UNMAHA – Kalau kamu sudah atau sedang meniti karier di dunia digital marketing, ada satu hal penting yang nggak boleh kamu abaikan: daftar kode etik seorang digital marketer yang harus dipatuhi. Dunia digital bisa jadi ladang emas, tapi tanpa etika yang jelas, semuanya bisa berujung bencana. Kepercayaan audiens, kredibilitas brand, sampai citra profesional kamu bisa runtuh seketika.
Nah, sebagai digital marketer, kamu bukan cuma dituntut jago bikin strategi dan iklan yang menarik. Kamu juga perlu punya prinsip dan nilai yang kuat biar tetap on track. Kode etik ini jadi pedoman agar langkah kamu selalu etis dan profesional, apalagi di tengah persaingan yang makin ketat dan dunia digital yang terus berubah.
Kenapa Kode Etik Penting dalam Dunia Digital Marketing?
Sebelum kita bahas lebih dalam soal daftarnya, kamu perlu tahu dulu kenapa kode etik seorang digital marketer yang harus dipatuhi itu begitu penting. Soalnya, digital marketing itu berhubungan langsung dengan data, emosi, dan keputusan orang lain. Salah sedikit saja, bisa bikin kepercayaan hancur dan reputasi buruk merebak di media sosial.
Dengan kode etik, kamu bisa jaga integritas dan jadi marketer yang bukan cuma cerdas, tapi juga dipercaya. Dan kalau kamu ingin serius meniti karier di bidang ini, jurusan Sistem Informasi di Kampus UNMAHA Jakarta bisa banget jadi langkah awal kamu. Di sana kamu bakal belajar teknis sekaligus nilai-nilai etika dalam dunia digital dan teknologi secara menyeluruh.
Apa Aja Kode Etik yang Harus Kamu Patuhi sebagai Digital Marketer?
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu. Di bawah ini adalah daftar kode etik yang wajib kamu pahami dan praktikkan sehari-hari sebagai seorang digital marketer. Yuk, simak baik-baik!
1. Jujur dalam Menyampaikan Informasi
Transparansi adalah kunci. Jangan sampai kamu memoles informasi terlalu berlebihan atau bahkan menyebarkan data palsu hanya demi closing penjualan. Selalu pastikan bahwa konten yang kamu bagikan sesuai fakta dan tidak menyesatkan.
2. Menghargai Privasi Pengguna
Etika kedua ini penting banget, apalagi di era big data. Kamu pasti sering mengakses data pelanggan, kan? Nah, pastikan kamu tidak menyalahgunakan data itu. Jangan asal menyebar atau menjual data tanpa izin. Ini bukan cuma masalah etika, tapi juga bisa melanggar hukum.
Kalau kamu tertarik mendalami dunia ini secara profesional, kamu bisa ikut Sertifikasi Digital Marketing Manager dari Google yang tersedia di UNMAHA. Sertifikasi ini akan mengajarkan kamu bukan cuma teknik, tapi juga cara etis beriklan dan berkomunikasi digital.
3. Tidak Menyalahgunakan Kepercayaan Konsumen
Kalau audiens udah percaya sama kamu, jangan coba-coba menyalahgunakannya. Jangan melakukan manipulasi dengan taktik dark marketing seperti fear-based selling atau misleading urgency. Bangun relasi yang sehat dan tulus dengan konsumen.
4. Menyampaikan Iklan yang Bertanggung Jawab
Sebagai digital marketer, kamu pasti akrab dengan dunia periklanan. Tapi perlu diingat, iklan yang kamu buat harus tetap bertanggung jawab. Hindari membuat iklan yang diskriminatif, mengandung unsur SARA, atau menyinggung kelompok tertentu.
5. Konsisten dengan Nilai Brand
Jangan hanya ikut tren, tapi juga harus konsisten dengan nilai dan pesan yang ingin dibawa oleh brand. Kalau brand kamu ingin terlihat ramah lingkungan, pastikan semua konten dan kampanye sejalan dengan misi tersebut.
Baca juga: Contoh dan Tips Membuat CV Digital Marketing yang Memikat
6. Tidak Meniru atau Menjiplak Konten Pihak Lain
Plagiarisme adalah dosa besar di dunia digital marketing. Kalau kamu memang terinspirasi dari konten lain, beri kredit yang pantas. Lebih baik bikin konten orisinal yang mencerminkan brand dan kepribadian kamu sendiri.
Kalau kamu masih bingung cara bikin konten yang kreatif tapi tetap etis, bisa banget daftar di Sertifikasi Content Creator dari UNMAHA. Ilmunya aplikatif dan langsung bisa kamu praktikkan!
7. Menghindari Clickbait Berlebihan
Clickbait memang bisa meningkatkan traffic, tapi kalau terlalu sering dipakai dengan cara yang menipu, bisa merusak kepercayaan pengguna. Pastikan judul yang kamu buat tetap relevan dan sesuai dengan isi kontennya.
8. Profesional dalam Berkomunikasi
Saat menghadapi klien, audiens, atau rekan kerja, selalu jaga komunikasi yang sopan, jujur, dan terbuka. Hindari drama atau bahasa kasar di kolom komentar, ya!
9. Tanggung Jawab terhadap Dampak Sosial Konten
Konten yang kamu buat bisa berdampak luas. Maka dari itu, pastikan kamu tidak menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, atau konten yang bisa menimbulkan konflik sosial. Jadilah digital marketer yang membawa dampak positif.
10. Terus Belajar dan Beradaptasi
Etika juga berkembang seiring dengan perubahan teknologi dan kebijakan platform digital. Jadi, jangan berhenti belajar. Ikuti tren terbaru, pelajari peraturan baru, dan upgrade pengetahuan kamu terus-menerus.
Jika kamu ingin semakin siap menghadapi dunia digital yang dinamis ini, kamu juga bisa mulai dengan ambil e-course Attract and Engage Customers: Google Certified Digital Marketing lewat tautan ini. Ilmunya keren banget buat kamu yang mau tampil profesional dan etis di dunia pemasaran digital.
Menjadi digital marketer itu bukan cuma soal kreatif atau paham algoritma, tapi juga soal integritas dan tanggung jawab. Dengan memahami daftar kode etik seorang digital marketer yang harus dipatuhi, kamu nggak hanya bisa membangun brand yang kuat, tapi juga membentuk kepercayaan jangka panjang dari konsumen.
Dan kalau kamu punya passion besar di dunia ini, mungkin ini saatnya kamu mulai langkah baru dengan gabung di Program Studi Sistem Informasi di UNMAHA Jakarta. Kampus ini bisa jadi tempat yang tepat buat kamu mengasah kemampuan teknis sekaligus belajar jadi marketer yang beretika.
Oh iya, kalau kamu juga ingin punya penghasilan tambahan, kamu bisa mulai jadi reseller laptop di ADOLO. Banyak pilihan laptop keren dan cocok buat kerja digital marketing!
Punya pertanyaan seputar karier digital marketing, kuliah, atau sertifikasi? Yuk, langsung aja chat admin di WhatsApp: Link brikut ini. Siap bantu kamu dari nol!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umm