UNMAHA – Kalau kamu sedang belajar digital marketing, kamu pasti sering mendengar istilah CTR dan conversion rate. Dua metrik ini sangat penting untuk mengukur efektivitas strategi pemasaran digital. Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan CTR dan conversion rate serta fungsinya dalam dunia pemasaran online.
Sebelum masuk lebih dalam, kamu yang ingin meningkatkan kemampuan digital marketing dan mendapatkan sertifikat resmi yang diakui nasional, ikuti program Sertifikasi Social Media Marketing dari UNMAHA. Info lengkap bisa kamu dapatkan dengan menghubungi WhatsApp kami sekarang juga.
Apa Itu CTR dan Conversion Rate?
Dalam pemasaran digital, kamu perlu tahu dua istilah penting ini: CTR (Click Through Rate) dan conversion rate. Keduanya sering digunakan untuk mengukur keberhasilan kampanye online, seperti iklan berbayar, email marketing, atau promosi melalui media sosial. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda.
CTR (Click Through Rate)
CTR adalah rasio jumlah klik terhadap jumlah tayangan atau impresi. Misalnya, iklan kamu dilihat oleh 1.000 orang dan 100 orang mengkliknya, berarti CTR kamu adalah 10%. CTR sangat membantu dalam mengetahui seberapa menarik konten atau iklan kamu bagi audiens.
CTR tinggi menunjukkan bahwa judul, visual, atau pesan kamu menarik perhatian orang yang melihatnya. Namun, CTR tidak memberikan gambaran apakah orang yang mengklik akan melakukan pembelian atau tidak.
Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase orang yang melakukan aksi yang diinginkan, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau mendaftar layanan, dari jumlah pengunjung yang datang ke situs kamu. Misalnya, dari 200 pengunjung yang datang, 20 orang membeli produk, berarti conversion rate-nya adalah 10%.
Angka ini menunjukkan seberapa efektif landing page, penawaran, dan struktur situs kamu dalam meyakinkan pengunjung untuk bertindak.
Perbedaan CTR dan Conversion Rate
Walaupun CTR dan conversion rate saling berkaitan, ada perbedaan penting di antara keduanya. Berikut penjelasan detailnya:
1. Tujuan Pengukuran
CTR digunakan untuk mengukur efektivitas iklan atau kampanye dalam menarik perhatian. Sedangkan conversion rate digunakan untuk mengukur seberapa baik kampanye tersebut dalam mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
2. Tahapan dalam Proses Marketing
CTR terjadi pada tahap awal saat audiens melihat iklan. Ini adalah langkah pertama dari perjalanan konsumen. Conversion rate terjadi setelah pengunjung tertarik dan akhirnya melakukan tindakan. Jadi, meskipun iklan kamu diklik banyak orang, belum tentu menghasilkan konversi yang tinggi.
3. Fokus Utama
CTR fokus pada daya tarik iklan atau tautan, sedangkan conversion rate fokus pada pengalaman pengguna di situs atau halaman tujuan. Jika kamu ingin tahu apakah iklan kamu menarik, lihat CTR. Tapi jika ingin tahu apakah halaman penjualan kamu efektif, lihat conversion rate.
Fungsi CTR dan Conversion Rate dalam Strategi Digital
Memahami fungsi CTR dan conversion rate akan membantumu mengatur strategi pemasaran dengan lebih tepat. Keduanya memberikan insight berbeda namun saling melengkapi.
1. Evaluasi Efektivitas Iklan
CTR yang tinggi menunjukkan bahwa kampanye kamu mampu menarik perhatian. Tapi jika conversion rate-nya rendah, berarti ada yang kurang pada halaman tujuan. Mungkin dari sisi tampilan, kecepatan situs, atau kejelasan ajakan bertindak (call to action).
2. Optimalisasi Budget Iklan
Kamu bisa memanfaatkan data CTR dan conversion rate untuk mengetahui iklan mana yang layak dilanjutkan. Misalnya, iklan A dengan CTR tinggi tapi conversion rate rendah bisa dioptimalkan dari sisi landing page. Iklan B dengan CTR sedang tapi conversion rate tinggi bisa dijadikan acuan membuat iklan baru.
3. Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Dengan menganalisis conversion rate, kamu bisa menemukan hambatan yang membuat pengunjung batal melakukan tindakan. Ini bisa menjadi peluang untuk memperbaiki situs, meningkatkan kecepatan akses, atau menyesuaikan pesan penjualan.
Kenapa Kamu Perlu Memahami Perbedaan CTR dan Conversion Rate?
Kalau kamu serius ingin sukses di dunia digital marketing, memahami perbedaan CTR dan conversion rate adalah langkah awal yang wajib. Dua metrik ini akan membantu kamu mengambil keputusan yang berbasis data dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Tanpa data ini, kamu akan sulit mengetahui strategi mana yang berhasil dan mana yang harus diperbaiki. Baik kamu bekerja di bidang performance marketing, e-commerce, maupun sebagai pelaku UMKM, pemahaman ini akan sangat membantu.
Baca Juga: Strategi Meningkatkan CTR di Media Sosial Instagram, TikTok, dan YouTube
Gabung di Universitas Mahakarya Asia dan Bangun Masa Depan Cerah
Kalau kamu ingin mendalami dunia digital dan teknologi secara profesional, Universitas Mahakarya Asia menawarkan berbagai jurusan unggulan seperti:
Universitas ini siap membekali kamu dengan kurikulum yang relevan, dosen praktisi industri, dan fasilitas lengkap. Kunjungi situs resminya di Universitas Mahakarya Asia untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran.
Dapatkan Sertifikat Resmi untuk Meningkatkan Karier
Kalau kamu ingin lebih percaya diri dan diakui secara profesional di dunia kerja, kamu bisa mengikuti program Sertifikasi Social Media Marketing dari UNMAHA. Sertifikat ini bisa menjadi nilai tambah saat melamar kerja atau memperkuat portofolio bisnis kamu. Untuk info program ini, hubungi WhatsApp kami sekarang juga.
Ingin Tambahan Penghasilan? Ikuti Program Reseller Laptop Adolo
Kamu juga bisa bergabung di program reseller laptop dari Adolo. Program ini cocok buat kamu yang ingin bisnis tanpa ribet dan tanpa modal besar. Kamu akan mendapatkan pelatihan, dukungan marketing, dan produk yang berkualitas. Yuk mulai sekarang, jadi bagian dari reseller sukses bersama Adolo!
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma