Berapa Gaji Terendah dan Rata-rata di Jepang? TKI Perlu Tahu!

UNMAHA – Ingin bekerja di Jepang? Yuk, cari tahu berapa gaji terendah dan rata-rata di Jepang. Penting bagi Anda yang TKI atau calon TKI agar dapat mempersiapkan diri secara matang!

Apabila Anda memiliki impian untuk bekerja di Jepang, sangat penting untuk mengetahui berapa sebenarnya gaji terendah dan rata-rata di sana. Terutama bagi Anda yang berstatus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau calon TKI, informasi ini wajib dipahami agar tidak salah langkah.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai gaji terendah dan rata-rata di Jepang. Mulai dari data terkini, wawasan lapangan, hingga tips agar Anda dapat memperoleh penghasilan yang layak. Simak hingga akhir, ya!

Gaji TKI di Jepang Saat Ini

Sebelum membahas angka-angka spesifik, mari pahami terlebih dahulu bagaimana kondisi umum terkait gaji di Jepang. Negara ini terkenal memiliki standar kerja yang tinggi dan gaji yang cukup kompetitif, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya. Namun perlu diingat, biaya hidup di sana juga tinggi, sehingga gaji besar belum tentu langsung membuat Anda hidup berkecukupan.

Bagi Anda yang tertarik bekerja di Jepang, biasanya posisi yang tersedia untuk TKI berada di bidang manufaktur, pertanian, keperawatan, dan sektor jasa. Besaran gaji sangat tergantung pada jenis pekerjaan, lokasi kerja, dan perusahaan tempat Anda bekerja.

1. Gaji Terendah di Jepang

Gaji terendah di Jepang saat ini ditetapkan berdasarkan upah minimum regional yang berbeda-beda di setiap prefektur. Per Oktober 2024, rata-rata upah minimum nasional Jepang berada di angka sekitar 1.004 yen per jam (sekitar Rp110.000 – Rp115.000 tergantung kurs). Di Tokyo, upah minimum bahkan mencapai 1.113 yen per jam.

Jika Anda bekerja penuh waktu dengan upah minimum nasional, gaji per bulan kira-kira: 1.004 yen x 8 jam x 22 hari = sekitar 176.704 yen per bulan (setara Rp20 jutaan).

Jumlah tersebut belum termasuk potongan pajak, asuransi, dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, pastikan Anda memahami secara detail sebelum berangkat.

2. Gaji Rata-rata di Jepang

Sementara itu, gaji rata-rata di Jepang tahun 2024 untuk pekerja penuh waktu (sektor umum) berada di angka sekitar 310.000 yen per bulan atau sekitar Rp35 juta. Tentu saja, gaji ini dapat jauh lebih tinggi di sektor teknologi, teknik, atau keuangan.

Bagi Anda yang memiliki keahlian khusus, seperti di bidang teknologi informasi (TI), peluang untuk memperoleh gaji di atas rata-rata sangat terbuka. Maka dari itu, penting untuk memiliki keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja Jepang.

Faktor yang Mempengaruhi Gaji di Jepang

Setelah memahami gambaran umumnya, Anda juga perlu mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi besar kecilnya gaji di Jepang. Hal ini penting agar Anda dapat menyusun strategi karier secara optimal.

1. Jenis Pekerjaan

Tidak semua jenis pekerjaan memiliki gaji yang sama. Misalnya, pekerjaan di pabrik cenderung memiliki gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan di bidang teknologi atau kesehatan.

Jika Anda ingin memiliki peluang karier yang lebih baik di Jepang, mempertimbangkan pendidikan di bidang potensial adalah langkah bijak. Salah satu pilihan menarik adalah Program Studi Informatika di Kampus Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA). Jurusan ini memiliki peluang kerja yang luas, termasuk di Jepang yang saat ini membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang teknologi.

2. Lokasi Kerja

Gaji di kota besar seperti Tokyo umumnya lebih tinggi dibandingkan kota kecil atau pedesaan. Namun, biaya hidupnya pun juga lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola keuangan secara bijak.

3. Keahlian dan Sertifikasi

Semakin banyak keahlian dan sertifikasi yang Anda miliki, semakin besar pula peluang Anda mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan daya saing adalah dengan mengikuti sertifikasi internasional seperti Foundations of Digital Marketing & E-commerce Google Certified. Sertifikasi seperti ini sangat bernilai di mata perusahaan Jepang.

Tips Memaksimalkan Gaji Saat Menjadi TKI di Jepang

Apabila Anda sudah yakin untuk bekerja di Jepang, berikut ini beberapa tips agar Anda dapat memperoleh gaji yang optimal.

1. Tingkatkan Kemampuan Bahasa Jepang

Kemampuan berbahasa Jepang sangat memengaruhi besar kecilnya gaji. Pekerja yang memiliki kemampuan bahasa Jepang tingkat menengah ke atas (seperti N3 atau N2) biasanya lebih dihargai dibandingkan mereka yang hanya menguasai dasar saja.

2. Pilih Penyalur Resmi

Pastikan Anda berangkat melalui lembaga atau penyalur TKI yang resmi dan terpercaya. Ini sangat penting agar Anda tidak menjadi korban penipuan atau bekerja di bawah tekanan yang tidak manusiawi.

3. Ikuti Program Magang atau Tokutei Ginou

Program ini sangat cocok bagi Anda yang ingin bekerja sambil belajar. Dalam beberapa kasus, peserta program ini dapat melanjutkan karier sebagai karyawan tetap dan memperoleh gaji lebih besar setelah kontrak awal selesai.

4. Menjadi Reseller untuk Penghasilan Tambahan

Jika Anda sudah bekerja di Jepang dan memiliki waktu luang, Anda dapat mencoba mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi reseller. Salah satu peluang menarik adalah menjadi reseller laptop di ADOLO.ID. Anda bisa berjualan secara online ke Indonesia dari Jepang. Hanya bermodal koneksi internet, penghasilan pun bisa tetap mengalir.

5. Konsultasi Sebelum Berangkat

Masih bingung harus mulai dari mana? Jangan khawatir, Anda dapat berkonsultasi secara gratis melalui WhatsApp di sini untuk mendapatkan informasi lengkap tentang program studi serta peluang kerja ke Jepang melalui PMB UNMAHA.

Baca juga: Berapa Gaji Kerja Pabrik di Jepang, Cek Fakta-fakta Unik Berikut

Dengan memahami berapa gaji terendah dan rata-rata di Jepang, Anda akan lebih siap secara mental dan finansial sebelum memutuskan untuk bekerja di sana. Jangan terburu-buru menerima tawaran pekerjaan. Pastikan Anda memiliki informasi lengkap dan keahlian yang memadai agar kehidupan di Jepang menjadi lebih nyaman dan sejahtera.

Mari tingkatkan kemampuan Anda, baik melalui pendidikan tinggi maupun sertifikasi digital. Jepang tidak hanya membutuhkan tenaga kerja, tetapi juga profesional yang siap bersaing secara global!

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *