UNMAHA – Dalam dunia arsitektur, portofolio untuk Arsitektur bukan sekadar kumpulan gambar proyek. Ia adalah cerminan dari cara berpikir, pendekatan desain, hingga kemampuan teknis seorang arsitek. Baik untuk keperluan melamar kerja, magang, maupun mengajukan proyek lepas, portofolio yang efektif akan memberi kesan profesional dan membedakan kamu dari kandidat lainnya. Lalu, bagaimana cara membuat portofolio arsitektur yang benar-benar menarik dan efektif?
Tips Membuat Portofolio untuk Arsitektur
1. Tentukan Tujuan Portofolio untuk Arsitektur
Langkah pertama adalah menentukan tujuan portofolio. Apakah kamu membuatnya untuk melamar kerja di firma arsitektur, untuk presentasi proyek, atau sebagai media promosi jasa arsitektur pribadi? Tujuan akan menentukan isi, urutan, hingga gaya visual portofolio kamu.
Tips:
- Untuk melamar kerja, tampilkan proyek yang menunjukkan pemahaman desain, teknik, dan kerja tim.
- Untuk klien potensial, fokus pada hasil akhir dan nilai estetika proyek.
2. Pilih Proyek Terbaik (Bukan Terbanyak)
Salah satu kesalahan umum adalah menjejalkan terlalu banyak proyek dalam satu portofolio. Ingat, kualitas lebih penting daripada kuantitas. Pilih 5–8 proyek terbaik yang benar-benar mewakili kemampuan desain, pendekatan arsitektural, dan kreativitasmu.
Tips:
- Sertakan berbagai jenis proyek (rumah tinggal, bangunan publik, desain interior, dll) untuk menunjukkan fleksibilitas.
- Tampilkan proses berpikir mulai dari sketsa awal, konsep desain, hingga hasil akhir.
3. Ceritakan Proses Desain
Portofolio yang efektif bukan hanya tentang gambar yang estetis. Kamu juga perlu menjelaskan proses berpikir di balik desain. Gunakan narasi singkat untuk mendeskripsikan latar belakang proyek, tantangan desain, solusi arsitektural, hingga hasilnya.
Format yang bisa digunakan:
- Judul Proyek
- Tahun & Lokasi
- Deskripsi Singkat
- Gambar Konsep/Sketsa
- Rencana, Elevasi, Potongan
- Visualisasi (Render 3D atau Foto Proyek)
4. Desain Layout yang Bersih dan Konsisten
Layout portofolio harus bersih, profesional, dan mudah dibaca. Gunakan grid layout yang rapi, jenis huruf yang mudah dibaca, serta pemilihan warna yang selaras. Hindari elemen dekoratif berlebihan yang justru mengalihkan fokus dari karya arsitektur kamu.
Tips:
- Gunakan margin yang cukup untuk memberi ruang visual.
- Konsisten dalam ukuran teks, heading, dan penempatan gambar.
- Gunakan software desain seperti Adobe InDesign, Illustrator, atau Canva versi profesional.
5. Visual Berkualitas Tinggi Portofolio untuk Arsitektur
Pastikan semua gambar dan visualisasi dalam portofolio memiliki resolusi tinggi dan tampak profesional. Render 3D yang menarik, diagram arsitektur yang informatif, dan foto proyek yang berkualitas akan sangat meningkatkan nilai estetis portofolio kamu.
Jika memungkinkan, edit dan kurasi gambar dengan baik, hindari gambar blur, layout kacau, atau visual yang tidak informatif.
6. Sertakan Profil Singkat dan Kontak
Jangan lupakan bagian profil diri singkat, yang mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan teknis (software), serta informasi kontak. Jika kamu memiliki website portofolio atau akun media sosial profesional, tambahkan juga di bagian ini.
7. Buat Versi Digital dan Cetak Portofolio untuk Arsitektur
Portofolio digital kini menjadi standar, terutama untuk lamaran pekerjaan secara online. Namun, portofolio cetak tetap berguna untuk presentasi langsung atau pameran karya. Pastikan keduanya dirancang dengan baik.
Tips:
- Untuk versi digital, simpan dalam format PDF interaktif.
- Untuk versi cetak, gunakan kertas berkualitas dan jilid profesional.
8. Update Secara Berkala
Seiring bertambahnya pengalaman, portofolio kamu juga harus terus diperbarui. Proyek terbaru bisa menggambarkan perkembangan kemampuan dan kedewasaan desain kamu. Jadi, jangan malas untuk mengedit dan menyusun ulang isi portofolio secara berkala.
Pilihan Pendidikan dan Sertifikasi yang Tepat
Jika kamu tertarik berkarier di bidang Arsitektur, kamu bisa mempertimbangkan jurusan Sarjana Arsitektur di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA). Kampus ini menawarkan program yang mendukung kesuksesanmu di dunia Arsitektur. Kampus Universitas Mahakarya Asia menyediakan berbagai peluang di tiga lokasi (Yogyakarta, Jakarta, dan Baturaja) untuk mendukung kesuksesan kariermu di bidang Bisnis, kunjungi website PMB UNMAHA.
Tak hanya di jalur akademik, kamu juga bisa mengikuti Sertifikasi Manajer Hubungan Industrial UNMAHA. Sertifikasi Manajer Hubungan Industrial dari Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) hadir sebagai solusi bagi para profesional yang ingin memperkuat kredibilitas dan meningkatkan daya saing di dunia kerja.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai sertifikasi, kamu bisa menghubungi Admin via WhatsApp.
Peluang Bisnis Sampingan untuk Mahasiswa
Selain mendalami teknologi, kamu juga bisa memulai bisnis sampingan dengan menjadi reseller laptop bersama Adolo.
- Dapatkan komisi besar dan tambahan keuntungan lainnya.
- Mulai bisnis dengan mudah tanpa modal besar.
Daftar sekarang di Adolo dan wujudkan impianmu menjadi pebisnis sukses sejak mahasiswa.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma