UNMAHA – Jika kamu baru mulai terjun ke dunia project management, atau mungkin sedang dikasih tanggung jawab buat memegang proyek di kantor, pasti rasanya seperti dilempar ke tengah laut tanpa pelampung. Tiba-tiba banyak sekali istilah dalam project management yang asing muncul, mulai dari milestone, scope creep, sampai Gantt chart.
Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak orang juga awalnya bingung dengan “bahasa planet” di dunia manajemen proyek. Padahal, mengerti istilah-istilah dasar dalam project management itu penting banget. Bukan hanya buat terlihat smart pas meeting, tapi juga supaya kamu bisa bekerja lebih efektif dan tidak gampang kena “prank” kerjaan tambahan yang bukan tanggung jawabmu.
Nah, di artikel ini kita akan membahas 9 istilah dalam project management yang perlu kamu ketahui, dijamin setelah baca ini, kamu bakal lebih percaya diri menghadapi proyek apa pun.
9 Istilah dalam Project Management
Berikut 9 istilah dalam Project Management yang perlu kamu ketahui
1. Scope
Istilah pertama ini sering banget dipakai, tapi juga sering disalahpahami. Scope adalah batasan dari sebuah proyek, apa saja yang termasuk dalam proyek dan apa yang bukan. Bisa dibilang, scope itu seperti pagar yang menentukan seberapa luas proyekmu berjalan.
Misalnya kamu disuruh bikin aplikasi mobile. Jika dari awal scope-nya hanya fitur login dan dashboard, ya jangan tiba-tiba diminta nambah fitur live chat dan sistem notifikasi, itu namanya sudah keluar dari scope. Makanya, penting banget buat mendefinisikan scope di awal supaya tidak ada drama di tengah jalan.
2. Milestone
Milestone adalah titik pencapaian penting dalam proyek. Jika dianalogikan, milestone itu seperti “checkpoints” dalam game, tempat di mana kamu bisa save progress sebelum lanjut ke level berikutnya.
Contohnya, jika kamu lagi menegerjakan proyek rebranding perusahaan, milestone-nya bisa berupa riset selesai, konsep desain jadi, approval dari direksi, dan peluncuran kampanye. Dengan adanya milestone, kamu jadi bisa pantau apakah proyekmu on track atau tidak.
3. Timeline
Jika yang ini sih agak familiar ya, karena sering juga kita pakai dalam konteks sehari-hari. Timeline adalah rentang waktu pelaksanaan proyek, mulai dari tanggal mulai sampai tanggal selesai, lengkap dengan estimasi durasi tiap tugas.
Punya timeline yang jelas itu penting banget. Tanpa timeline, proyek bisa molor dan tidak pernah selesai. Tapi ingat, buat timeline jangan asal. Harus realistis, fleksibel, dan disepakati bareng semua tim yang terlibat.
4. Gantt Chart
Mungkin kamu pernah lihat grafik batang horizontal berjejer panjang di Excel atau software manajemen proyek? Nah, itu namanya Gantt Chart. Gantt Chart adalah alat visual yang dipakai buat nge-track tugas dan jadwal dalam proyek.
Di dalamnya biasanya ada informasi tentang siapa yang mengerjakan tugas apa, kapan mulai, dan kapan deadline-nya. Gantt Chart bikin segalanya lebih kelihatan, siapa telat, siapa on time, dan siapa yang lagi overload.
5. Stakeholder
Stakeholder adalah semua pihak yang punya kepentingan terhadap proyekmu. Mereka bisa jadi atasan, klien, pengguna akhir, atau bahkan tim internal yang terlibat. Setiap stakeholder punya harapan dan concern masing-masing, makanya penting banget buat mengerti siapa saja stakeholder-mu dan apa yang mereka butuhkan.
Proyek yang sukses itu bukan hanya soal selesai tepat waktu, tapi juga soal bisa memenuhi ekspektasi stakeholder. Jadi, jangan anggap enteng komunikasi dengan mereka, ya.
Baca Juga: Peran IT Project Management dalam Perusahaan
6. Risk Management
Di dunia project management, risk management adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons potensi risiko yang bisa terjadi selama proyek berlangsung. Ingat, proyek itu tidak pernah sepenuhnya mulus.
Selalu ada kemungkinan hal-hal di luar rencana terjadi. Mulai dari keterlambatan vendor, kehilangan data, sampai perubahan kebijakan perusahaan, semua itu bisa jadi risiko. Dengan punya rencana risk management, kamu jadi bisa lebih siap menghadapinya dan tidak panik saat masalah datang.
7. Resource Allocation
Resource allocation artinya membagi sumber daya proyek, baik itu orang, uang, alat, maupun waktu ke tugas-tugas yang ada. Bayangkan kamu punya tim kecil dan deadline mepet. Kamu harus pintar-pintar menentukan siapa yang mengerjakan apa, biar semuanya efisien dan tidak burnout.
Tanpa resource allocation yang baik, bisa-bisa ada tim yang kerja rodi, sementara yang lain menganggur. Atau malah budget kamu jebol gara-gara tidak mengatur pemakaian alat atau vendor dengan bijak.
8. Scope Creep
Nah, ini istilah yang bisa bikin kepala manajer proyek langsung cenat-cenut. Scope creep adalah kondisi di mana ruang lingkup proyek melebar tanpa kontrol, biasanya karena permintaan tambahan yang tidak ada di perencanaan awal. Misalnya, kamu disuruh bikin website toko online.
Di tengah jalan, klien minta tambahan fitur loyalty point, sistem dropship, dan multi-bahasa, tapi tanpa menambah waktu atau budget. Itu adalah contoh scope creep. Jika kamu tidak hati-hati, proyek bisa kacau dan semua orang jadi frustasi.
9. Deliverable
Terakhir, ada istilah deliverable. Ini adalah hasil akhir yang harus dikirimkan di akhir proyek, bisa berupa dokumen, aplikasi, laporan, atau produk fisik. Deliverable itu ibarat “bukti nyata” bahwa proyek sudah selesai. Setiap proyek pasti punya satu atau beberapa deliverable, dan semua itu harus disepakati sejak awal.
Dengan begitu, kamu dan stakeholder sama-sama tahu apa yang jadi target akhir dan bisa mengecek apakah semuanya sudah sesuai ekspektasi.
Masuk ke dunia project management memang tidak bisa instan. Tapi dengan memahami istilah-istilah dasar seperti yang kita bahas di atas, kamu sudah selangkah lebih dekat jadi manajer proyek yang handal. Tidak hanya sekadar “tahu istilah”, tapi juga mengerti cara menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Yang paling penting, ingat bahwa manajemen proyek itu bukan hanya soal tools dan jargon, tapi soal komunikasi, kerja tim, dan kemampuan buat menghadapi ketidakpastian. Jadi, yuk terus belajar dan berkembang! Siapa tahu, proyek selanjutnya kamu yang jadi pemimpinnya.
Lagi semangat belajar soal project management? Cocok banget jika kamu melanjutkan ke jenjang yang lebih serius bareng Universitas Mahakarya Asia! Kampus ini lagi buka Penerimaan Mahasiswa Baru loh! Buat kamu yang tertarik jadi Project Manager masa depan, bisa banget ambil jurusan yang mendukung seperti Sarjana Teknik Informatika, buat kamu yang berminat mengelola proyek-proyek berbasis teknologi.
UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi System Analyst, melalui program sertifikasi ini, kamu akan mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang diakui secara profesional untuk menjalankan peran strategis di berbagai sektor industri. Materi yang disusun mencakup unit-unit kompetensi secara menyeluruh, sehingga mampu membekali kamu menjadi analis sistem yang handal dan kompeten.
Belajarnya fun, relevan dengan dunia kerja, dan bisa jadi batu loncatan buat karier kamu nanti. Yuk, segera hubungi Admin PMB UNMAHA dan bergabung sekarang dan jadi bagian dari Generasi Mahakarya!
Kerja Santai, Untung Maksimal. Gabung Jadi Reseller Laptop Adolo.id Sekarang!
Mau punya penghasilan tambahan dari rumah? Yuk jadi reseller laptop Adolo! Tidak perlu stok barang, modal minim, tapi untung maksimal. Laptop original, garansi resmi, dan bisa langsung kamu jual ke teman, kantor, atau toko online kamu. Cocok banget buat kamu yang aktif di kampus, komunitas, atau sudah punya audience! Gabung sekarang, jadi bagian dari reseller laptop Adolo.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma