UNMAHA – Dalam dunia kerja modern, pengembangan diri menjadi salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan karier. Tak heran jika istilah coaching dan mentoring semakin sering didengar dalam berbagai pelatihan atau program pengembangan sumber daya manusia. Meskipun sekilas terlihat mirip, sebenarnya terdapat perbedaan coaching dan mentoring yang cukup signifikan dan berdampak pada efektivitas pengembangan karier kamu.
Memahami perbedaan coaching dan mentoring sangat penting agar kamu bisa memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi maupun tujuan profesional. Masing-masing memiliki karakteristik unik, kelebihan, dan konteks penggunaannya. Maka dari itu, artikel ini akan mengulas secara lengkap perbedaan keduanya dan membantu kamu menentukan langkah strategis untuk pertumbuhan karier.
Sebelum membandingkan keduanya, penting untuk memahami definisi dasar coaching dan mentoring serta konteks penggunaannya dalam pengembangan karier.
Apa Itu Coaching?
Coaching adalah proses terstruktur di mana seorang coach membantu kamu menemukan solusi, menetapkan tujuan, dan mencapai hasil spesifik dalam jangka waktu tertentu. Fokus coaching adalah pengembangan keterampilan dan pencapaian tujuan yang telah ditentukan bersama.
Biasanya, coaching bersifat jangka pendek dan sangat berorientasi pada hasil. Hubungan antara coach dan individu bersifat profesional, dan coach tidak selalu harus memiliki pengalaman dalam bidang yang sama dengan coachee.
Salah satu bidang studi yang membekali kamu dengan keterampilan leadership dan komunikasi efektif yang dibutuhkan dalam proses coaching adalah Program Studi Manajemen di Kampus UNMAHA Yogyakarta. Dengan akreditasi B, program ini sangat relevan untuk kamu yang ingin menjadi pemimpin tim atau HR profesional yang andal.
Apa Itu Mentoring?
Sementara itu, mentoring adalah hubungan jangka panjang antara mentor—yang biasanya lebih berpengalaman—dengan mentee. Tujuannya adalah memberikan panduan, nasihat, dan transfer pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata di bidang yang sama.
Mentoring lebih bersifat informal dan personal, dan sering kali berkembang secara organik dari hubungan kerja atau komunitas profesional. Mentor bukan hanya pembimbing, tetapi juga bisa menjadi inspirasi dan sumber motivasi dalam perjalanan karier kamu.
Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang mentor di bidang pemasaran digital, mengikuti program seperti Attract and Engage Customers: Google Certified Digital Marketing dapat memperluas pemahaman serta kredibilitas kamu dalam bidang tersebut.
Perbedaan Coaching dan Mentoring yang Perlu Kamu Pahami
Setelah memahami definisi keduanya, mari kita telaah lebih dalam aspek-aspek penting yang membedakan coaching dan mentoring, agar kamu bisa menentukan mana yang lebih cocok untuk perkembangan karier kamu.
1. Tujuan dan Fokus Pendekatan
Dalam coaching, tujuannya bersifat spesifik dan terukur. Misalnya, kamu ingin meningkatkan kemampuan presentasi dalam tiga bulan ke depan. Coach akan membantu kamu membuat rencana aksi dan memantau kemajuan kamu.
Sebaliknya, mentoring lebih berfokus pada pengembangan jangka panjang, seperti membimbing kamu menjadi seorang pemimpin yang lebih bijak atau membantu memahami dinamika industri tertentu berdasarkan pengalaman mentor.
Baca juga: Perbedaan Coaching dan Mentoring dalam Dunia Kerja
2. Durasi dan Struktur Interaksi
Coaching umumnya memiliki struktur yang jelas dan jangka waktu yang ditentukan, seperti sesi mingguan selama tiga bulan. Sedangkan mentoring lebih fleksibel, bisa berlangsung selama bertahun-tahun, dan tidak selalu mengikuti agenda formal.
3. Kualifikasi dan Latar Belakang Pendamping
Coach tidak wajib berasal dari latar belakang yang sama dengan coachee, namun mereka memiliki keterampilan dalam membimbing proses pencapaian tujuan. Di sisi lain, mentor biasanya memiliki pengalaman yang luas di bidang yang sama dengan mentee, sehingga bisa memberikan wawasan yang lebih relevan dan mendalam.
Jika kamu ingin memiliki pemahaman sistemik tentang pengelolaan tim dan SDM untuk peran sebagai coach maupun mentor, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengambil Sertifikasi Manajer SDM. Sertifikasi ini membekali kamu dengan keahlian strategis yang dibutuhkan untuk membimbing dan mengembangkan individu maupun tim secara profesional.
Mana yang Lebih Cocok untuk Perkembangan Karier Kamu?
Keduanya bisa memberikan kontribusi besar, tergantung pada posisi karier kamu saat ini dan tujuan ke depan.
1. Ketika Kamu Baru Memulai Karier
Jika kamu baru memulai dan membutuhkan panduan dari seseorang yang sudah berpengalaman di industri tertentu, mentoring adalah pilihan yang sangat tepat. Kamu akan memperoleh wawasan dan pelajaran berharga yang mungkin tidak tersedia di buku atau pelatihan formal.
2. Ketika Kamu Ingin Mengasah Keterampilan Spesifik
Dalam situasi ini, coaching lebih cocok karena membantu kamu mencapai tujuan spesifik dalam waktu singkat. Misalnya, kamu ingin mempersiapkan diri untuk promosi jabatan atau mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan keterampilan profesional, kamu juga dapat mengambil langkah lebih jauh dengan mengikuti Sertifikasi Supervisor SDM agar memiliki lkamusan yang kuat dalam membimbing tim secara efektif.
Kombinasi Coaching dan Mentoring untuk Hasil Maksimal
Idealnya, kamu bisa mendapatkan manfaat dari kedua pendekatan ini secara bersamaan. Mentoring memberi arah dan nilai-nilai, sementara coaching memfokuskan kamu pada pencapaian tujuan jangka pendek. Perpaduan keduanya akan mempercepat kemajuan karier kamu secara signifikan.
Jika kamu ingin menekuni dunia digital dan membangun karier dari sisi pemasaran modern, menjadi reseller laptop melalui platform ADOLO juga bisa menjadi pintu awal yang cerdas. Tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, kamu juga bisa mempraktikkan langsung teknik coaching maupun mentoring ke sesama reseller di komunitas.
Dan jika kamu butuh bimbingan atau informasi lebih lanjut mengenai pengembangan karier atau kuliah di UNMAHA, langsung saja hubungi kami melalui WhatsApp. Kami siap membantu perjalanan karier kamu menjadi lebih terarah dan terstruktur.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma