UNMAHA – Besarnya UMR di Ibaraki dan Tokyo merupakan informasi penting bagi siapa pun yang berencana untuk tinggal, bekerja, atau melanjutkan studi di Jepang. UMR tidak hanya mencerminkan potensi pendapatan, tetapi juga menjadi indikator utama dalam merancang anggaran hidup sehari-hari.
Tokyo dikenal sebagai kota dengan UMR tertinggi di Jepang, yang tentunya sebanding dengan tingginya biaya hidup di wilayah tersebut. Sebaliknya, Ibaraki menawarkan UMR yang lebih rendah, namun didukung dengan lingkungan yang tenang serta biaya hidup yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mengutamakan efisiensi pengeluaran.
Dengan mengetahui besarnya UMR di Ibaraki dan Tokyo, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam menentukan lokasi tinggal dan merencanakan masa depan Anda. Artikel ini akan mengulas secara lengkap perbandingan UMR, biaya hidup, hingga peluang karier di kedua wilayah tersebut.
Mengintip Perbedaan UMR di Ibaraki dan Tokyo
Apabila Anda memiliki rencana untuk bekerja atau menempuh pendidikan sambil menjalani pekerjaan paruh waktu di Jepang, sangat penting bagi Anda untuk memahami besarnya UMR di Ibaraki dan Tokyo. Hal ini karena UMR (Upah Minimum Regional) dapat menjadi acuan dalam mengatur keuangan harian serta menentukan pilihan lokasi tempat tinggal. Menariknya, perbedaan biaya hidup dan standar upah di kedua wilayah ini cukup signifikan.
Dengan memahami besarnya UMR di Ibaraki dan Tokyo, Anda akan lebih realistis dalam merencanakan masa depan. Apakah Anda lebih tertarik untuk tinggal di kota besar dengan segala fasilitasnya seperti Tokyo, atau justru memilih suasana yang lebih tenang dan biaya hidup yang lebih terjangkau seperti di Ibaraki? Mari kita telaah lebih lanjut.
Fakta UMR Terbaru di Ibaraki dan Tokyo
Sebelum membahas angka-angka secara spesifik, perlu diketahui bahwa UMR di Jepang ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing setiap tahun. Tokyo secara konsisten menjadi wilayah dengan UMR tertinggi di Jepang. Lalu, bagaimana dengan Ibaraki?
1. UMR di Tokyo: Tertinggi di Jepang
UMR di Tokyo pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 1.113 Yen per jam. Hal ini menjadikan Tokyo sebagai kota dengan upah minimum tertinggi di seluruh Jepang. Kondisi tersebut cukup wajar mengingat biaya hidup di Tokyo juga termasuk yang paling tinggi. Mulai dari biaya sewa tempat tinggal, transportasi, hingga kebutuhan pokok—semuanya relatif mahal. Namun demikian, hal tersebut sebanding dengan banyaknya peluang karier dan potensi penghasilan yang tersedia.
Jika Anda memiliki latar belakang dalam bidang digital atau teknologi, Tokyo merupakan pusat peluang yang sangat luas. Anda dapat menambah nilai jual diri dengan mengikuti sertifikasi seperti Attract and Engage Customers: Google Certified Digital Marketing untuk meningkatkan kompetensi dalam dunia kerja, khususnya bagi Anda yang ingin melamar pekerjaan paruh waktu atau magang di perusahaan startup maupun multinasional di Tokyo.
2. UMR di Ibaraki: Alternatif Nyaman dan Terjangkau
UMR di Ibaraki pada tahun 2024 berada pada angka 953 Yen per jam. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan Tokyo, namun biaya hidup di Ibaraki juga jauh lebih bersahabat. Bagi Anda yang lebih menyukai suasana yang tidak terlalu padat dan lebih tenang, Ibaraki bisa menjadi pilihan yang bijak.
Menariknya, Ibaraki kini berkembang sebagai kawasan industri dan teknologi. Oleh karena itu, program studi seperti Teknik Industri dari Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) sangat relevan bagi Anda yang ingin berkarier atau melanjutkan studi di Jepang. Program ini tersedia di Kampus UNMAHA dan telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri global.
Baca juga: Biaya Hidup di Jepang untuk TKI, Ini Penjelasan Lengkapnya
Perbandingan Biaya Hidup dan Peluang Karier
1. Biaya Hidup Sehari-hari
Biaya hidup di Tokyo umumnya 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Ibaraki. Sebagai contoh, harga sewa kamar sederhana di Tokyo dapat mencapai 70.000 Yen per bulan, sementara di Ibaraki, biaya tersebut hanya sekitar 40.000 Yen. Demikian pula dengan biaya makanan dan transportasi, perbedaannya cukup mencolok. Oleh sebab itu, walaupun UMR di Tokyo lebih tinggi, pengeluaran pun akan mengikuti.
2. Peluang Karier dan Magang
Tokyo memiliki keunggulan dari sisi koneksi dan peluang. Banyak perusahaan besar dan multinasional memiliki kantor pusat di Tokyo. Namun, Ibaraki juga tidak kalah dalam hal industri manufaktur dan teknologi. Bagi Anda yang memiliki keterampilan teknis, mengikuti pelatihan seperti Sertifikasi Engineer Platform IoT dapat memperkuat daya saing Anda dalam mendapatkan pekerjaan di sektor industri di Ibaraki.
3. Gaya Hidup dan Keseimbangan
Jika Anda menginginkan gaya hidup yang dinamis dan cepat, Tokyo adalah tempat yang ideal. Namun, jika Anda lebih mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta menghindari stres kota besar, maka Ibaraki lebih sesuai untuk Anda.
Sesuaikan dengan Tujuan dan Gaya Hidup Anda
Keputusan untuk memilih tinggal di Ibaraki atau Tokyo kembali kepada preferensi dan tujuan pribadi Anda. Apabila Anda ingin mengejar peluang karier besar dengan segala tantangannya dan siap menghadapi biaya hidup yang tinggi, maka Tokyo adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika Anda lebih mengutamakan efisiensi anggaran dan kenyamanan hidup, Ibaraki dapat menjadi pilihan yang lebih bijak.
Apa pun pilihan Anda, pastikan Anda memiliki keahlian yang relevan. Selain mengambil program studi seperti Teknik Industri di UNMAHA, Anda juga dapat mengikuti sertifikasi seperti Sertifikasi Digital Marketing untuk memperbesar peluang mendapatkan pekerjaan paruh waktu.
Untuk Anda yang sedang mencari penghasilan tambahan, tidak ada salahnya mencoba menjadi reseller laptop melalui ADOLO.ID. Ini adalah salah satu cara cerdas untuk mulai berwirausaha dari mana saja, termasuk ketika Anda berada di Jepang.
Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait program studi atau ingin berkonsultasi secara langsung, silakan hubungi PMB UNMAHA atau WhatsApp di sini. Mari mulai persiapan masa depan Anda dengan langkah yang tepat!
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma