UNMAHA – Menjadi seorang arsitek bukan hanya soal menggambar bangunan yang indah. Profesi ini memadukan seni, ilmu teknik, kreativitas, dan perencanaan yang matang untuk menciptakan ruang yang fungsional, estetis, dan berkelanjutan.
Di balik setiap gedung pencakar langit, rumah tinggal, hingga taman kota yang nyaman digunakan, ada hasil kerja keras para arsitek yang merancang dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Namun, sebelum seseorang bisa menyandang gelar “arsitek”, tentu ada jalan panjang yang harus dilalui. Salah satu langkah pertama dan terpenting adalah memilih jurusan kuliah yang tepat.
Tidak semua orang tahu bahwa untuk menjadi arsitek, ada jalur pendidikan khusus yang perlu dipilih sejak awal. Artikel ini akan membahas dengan tuntas jurusan kuliah yang harus kamu ambil jika bercita-cita menjadi arsitek, serta wawasan tambahan yang bisa membantumu meraih impian tersebut.
Jurusan Utama untuk Menjadi Arsitek
Kalau kamu ingin menjadi arsitek, maka jurusan utama yang wajib kamu incar adalah Arsitektur. Jurusan ini memang secara khusus dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan perspektif yang dibutuhkan dalam dunia arsitektur.
Dalam jurusan ini, kamu akan belajar banyak hal mulai dari dasar-dasar desain bangunan, teknik konstruksi, teori arsitektur, sejarah arsitektur dunia, hingga penggunaan perangkat lunak desain seperti AutoCAD, SketchUp, Revit, dan lainnya. Tak hanya itu, kamu juga akan diajak memahami prinsip-prinsip berkelanjutan dalam merancang bangunan yang ramah lingkungan dan efisien energi.
Selama kuliah, mahasiswa jurusan arsitektur biasanya akan banyak mengerjakan studio desain, di mana mereka diminta merancang proyek-proyek fiktif maupun nyata, lengkap dengan gambar teknis dan maket. Proyek-proyek ini mengasah kreativitas, kemampuan berpikir kritis, serta keterampilan mempresentasikan ide secara profesional. Lulusan Arsitektur UNMAHA memiliki peluang karier yang luas, mulai dari menjadi arsitek profesional, konsultan desain, hingga ahli perencanaan kota.
Program Sarjana Arsitektur di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) membuka peluang bagi kamu untuk menjadi arsitek inovatif yang mampu memadukan seni, teknologi, dan kebutuhan manusia. Dari desain hunian modern hingga proyek skala besar seperti kawasan perkotaan, kamu akan diajak mengeksplorasi kreativitas tanpa batas dengan bimbingan dosen berpengalaman dan fasilitas studio desain terkini.
Selain itu, ada yang lebih menarik di UNMAHA menyediakan banyak beasiswa mulai dari beasiswa pemerintah maupun swasta yang bisa kamu dapatkan loh, Mulai dari pemotongan SPP sampai beasiswa full yang pastinya sangat membantu kamu dalam menata masa depanmu.
Atau kamu ingin kuliah sambil kerja? Tenang di UNMAHA juga menyediakan kelas malam buat kamu yang sudah berkarier.Yuk cari info lebih lanjut mengenai program studi dan kamu dapat konsultasi langsung di PMB UNMAHA Daftarkan diri kamu sekarang dan wujudkan mimpi kamu bersama kami.
Pentingnya Sertifikasi Profesi Setelah Lulus
Namun, memperoleh gelar sarjana arsitektur saja belum cukup untuk langsung bisa disebut arsitek secara profesional. Di banyak negara, termasuk Indonesia. Dan kamu perlu melanjutkan ke tahapan berikutnya, yaitu mendapatkan Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA) yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti IAI (Ikatan Arsitek Indonesia).
Untuk mendapatkan SKA, kamu biasanya perlu menjalani program pemagangan atau praktik kerja profesional selama beberapa tahun di bawah bimbingan arsitek senior. Selain itu, kamu juga harus mengikuti ujian profesi arsitek (UPA) yang menilai pemahamanmu terhadap standar etik, hukum bangunan, dan praktik arsitektur profesional.
Atau kamu juga bisa mengikuti Sertifikasi Manajer Hubungan Industrial dari Universitas Mahakarya Asia. Kamu akan mendapatkan kompetensi yang teruji dan diakui oleh BNSP, menjadikan kamu lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang hubungan industrial.
Sertifikasi ini adalah investasi masa depan yang dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing kamu di dunia profesional. Dengan memiliki sertifikasi ini, kamu akan lebih dipercaya dalam menangani permasalahan ketenagakerjaan, membuka peluang karier yang lebih luas, serta memperkuat posisi kamudalam organisasi. Setelah semua tahapan itu dilewati, barulah kamu bisa menyandang gelar Arsitek secara resmi dan memiliki kewenangan hukum untuk menandatangani gambar kerja atau proyek konstruksi.
Alternatif Jurusan yang Terkait dengan Arsitektur
Meskipun jurusan Arsitektur adalah jalur utama, ada juga beberapa jurusan lain yang berkaitan dan bisa mendukung kariermu di bidang arsitektur, terutama jika kamu ingin memiliki spesialisasi tertentu atau memperluas wawasan.
1. Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)
Jurusan ini lebih berfokus pada perencanaan tata ruang, kawasan perkotaan, dan pengembangan wilayah. Meskipun berbeda dari arsitektur bangunan, ilmu planologi sangat relevan karena menciptakan kerangka besar bagi desain-desain arsitektur di dalamnya.
2. Desain Interior
Bagi kamu yang lebih tertarik merancang bagian dalam bangunan, jurusan desain interior bisa menjadi pilihan. Meski bukan arsitek bangunan, lulusan jurusan ini sering bekerja sama erat dengan arsitek dalam menciptakan ruang yang nyaman dan estetis.
3. Teknik Sipil
Teknik sipil tidak berfokus pada estetika atau desain seperti arsitektur, namun sangat penting dalam aspek teknis dan konstruksi bangunan. Lulusan teknik sipil sering menjadi mitra kerja arsitek, terutama dalam memastikan struktur bangunan aman dan sesuai standar teknis.
Baca juga: Mengulas Perbedaan Arsitek dan Arsitektur yang Harus Kamu Ketahui
Skill yang Dibutuhkan Seorang Arsitek
Selain pendidikan formal, seorang arsitek juga harus memiliki kombinasi kemampuan teknis dan soft skills. Berikut beberapa di antaranya:
Kreativitas: Kemampuan menciptakan desain yang inovatif dan menarik.
Pemahaman teknis: Pengetahuan tentang material bangunan, struktur, dan teknik konstruksi.
Keterampilan komunikasi: Mampu menjelaskan ide kepada klien, kontraktor, dan tim proyek.
Manajemen waktu: Mengelola proyek yang kompleks dalam batas waktu yang ketat.
Kemampuan menggambar manual dan digital: Menguasai software desain arsitektur serta teknik sketsa tangan.
Prospek Karier Seorang Arsitek
Setelah menyelesaikan pendidikan dan memperoleh lisensi profesional, kamu bisa bekerja di berbagai bidang, antara lain:
Firma Arsitektur: Merancang proyek-proyek komersial, perumahan, atau publik.
Perusahaan Properti atau Developer: Membantu mendesain dan merancang kawasan hunian atau komersial.
Biro Konsultan Perencanaan: Terlibat dalam proyek skala kota atau wilayah.
Pegawai Pemerintah di Bidang Tata Ruang: Bekerja di dinas perencanaan kota, perumahan, atau pekerjaan umum.
Wirausaha: Mendirikan studio arsitektur sendiri dan mengelola proyek secara mandiri.
Akademisi atau Peneliti: Bagi kamu yang ingin berbagi ilmu dan mengembangkan bidang arsitektur secara akademik.
Ada kabar gembira buat kamu yang ingin belajar bisnis dengan mudah tapi banyak benefitnya? Sekarang kamu bisa loh mendapatkan penghasilan tambahan tanpa kamu harus stok barang, tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih yuk gabung sekarang dan raih cuan tanpa batas dengan bergabung reseller laptop di Adolo. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Admin melalui WhatsApp.
Menjadi seorang arsitek adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, tapi juga sangat memuaskan bagi mereka yang mencintai dunia desain dan pembangunan. Jurusan Arsitektur adalah langkah awal yang tepat bagi siapa pun yang bercita-cita menapaki dunia ini. Tapi ingat, lebih dari sekadar gelar, profesi ini menuntut komitmen, etika, kreativitas, serta semangat belajar yang tak pernah padam.
Kalau kamu sungguh ingin menjadi arsitek, mulailah sejak sekarang dengan memperkuat wawasanmu. Mengasah keterampilan visualmu, dan tentunya memilih jalur pendidikan yang sesuai. Dunia menantikan desain-desain hebat darimu.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma