UNMAHA – Dalam dunia kerja, istilah HRD saat rekrutmen sering kali terdengar, terutama saat seseorang melamar pekerjaan. HRD merupakan bagian penting dari struktur organisasi yang bertanggung jawab atas manajemen sumber daya manusia, termasuk proses rekrutmen. Bagi pelamar kerja, terutama fresh graduate atau pencari kerja pemula, proses ini sering terasa membingungkan karena banyaknya istilah teknis yang digunakan oleh HRD saat rekrutmen .
Memahami istilah HRD saat rekrutmen sangat penting agar pelamar tidak hanya siap secara mental, tetapi juga mampu menjawab dengan tepat dan menampilkan sikap profesional.
Berikut Istilah HRD Saat Rekrutmen
1. CV (Curriculum Vitae)
Segalanya dimulai dari dokumen yang disebut CV atau Curriculum Vitae. CV adalah ringkasan riwayat hidup seseorang yang memuat informasi tentang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, hingga pencapaian. HRD menggunakan CV sebagai dokumen awal untuk menilai apakah seseorang memenuhi kualifikasi dasar untuk suatu posisi.
Perlu dibedakan antara CV dan resume. Di Indonesia, istilah ini sering dipakai secara bergantian, meskipun secara teknis, resume biasanya lebih ringkas dan langsung ke poin-poin penting. HRD umumnya mencari CV yang jelas, padat, dan tidak bertele-tele. Beberapa poin penting yang sering diperhatikan adalah latar belakang pendidikan, pengalaman relevan, serta penggunaan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Kamu ingin belajar bisnis yang menyediakan banyak benefit buat kamu? Sekarang kamu bisa loh mendapatkan penghasilan tambahan tanpa kamu harus stok barang, tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih yuk gabung sekarang dan raih cuan tanpa batas dengan bergabung reseller laptop di Adolo. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Admin melalui WhatsApp.
2. Screening
Setelah menerima puluhan hingga ratusan CV, HRD akan melakukan screening atau penyaringan awal. Proses ini bertujuan untuk menyaring pelamar yang paling sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan. Screening bisa dilakukan secara manual oleh tim HR atau secara otomatis menggunakan ATS (Applicant Tracking System), yaitu perangkat lunak yang membantu memilah CV berdasarkan kata kunci tertentu.
Istilah ATS penting untuk diketahui karena banyak CV yang langsung tereliminasi hanya karena formatnya tidak terbaca oleh sistem. Oleh karena itu, pelamar disarankan menggunakan format CV yang sederhana, tanpa terlalu banyak elemen grafis yang rumit, serta menyesuaikan kata-kata yang digunakan dalam CV dengan istilah di deskripsi pekerjaan.
3. Interview atau Wawancara
Setelah lolos screening, pelamar akan dihubungi untuk mengikuti tahapan interview atau wawancara. Proses ini merupakan salah satu tahap paling penting dalam rekrutmen. Wawancara dapat dilakukan secara langsung (tatap muka), melalui telepon, atau secara daring via video call.
Beberapa jenis interview yang perlu diketahui antara lain:
HR Interview: Wawancara yang dilakukan oleh tim HR untuk menilai kesesuaian karakter, motivasi, dan budaya kerja kandidat.
User Interview: Dilakukan oleh atasan langsung atau tim dari divisi yang membutuhkan posisi tersebut. Fokusnya lebih kepada kemampuan teknis dan kecocokan kerja.
Panel Interview: Wawancara yang dilakukan oleh lebih dari satu pewawancara sekaligus.
Behavioral Interview: Wawancara yang menilai bagaimana pelamar menangani situasi tertentu di masa lalu menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result).
Menjawab pertanyaan interview membutuhkan persiapan. HRD biasanya juga menilai komunikasi non-verbal seperti bahasa tubuh, nada suara, dan cara berpakaian. Maka, persiapan mental dan pengetahuan soal posisi yang dilamar sangat penting.
Kamu ingin Menguasai Cara Menganalisis dan Mengukur Keberhasilan Pemasaran Bisnis? Kursus yang diajarkan oleh Google Career Certificates dengan Mentor dari Universitas Mahakarya Asia siap mengantarkan kamu dalam menguasai keterampilan analisis pemasaran bisnis. Karena mengukur kesuksesan kampanye pemasaran adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan memberikan hasil yang maksimal.
4. Tes Psikotes dan Asesmen
Beberapa perusahaan menambahkan tahapan psikotes atau assessment untuk menilai kemampuan kognitif, kepribadian, hingga kecocokan kerja seseorang. Tes-tes ini bisa berupa soal logika, aritmatika, verbal, gambar, hingga tes kepribadian seperti DISC atau MBTI.
Tujuan dari tahap ini adalah untuk melihat bagaimana calon karyawan berpikir dan bereaksi dalam situasi tertentu. Meski tidak selalu digunakan di semua perusahaan, psikotes sering dipakai di perusahaan besar atau instansi pemerintah.
Selain psikotes, ada juga tes keterampilan atau technical test yang diberikan untuk posisi tertentu. Contohnya, tes coding untuk programmer, atau studi kasus bisnis untuk analis. HRD akan menggunakan hasil tes ini untuk mempertimbangkan kelayakan pelamar dari sisi kemampuan teknis.
Baca juga: Syarat dan Prosedur Masuk LPK Jepang, Ada Seleksinya?
5. Offering Letter
Jika kandidat berhasil melewati semua tahap seleksi, maka HRD akan mengirimkan offering letter, yaitu surat penawaran kerja. Di dalamnya terdapat detail posisi yang ditawarkan, gaji, tunjangan, lokasi kerja, serta tanggal mulai bekerja. Ini merupakan tahap negosiasi dan konfirmasi.
Pelamar bisa menerima atau menolak offering letter, bahkan melakukan negosiasi, terutama terkait kompensasi. Namun, negosiasi harus dilakukan dengan cara yang profesional. HRD biasanya akan membuka ruang diskusi, terutama jika pelamar memiliki kualifikasi yang kuat.
6. Medical Check-Up
Beberapa perusahaan mensyaratkan medical check-up sebagai bagian dari proses akhir sebelum perekrutan resmi. Tujuannya adalah memastikan bahwa calon karyawan dalam kondisi kesehatan yang baik untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan.
Hasil pemeriksaan ini jarang menjadi penentu utama, kecuali ditemukan kondisi medis yang berisiko tinggi atau tidak sesuai dengan syarat pekerjaan tertentu (misalnya pekerjaan lapangan).
7. Onboarding
Setelah offering letter diterima dan semua dokumen terpenuhi, pelamar resmi menjadi bagian dari perusahaan dan masuk ke tahap onboarding. Ini adalah proses orientasi karyawan baru untuk mengenal budaya perusahaan, sistem kerja, struktur organisasi, hingga peraturan internal.
HRD biasanya memfasilitasi onboarding dalam bentuk pelatihan, seminar, atau pengenalan oleh manajer masing-masing divisi. Onboarding yang baik akan membantu karyawan baru beradaptasi dengan cepat dan bekerja secara optimal.
Onboarding bukan sekadar formalitas, tapi bagian penting dari retensi karyawan. Perusahaan yang memiliki proses onboarding yang baik umumnya memiliki tingkat turnover yang lebih rendah karena karyawan merasa dihargai dan didukung sejak hari pertama.
Istilah Tambahan yang Sering Digunakan HRD
Selain istilah utama di atas, ada beberapa istilah tambahan yang juga penting dipahami:
Job Description (JD): Uraian tugas dan tanggung jawab dari posisi yang dilamar.
Job Requirement: Kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh pelamar.
Talent Pool: Kumpulan data pelamar yang dinilai potensial namun belum direkrut, disimpan untuk kebutuhan rekrutmen di masa mendatang.
Probation: Masa percobaan kerja yang biasanya berlangsung 3 hingga 6 bulan sebelum pengangkatan sebagai karyawan tetap.
Turnover: Tingkat pergantian karyawan dalam suatu perusahaan, sering kali menjadi indikator kepuasan kerja.
Persiapkan Karier Gemilangmu Di UNMAHA
Untuk mempersiapkan karier gemilang di kampus, fokus pada pengembangan diri, membangun jaringan profesional, dan memanfaatkan kesempatan magang atau internship. Selain itu, penting untuk memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan tujuan karier, serta menjaga kesehatan mental dan fisik selama kuliah.
Di sini Universitas Mahakarya Asia hadir sebagai tempat generasi emas bersatu. Buat kamu yang sedang mencari program studi impian kamu kini Program Sarjana Akuntansi hadir di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) untuk kamu. Di mana ide-ide kamu akan mendapatkan pembelajaran yang praktis dan mendalam. Kurikulum inovatif kami mengintegrasikan teori dengan pengalaman nyata, menjadikan kamu siap bersaing di dunia kerja sejak hari pertama.
Di UNMAHA juga ada Program berbasis Problem Based Learning (PBL) memungkinkan mahasiswa untuk kuliah gratis sambil mendapatkan pengalaman kerja nyata dari perusahaan mitra. Program ini menekankan pada pemecahan masalah sebagai inti pembelajaran, mendorong mahasiswa untuk merumuskan pertanyaan, mencari sumber daya, menganalisis informasi, dan menciptakan solusi yang relevan.
Selain itu, ada yang lebih menarik di UNMAHA menyediakan banyak beasiswa mulai dari beasiswa pemerintah maupun swasta yang bisa kamu dapatkan loh. Mulai dari pemotongan SPP sampai beasiswa full yang pastinya sangat membantu kamu dalam menata masa depanmu. Atau kamu ingin kuliah sambil kerja? Tenang di UNMAHA juga menyediakan kelas malam buat kamu yang sudah berkarier.
Yuk cari info lebih lanjut mengenai program studi dan kamu dapat konsultasi langsung di PMB UNMAHA. Daftarkan diri kamu sekarang dan wujudkan mimpi kamu bersama kami.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma