Cara Menempatkan CTA yang Efektif di Website dan Landing Page

UNMAHA – Pernah tidak sih kamu merasa sudah bikin website atau landing page semenarik mungkin, tapi tetap saja konversinya rendah? Yap, penempatan CTA yang tidak tepat bisa bikin pengunjung bingung harus klik apa atau bahkan pergi begitu saja tanpa melakukan tindakan apa pun. Nah, supaya kamu tidak kehilangan momen emas dari setiap pengunjung, yuk kita bahas bagaimana sih cara menempatkan CTA yang efektif di website dan landing page!

9 Cara Menempatkan CTA yang Efektif di Website dan Landing Page

1. Kenali Tujuan CTA Kamu

Sebelum membicarakan soal posisi CTA, yang paling pertama harus kamu pahami adalah “tujuannya”. Mau mengajak pengunjung ngapain? Beli produk? Daftar webinar? Baca artikel lainnya? Setiap tujuan punya pendekatan dan posisi yang berbeda. Misalnya:

  • CTA “Beli Sekarang” cocok diletakkan setelah penjelasan produk yang lengkap.
  • CTADownload Gratis” bisa kamu pasang di bagian awal dan akhir halaman, biar lebih mudah ditemukan.
  • CTA “Pelajari Lebih Lanjut” cocok muncul di bagian tengah saat kamu mulai menggali manfaat suatu produk atau layanan.

2. Letakkan CTA di Atas Lipatan (Above the Fold)

Above the fold” adalah bagian layar yang pertama kali dilihat pengunjung saat membuka halaman tanpa harus scroll. Ini adalah area emas yang wajib dimanfaatkan!

Kenapa? Karena manusia modern itu scroll-nya selektif. Jika mereka langsung lihat tombol aksi yang menarik, besar kemungkinan mereka akan klik. Jadi, pastikan kamu punya CTA utama di bagian ini, misalnya:

  • Tombol “Mulai Sekarang”
  • “Coba Gratis 14 Hari”
  • “Lihat Promo”

Tapi ingat, jangan terlalu ramai. Buat CTA-nya mencolok tapi tetap harmoni sama desain.

3. Gunakan CTA Setelah Penjelasan Nilai (Value)

Meskipun penempatan CTA di atas itu penting, tidak semua pengunjung langsung yakin untuk klik. Banyak juga yang butuh diyakinkan dulu. Nah, ini saatnya kamu letakkan CTA setelah kamu menjelaskan value proposition atau manfaat utama yang mereka dapatkan.

Contoh:

Kamu punya produk skincare. Jangan langsung taruh “Beli Sekarang” di awal, tapi kasih dulu penjelasan kenapa produk kamu beda, misalnya bebas alkohol, cocok untuk kulit sensitif, atau sudah BPOM. Setelah itu, baru deh tampilkan CTA.

Ini bisa dibilang penempatan “middle funnel” yang sangat cocok buat orang-orang yang lagi berpikir.

4. Gunakan CTA Setelah Testimoni / Social Proof

Tidak ada yang lebih meyakinkan dari kata-kata orang lain. Testimoni, review, rating bintang lima, semua itu punya power besar untuk bikin orang yakin. Setelah kamu menampilkan social proof, langsung lanjutkan dengan CTA. Kenapa? Karena momen kepercayaan mereka sedang tinggi. Contohnya:

“Sudah 5.000 orang merasakan manfaat produk ini!” (CTA: “Saya Juga Mau Coba”)

Posisi ini cocok untuk mengubah pengunjung yang tadinya hanya lihat-lihat jadi siap ambil tindakan.

5. Akhiri Halaman dengan CTA Kuat

Setiap landing page atau halaman penawaran sebaiknya diakhiri dengan CTA. Kenapa? Karena ketika pengunjung sudah sampai bagian bawah, mereka butuh “jembatan” untuk tahu harus ngapain selanjutnya. Tapi jangan hanya copy-paste CTA yang ada di atas. Kamu bisa:

  • Ulangi CTA dengan gaya bahasa berbeda
  • Tambahkan sense of urgency, misalnya: “Promo Berakhir Hari Ini!”
  • Gunakan warna atau animasi kecil biar lebih menarik

Ingat, semua halaman harus punya “akhir cerita”, dan CTA adalah bagian dari ending tersebut.

6. Gunakan CTA di Sidebar atau Sticky Button

Beberapa jenis CTA bisa diletakkan di sidebar (samping halaman) atau sticky button (tombol yang selalu “menempel” di bawah saat scroll). Ini cocok untuk CTA sekunder atau tambahan, seperti:

  • “Hubungi Kami”
  • “Butuh Bantuan?”
  • “Langganan Newsletter”

Sticky CTA ini fungsinya sebagai pengingat terus-menerus, tanpa ganggu pengalaman membaca.

Baca Juga: 10 Contoh CTA yang Terbukti Meningkatkan Klik dan Penjualan

7. Sesuaikan dengan Perangkat (Responsif)

Sering kali, CTA tampil bagus di desktop tapi hancur tampilannya di mobile. Padahal sekarang, lebih dari 60% user internet browsing lewat HP! Makanya, selalu cek:

  • Apakah tombol CTA cukup besar untuk di-klik dengan jari?
  • Apakah CTA tetap kelihatan tanpa harus scroll panjang?
  • Apakah teks CTA masih terbaca dengan jelas di layar kecil?

Gunakan fitur mobile preview sebelum kamu publish landing page-mu.

8. Satu Halaman, Satu Fokus

Jangan jatuh ke jebakan klasik, terlalu banyak CTA dalam satu halaman! Terutama di landing page, idealnya kamu hanya punya satu tujuan utama dan CTA yang mendukung itu. Jika kamu punya banyak link dan tombol, pengunjung malah bingung mau klik yang mana. Fokus pada satu aksi:

  • Jika mau mereka download e-book, jangan ajak mereka ke halaman blog dulu.
  • Jika tujuanmu jual produk, jangan pancing mereka ke channel YouTube.

Satu halaman, satu pesan, satu CTA utama. Simpel, tapi powerful.

9. Uji dan Evaluasi (A/B Testing)

Tidak ada rumus pasti soal penempatan CTA. Apa yang efektif di website A belum tentu works di website B. Karena itu, penting banget buat lakukan A/B testing. Coba ganti:

  • Posisi CTA (atas vs bawah)
  • Warna tombol
  • Ukuran font
  • Kata-kata yang dipakai (“Pesan Sekarang” vs “Dapatkan Milikmu”)

Dengan testing, kamu bisa tahu mana yang menghasilkan klik dan konversi terbaik.

CTA Itu Bukan Sekadar Tombol

Banyak orang mengira CTA hanya sekadar tombol dengan tulisan mencolok. Padahal, CTA adalah arah dan instruksi yang sangat berharga. Tanpa CTA yang jelas, pengunjung website kamu bisa bingung atau bahkan pergi tanpa melakukan apa-apa.

Jadi, mulai sekarang, perhatikan penempatan CTA kamu. Letakkan di tempat yang strategis, sesuai perilaku user, dan tentunya dibarengi dengan desain dan copywriting yang engaging. Karena di dunia digital yang serba cepat ini, setiap klik sangat berarti.

Lagi mencari kampus yang tidak hanya mengajarkan teori, tapi juga mempersiapkan kamu langsung ke dunia kerja? Universitas Mahakarya Asia lagi buka Penerimaan Mahasiswa Baru, lho! Di sini, kamu bisa kuliah sambil tetap mengembangkan passion, karena jurusan-jurusannya update banget sama dunia digital dan industri kreatif.

Jika kamu suka dunia digital, desain, atau teknologi, ini beberapa jurusan yang bisa kamu pertimbangkan jurusan Sarjana Sistem Informasi, cocok buat kamu yang ingin jadi software developer, data analyst, atau ahli IT.

UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi IT Auditor, dengan mengikuti sertifikasi ini, kamu akan memperoleh pengakuan resmi atas keahlian kamu dalam menganalisis serta mengevaluasi berbagai sistem teknologi informasi. Program ini membekali kamu dengan kompetensi penting untuk menjaga keberlangsungan dan keandalan sistem yang menunjang aktivitas operasional suatu organisasi.

Jangan hanya menunggu, buruan hubungi Admin PMB UNMAHA untuk daftar dan jadi bagian dari generasi mahasiswa berprestasi & berkarya di Universitas Mahakarya Asia!

Banyak Teman Mencari Laptop? Saatnya Kamu Dapat Untungnya!

Mau punya penghasilan tambahan tanpa ribet stok barang? Yuk gabung jadi reseller laptop di Adolo.id, platform keren yang kasih kamu akses ke produk original, harga bersaing, dan support full dari tim profesional!

Cocok banget buat kamu yang aktif di kampus, komunitas, atau medsos. Tidak perlu modal besar, cukup semangat jualan dan kamu bisa mulai dapat untung dari sekarang. Mulai perjalanan bisnis digital kamu bareng Adolo.id, reseller laptop kekinian, simpel, untung maksimal!

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *