UNMAHA – Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang menjadi salah satu negara tujuan utama bagi tenaga kerja asing, khususnya di sektor kesehatan dan perawatan lansia. Salah satu profesi yang banyak diminati dan dibutuhkan di Jepang adalah caregiver atau dalam bahasa Jepang disebut kaigofukushishi (介護福祉士).
Profesi ini sangat penting, mengingat Jepang merupakan negara dengan tingkat penuaan penduduk tertinggi di dunia. Dengan semakin menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya jumlah lansia, kebutuhan akan profesional caregiver di jepang pun meningkat drastis.
Jika kamu tertarik untuk bekerja sebagai caregiver di Jepang, ada beberapa persyaratan dan proses yang harus dipahami terlebih dahulu. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan jelas tentang apa itu profesi caregiver, tanggung jawabnya, persyaratan yang dibutuhkan, serta peluang dan tantangannya.
Apa Itu Caregiver?
Caregiver adalah seseorang yang bertugas merawat dan membantu aktivitas sehari-hari para lansia atau pasien yang memiliki keterbatasan fisik dan mental. Di Jepang, profesi ini sangat dihormati dan memegang peranan penting dalam sistem perawatan sosial.
Tugas caregiver tidak hanya sebatas memberikan perawatan fisik, tetapi juga mendukung psikologis dan emosional pasien.
Para caregiver biasanya bekerja di fasilitas perawatan lansia (kaigo shisetsu), rumah sakit, atau di rumah pribadi pasien. Mereka bertugas membantu mandi, makan, berpakaian, membersihkan tubuh, menemani pasien ke dokter, serta memastikan mereka hidup dengan layak dan nyaman.
Kamu ingin belajar bisnis yang menyediakan banyak benefit buat kamu? Sekarang kamu bisa loh mendapatkan penghasilan tambahan tanpa kamu harus stok barang, tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih yuk gabung sekarang dan raih cuan tanpa batas dengan bergabung reseller laptop di Adolo. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Admin melalui WhatsApp.
Mengapa Jepang Membutuhkan Banyak Caregiver Asing?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah penduduk lansia di Jepang terus meningkat, sedangkan jumlah tenaga kerja lokal di bidang ini justru semakin berkurang. Generasi muda Jepang cenderung tidak tertarik untuk bekerja di sektor perawatan karena dianggap berat secara fisik dan emosional.
Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja ini, pemerintah Jepang membuka pintu bagi caregiver dari luar negeri, termasuk dari Indonesia, Filipina, Vietnam, dan negara lainnya melalui beberapa jalur resmi seperti program EPA (Economic Partnership Agreement), Specified Skilled Worker (SSW), dan program pelatihan keterampilan teknis.
Apa Saja Tugas Seorang Caregiver?
Sebelum membahas persyaratannya, penting untuk memahami tanggung jawab utama seorang caregiver, yaitu:
Membantu pasien menjalani aktivitas harian seperti makan, mandi, dan berpakaian
Memberikan dukungan emosional dan menjadi teman bicara
Mengelola obat-obatan dan jadwal pemeriksaan medis
Menjaga kebersihan lingkungan pasien
Mencatat dan melaporkan kondisi pasien secara berkala
Bekerja sama dengan tim medis dan keluarga pasien dalam memberikan perawatan terbaik
Tugas-tugas ini memerlukan empati tinggi, kesabaran, serta fisik yang cukup kuat untuk membantu pasien yang mungkin kesulitan bergerak atau mengalami gangguan kesehatan serius.
Persyaratan Menjadi Caregiver di Jepang
Bagi kamu yang ingin menjadi caregiver di Jepang, ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi. Persyaratan ini bisa berbeda-beda tergantung dari jalur yang kamu tempuh (seperti EPA, SSW, atau Tokutei Ginou), tetapi secara umum, berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan.
1. Lulusan Pendidikan Tertentu
Untuk jalur EPA, kamu diharuskan memiliki latar belakang pendidikan di bidang keperawatan atau kesehatan, minimal D3 atau S1 Keperawatan. Sementara untuk jalur SSW, persyaratannya bisa lebih fleksibel, termasuk lulusan SMA atau sederajat, selama kamu lulus ujian keterampilan teknis yang ditentukan.
Jepang sangat menghargai profesionalisme dan sertifikasi dalam dunia kerja. Oleh karena itu, memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai akan memberikan nilai tambah yang besar.
2. Kemampuan Bahasa Jepang
Bahasa adalah kunci utama untuk bisa bekerja di Jepang, apalagi dalam profesi yang mengharuskan komunikasi intensif dengan pasien. Minimal kamu harus menguasai bahasa Jepang setara level JLPT N4 untuk bisa memahami instruksi dasar, membaca dokumen medis sederhana, dan berkomunikasi secara sopan.
Untuk jalur EPA, biasanya pelamar akan menjalani pelatihan bahasa Jepang intensif di Indonesia sebelum diberangkatkan. Sedangkan untuk jalur SSW, pelamar wajib lulus ujian bahasa Jepang dan ujian keterampilan caregiving di negara asal sebelum bisa bekerja di Jepang.
3. Kesehatan Fisik dan Mental
Menjadi caregiver bukan pekerjaan ringan. Kamu akan menghadapi pasien dengan berbagai kondisi kesehatan dan harus siap untuk bekerja dalam waktu panjang, termasuk malam hari atau hari libur. Oleh karena itu, pelamar harus dalam kondisi fisik dan mental yang sehat, bebas dari penyakit kronis atau gangguan kejiwaan. Biasanya, sebelum diberangkatkan ke Jepang, pelamar akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan pekerjaan ini.
Kamu ingin Menguasai Cara Menganalisis dan Mengukur Keberhasilan Pemasaran Bisnis? Kursus yang diajarkan oleh Google Career Certificates dengan Mentor dari Universitas Mahakarya Asia siap mengantarkan kamu dalam menguasai keterampilan analisis pemasaran bisnis. Karena mengukur kesuksesan kampanye pemasaran adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan memberikan hasil yang maksimal.
4. Lulus Ujian Kompetensi
Khusus untuk jalur SSW, calon caregiver harus lulus ujian keterampilan teknis (tokutei ginou caregiving) yang mencakup berbagai aspek perawatan, seperti cara membantu pasien bergerak, prosedur kebersihan, cara menggunakan alat bantu medis, hingga etika kerja di fasilitas perawatan Jepang.
Ujian ini bisa dilakukan secara online atau langsung di lokasi tertentu yang telah ditentukan oleh pihak Jepang.
5. Memiliki Sponsor atau Kontrak Kerja
Kamu tidak bisa datang ke Jepang dan bekerja sebagai caregiver secara mandiri. Harus ada perusahaan atau institusi di Jepang yang menerima dan mempekerjakan kamu secara legal. Biasanya, lembaga penyalur resmi akan membantu kamu dalam proses ini, mulai dari pelatihan, pencocokan pekerjaan, hingga pengurusan visa kerja.
Jalur Resmi untuk Menjadi Caregiver di Jepang
Ada beberapa jalur resmi yang bisa kamu pilih untuk bekerja sebagai caregiver di Jepang:
Program EPA (Economic Partnership Agreement)
Jalur ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Peserta akan mengikuti pelatihan bahasa Jepang terlebih dahulu, kemudian menjalani masa kerja sambil belajar selama 3-4 tahun. Jika lulus ujian nasional caregiver Jepang, maka bisa bekerja secara permanen.SSW (Specified Skilled Worker)
Program ini memungkinkan tenaga kerja asing dengan keterampilan tertentu untuk langsung bekerja di Jepang setelah lulus ujian keterampilan dan bahasa. Kontrak kerja berlaku selama maksimal 5 tahun dan bisa diperpanjang.TITP (Technical Intern Training Program)
Jalur magang teknis yang memungkinkan peserta bekerja sambil belajar di Jepang selama 3 hingga 5 tahun. Namun jalur ini tidak memberikan jaminan permanen untuk tinggal atau bekerja jangka panjang.
Tantangan dan Peluang
Bekerja sebagai caregiver di Jepang bukan tanpa tantangan. Kamu akan menghadapi perbedaan budaya, tekanan kerja, dan kondisi fisik yang berat. Namun di sisi lain, profesi ini menawarkan penghasilan yang layak, pengalaman internasional, dan peluang untuk tinggal lebih lama di Jepang jika kamu sukses. Banyak caregiver Indonesia yang sukses mendapatkan sertifikat nasional Jepang sebagai kaigofukushishi, dan akhirnya bisa tinggal secara permanen bahkan membawa keluarganya ke Jepang.
Menjadi caregiver di Jepang adalah peluang emas bagi mereka yang memiliki hati untuk merawat, fisik yang kuat, serta semangat untuk belajar dan beradaptasi. Dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan—baik dari segi pendidikan, kemampuan bahasa, dan kesehatan—kamu bisa menjadi bagian dari solusi sosial yang sedang dihadapi Jepang saat ini.
Jika kamu tertarik untuk mencoba peruntungan di bidang ini, sekarang saatnya mulai mempersiapkan diri. Belajar bahasa Jepang, ikuti pelatihan yang tepat, dan carilah lembaga penyalur resmi yang terpercaya agar perjalananmu menuju karier sebagai caregiver di Jepang bisa berjalan lancar.
Ingin Punya Karier di Jepang? Kampusnya di UNMAHA
Kamu sudah mau lulus SMA atau SMK dan bingung mau kuliah di mana? dan kamu ingin memiliki karier di jepang? kamu jangan khawatir dengan masa depan kamu. Karena di UNMAHA ada program studi yang cocok buat kamu.
Jurusan Diploma Perhotelan di UNMAHA berada dalam naungan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan. Program studi ini fokus pada pembentukan karakter, keterampilan teknis, serta kemampuan manajerial yang dibutuhkan di industri perhotelan modern.
Mahasiswa tidak hanya belajar tentang tata boga, tata graha, dan front office, tetapi juga mendapatkan pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan komunikasi profesional. di UNMAHA mempersiapkan kamu menjadi tenaga profesional dalam manajemen hotel, layanan pelanggan, dan manajemen acara. Dengan perkembangan industri pariwisata, keterampilan perhotelan sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar.
Selain itu, ada yang lebih menarik di UNMAHA menyediakan banyak beasiswa dari beasiswa pemerintah maupun swasta yang bisa kamu dapatkan. Beasiswanya yang pemotongan SPP sampai beasiswa full yang pastinya sangat membantu kamu dalam menata masa depanmu.
Atau kamu ingin kuliah sambil kerja? Tenang di UNMAHA juga menyediakan kelas malam buat kamu yang sudah berkarier.
Dengan kurikulum komprehensif yang mencakup manajemen sumber daya manusia, strategi operasional, hingga analisis keuangan, kamu akan dibekali dengan keterampilan praktis dan wawasan strategis yang siap diaplikasikan di dunia bisnis nyata. Yuk cari info lebih lanjut mengenai program studi dan kamu dapat konsultasi langsung di PMB UNMAHA Daftarkan diri kamu sekarang dan wujudkan mimpi kamu bersama kami.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma