Perbedaan Gen Z dan Alpha, Mana yang Lebih Dominan?

UNMAHA – Jika belakangan ini kamu sering mendengar istilah Gen Z dan Gen Alpha, kamu tidak sendirian. Banyak orang penasaran soal perbedaan Gen Z dan Alpha, bahkan bertanya-tanya, “Mana sih yang lebih dominan?” Nah, daripada hanya ikut-ikutan sebut istilahnya, yuk kita kenalan lebih dalam sama dua generasi ini. Dijamin, setelah baca artikel perbedaan gen z dan alpha, kamu akan lebih paham kenapa temanmu, adikmu, atau bahkan anakmu punya cara pikir dan gaya hidup yang kadang terasa “beda dunia”.

Siapa Itu Gen Z dan Gen Alpha

Sebelum kita membahas tentang dominasi, kita perlu kenalan dulu. Gen Z adalah mereka yang lahir sekitar tahun 1997 sampai 2012. Artinya, di tahun 2025 ini, mereka berusia sekitar 13 hingga 28 tahun. Mereka adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh besar bersama dengan internet, media sosial, dan smartphone.

Sedangkan Gen Alpha adalah generasi yang lahir mulai dari tahun 2010 ke atas, sampai kira-kira 2025. Mereka ini adalah “anak digital sejati”. Dari bayi, mereka sudah akrab sekali dengan YouTube Kids, TikTok, iPad, bahkan mainan-mainan pintar berbasis AI. Buat mereka, dunia virtual bukan hal asing lagi, malah sudah seperti “rumah kedua”.

Karakteristik Gen Z

Gen Z ini sering disebut sebagai generasi yang mandiri, kritis, dan super adaptif. Mereka besar di dunia yang serba cepat dan penuh informasi, jadi kemampuan mereka untuk multitasking luar biasa.

Bayangkan saja, sambil mengerjakan tugas, mereka bisa mendengarkan musik, buka lima tab browser, sambil ngobrol di grup WA. Mereka juga sangat melek sosial. Isu-isu seperti perubahan iklim, keadilan sosial, kesehatan mental, itu bukan hanya obrolan kosong buat mereka.

Mereka benar-benar peduli dan aktif menyuarakan pendapatnya. Di sisi lain, Gen Z juga sering dianggap “overwhelmed“. Banyaknya informasi yang mereka terima bisa bikin mereka gampang stres, gampang burn out, dan perlu support emosional lebih.

Karakteristik Gen Alpha

Jika Gen Z tumbuh bersama internet, Gen Alpha literally lahir di dunia yang internetnya sudah cepat sekali, teknologinya sudah canggih banget. Buat Gen Alpha, bicara sama Alexa atau minta Siri putarkan lagu bukan hal aneh. Mereka dikenal sebagai generasi yang:

  • Super visual (lebih suka belajar lewat gambar, video, game daripada teks panjang),
  • Sangat terhubung (bisa main game bareng teman dari beda negara tanpa harus ketemu),
  • Kreatif banget, karena tools mereka dari kecil sudah sophisticated.

Tapi di balik semua kehebatan itu, Gen Alpha juga punya tantangan sendiri. Ketergantungan terhadap teknologi bisa berisiko membuat mereka kurang mengembangkan keterampilan sosial jika tidak diarahkan dengan baik.

Gaya Belajar Gen Z vs Alpha

Dalam dunia pendidikan, perbedaan Gen Z dan Alpha kelihatan sekali.

  • Gen Z lebih suka belajar secara hybrid, kombinasi offline dan online. Mereka tetap butuh sentuhan fisik buku, whiteboard, diskusi langsung.
  • Gen Alpha lebih nyaman dengan pembelajaran yang gamified. Mereka cenderung belajar lebih cepat lewat aplikasi interaktif, video pendek, atau bahkan Augmented Reality (AR).

Sekarang banyak sekolah dan platform edukasi berlomba-lomba membuat materi berbasis visual, cepat, dan fun karena tahu Gen Alpha bakal jadi konsumen utamanya.

Baca Juga: Tips untuk Gen Z Fresh Graduate Cepat Mendapat Kerja

Gaya Komunikasi. Siapa yang Lebih Dominan?

Jika soal komunikasi, beda lagi ceritanya. Gen Z terkenal dengan gaya bahasa yang singkat, padat, dan sering campur aduk antara bahasa Indonesia, Inggris, dan slang internet. Mereka suka sesuatu yang real, jujur, dan transparan.

Sementara Gen Alpha. Karena masih banyak yang kecil, gaya komunikasi mereka diprediksi bakal lebih immersive, bukan hanya lewat teks, tapi juga lewat suara, avatar, bahkan mungkin hologram! Dari sekarang, Gen Alpha sudah lebih nyaman memberi reaksi lewat emoji, stiker, atau voice note daripada mengetik panjang-panjang.

Dominasi di Dunia Digital dan Sosial

Nah, soal pertanyaan siapa yang lebih dominan, jawabannya tricky.

  • Saat ini (2025), Gen Z masih mendominasi dunia kerja, pasar konsumsi, dan media sosial. Mereka adalah content creator, entrepreneur muda, dan aktivis digital yang banyak menggerakkan tren.
  • Tapi dalam beberapa tahun ke depan, Gen Alpha diprediksi bakal menggantikan posisi ini. Mereka akan membawa gebrakan baru dengan cara berpikir yang lebih visual, cepat, dan intuitif terhadap teknologi.

Dengan kata lain, Gen Z adalah “penguasa sekarang”, tapi Gen Alpha adalah “raja masa depan”.

Tantangan dan Peluang

Baik Gen Z maupun Gen Alpha, keduanya membawa peluang dan tantangan masing-masing. Gen Z mengajarkan dunia untuk lebih autentik, lebih peka terhadap isu sosial. Gen Alpha akan mendorong dunia menjadi lebih teknologis, imajinatif, dan tanpa batas dalam belajar, bekerja, bahkan berinteraksi. Namun, keduanya tetap butuh perhatian terhadap isu-isu penting:

  • Kesehatan mental,
  • Overexposure terhadap teknologi,
  • Kurangnya empati dalam interaksi nyata.

Penting bagi kita (baik orang tua, guru, hingga dunia industri) untuk mendampingi dua generasi ini, agar potensi mereka benar-benar bisa maksimal.

Gen Z vs Gen Alpha

Jika ditanya, “Perbedaan Gen Z dan Alpha, mana yang lebih dominan?”, jawabannya:

  • Hari ini. Gen Z masih lebih dominan di banyak aspek.
  • Masa depan. Gen Alpha siap mengambil alih, dengan cara dan gaya mereka sendiri.

Tapi daripada mempertentangkan, lebih baik kita belajar dari keduanya. Karena, di dunia yang terus berubah secepat ini, kolaborasi antargenerasi justru jadi kunci buat menghadapi tantangan global. Jika kamu adalah bagian dari Gen Z banggalah, kamu adalah pionir perubahan zaman. Jika kamu bagian dari Gen Alpha (atau mendampinginya), siap-siap menyaksikan dunia berubah dengan lebih cepat lagi. Siapapun kamu satu hal pasti, dunia butuh kamu untuk terus bergerak, belajar, dan berkembang.

Jika kamu termasuk Gen Z atau Gen Alpha yang lagi semangat cari kampus keren buat lanjut kuliah, Universitas Mahakarya Asia jawabannya! Kampus ini lagi buka Penerimaan Mahasiswa Baru, lho! Cocok banget buat kamu yang ingin kuliah di tempat yang up-to-date sama perkembangan zaman.

Rekomendasi jurusan kece yang bisa kamu pilih di Universitas Mahakarya Asia adalah Sarjana Sistem Informasi, program ini memberikan peluang karier yang beragam, mulai dari posisi sebagai analis sistem, manajer proyek IT, hingga konsultan teknologi. Ditambah dengan jaringan industri yang luas, kamu juga memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek nyata selama masa studi.

UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi Kepala Bagian Pelatihan dan Pengembangan SDM, untuk memperkuat pengakuan dan meningkatkan kompetensi di bidang ini, Universitas Mahakarya Asia membuka program Sertifikasi Kepala Bagian Pelatihan dan Pengembangan SDM yang telah terakreditasi resmi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Yuk, jadi bagian dari generasi yang tidak hanya melek teknologi, tapi juga siap memimpin masa depan! Info lengkapnya bisa kamu segera hubungi Admin PMB UNMAHA !

Dari Rumah ke Pundi-pundi Cuan! Jadi Reseller Laptop di Adolo.id Mudah Banget

Ingin punya penghasilan tambahan dari rumah saja? Yuk, gabung jadi reseller laptop di Adolo.id! Gampang banget, tanpa ribet stok barang, margin untung menarik, plus kamu bisa jualan laptop branded kekinian yang pasti dicari banyak orang. Waktunya kamu jadi Laptop Hero bareng Adolo.id dan naik level bareng bisnis online kamu!

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *