UNMAHA -Kalau kamu sedang kuliah atau terlibat dalam dunia akademik, pasti sudah sering dengar istilah karya ilmiah dan artikel ilmiah. Dua jenis tulisan ini memang punya kesamaan dari segi gaya penulisan yang formal, berbasis riset, dan menggunakan sumber-sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Namun, jangan salah! Walau terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan karya ilmiah dan artikel ilmiah pada fungsi, format, dan tujuannya.
Masih banyak mahasiswa yang mengira keduanya sama, padahal kalau kamu salah memahami perbedaan dasarnya, bisa-bisa struktur tulisanmu jadi keliru. Apalagi kalau kamu sedang menyiapkan tugas akhir, proposal penelitian, atau ingin submit artikel ke jurnal ilmiah. Maka dari itu, penting banget untuk mengenali perbedaan antara karya ilmiah dan artikel ilmiah secara menyeluruh.
Untuk memudahkan kamu memahami perbedaan keduanya, yuk simak penjelasan lengkap berikut ini.
Perbedaan Karya Ilmiah dan Artikel Ilmiah
1. Tujuan Penulisan: Akademik vs Publikasi
Tujuan utama penulisan menjadi pembeda paling mendasar antara karya ilmiah dan artikel ilmiah.
Karya ilmiah ditulis untuk memenuhi persyaratan akademik. Misalnya, kamu butuh menulis skripsi untuk lulus S1, tesis untuk S2, atau disertasi untuk S3. Jadi sifatnya lebih ke arah formalitas akademik dan dokumentasi keilmuan.
Artikel ilmiah, sebaliknya, ditulis untuk dipublikasikan di jurnal atau media ilmiah. Tujuannya adalah menyebarluaskan hasil penelitian atau pemikiran ilmiah kepada masyarakat akademik dan profesional. Artikel ini bisa digunakan sebagai bahan rujukan, pengembangan ilmu, atau pengambilan keputusan di dunia nyata
BACA JUGA: Perbedaan Karya Ilmiah dan Artikel Ilmiah
2. Panjang dan Kedalaman Isi: Detail vs Ringkas
Perbedaan berikutnya bisa dilihat dari panjang tulisan dan seberapa dalam pembahasannya.
Karya ilmiah biasanya lebih panjang dan lengkap, karena mencakup latar belakang, kajian pustaka, metodologi, data, analisis, hingga kesimpulan. Bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan halaman.
Artikel ilmiah jauh lebih ringkas. Artikel ini hanya memuat poin-poin penting dan disajikan secara padat. Panjangnya pun bervariasi, tapi umumnya berkisar 6–15 halaman tergantung jurnal tempat diterbitkan.
3. Struktur Penulisan: Formal vs Adaptif
Struktur juga jadi pembeda penting yang perlu kamu perhatikan saat menulis.
Karya ilmiah punya struktur yang baku dan biasanya terdiri dari:
Judul
Abstrak
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)
Artikel ilmiah tetap memiliki struktur ilmiah, tetapi tidak harus serigid karya ilmiah. Artikel ilmiah bisa saja menyatukan beberapa bagian (misalnya metode dan hasil), tergantung gaya penulisan jurnal yang dituju.
4. Gaya Bahasa: Kaku vs Komunikatif
Walaupun keduanya tetap harus menggunakan bahasa ilmiah, gaya penyampaian keduanya bisa berbeda.
Karya ilmiah cenderung sangat formal, menggunakan kalimat panjang, pasif, dan penuh kutipan akademik. Hal ini karena karya ilmiah menyasar pembaca akademik internal seperti dosen, pembimbing, dan penguji.
Artikel ilmiah walaupun tetap formal, cenderung lebih komunikatif dan fokus menyampaikan inti gagasan. Tujuannya agar lebih mudah dibaca oleh peneliti lain yang tidak selalu mendalami topik yang sama.
5. Target Pembaca dan Media Publikasi
Karya ilmiah ditujukan untuk kalangan terbatas, biasanya hanya dikumpulkan untuk instansi akademik dan tidak disebarluaskan secara luas.
Artikel ilmiah sebaliknya, dibuat untuk dipublikasikan ke khalayak ilmiah yang lebih luas, baik nasional maupun internasional. Bisa dimuat di jurnal terakreditasi, prosiding konferensi, atau platform ilmiah lainnya seperti Sinta, Scopus, atau Google Scholar.
6. Kredibilitas dan Penilaian
Karya ilmiah dinilai oleh dosen pembimbing atau penguji sebagai bagian dari penilaian akademik. Isinya tidak harus baru, tapi tetap harus logis, valid, dan orisinal.
Artikel ilmiah harus melalui proses review oleh para ahli (peer review) sebelum bisa diterbitkan. Isinya harus orisinal dan biasanya dituntut untuk memberikan kontribusi baru terhadap ilmu pengetahuan.
Gabung di Universitas Mahakarya Asia dan Kembangkan Potensimu
Kalau kamu ingin mendalami bidang akademik secara lebih serius, ayo gabung di Universitas Mahakarya Asia. Tersedia berbagai jurusan unggulan seperti:
Kampus ini cocok buat kamu yang ingin berkembang secara profesional dan siap bersaing di dunia kerja. Kunjungi website resmi Universitas Mahakarya Asia untuk informasi lebih lanjut.
Ikuti Sertifikasi Resmi dari UNMAHA
Yuk, ikut Program Sertifikasi Engineer Perangkat IoT dari UNMAHA dan dapatkan sertifikat resmi sebagai bukti keahlian kamu. Pelatihan ini sangat cocok untuk pelajar, mahasiswa, hingga tenaga pendidik. Hubungi kami sekarang lewat WhatsApp untuk info lengkap dan jadwal pelatihannya.
Gabung Jadi Reseller Laptop di Adolo dan Tambah Penghasilan
Selain belajar dan menulis, kamu juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan lewat program Reseller Laptop dari Adolo. Dengan sistem yang mudah dan tanpa harus stok barang, kamu bisa jualan laptop dari rumah dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan. Tertarik? Hubungi tim Adolo sekarang dan mulai langkah bisnismu hari ini juga.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma