UNMAHA – Membuat CV yang menarik dan informatif sangat penting bagi para calon UX researcher yang ingin menonjol di mata perusahaan. CV bukan hanya sekadar daftar riwayat hidup, tetapi juga menjadi representasi profesionalisme kamu. Jika kamu ingin berkarier di bidang UX research, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat mengisi CV untuk UX Research agar dapat menunjukkan kemampuan dan pengalaman yang relevan.
Dengan semakin berkembangnya dunia teknologi dan digital, permintaan untuk UX researcher semakin meningkat. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk mengisi CV dengan informasi yang tepat, jelas, dan relevan. Artikel ini akan memberikan tips penting yang bisa membantu kamu menyusun CV untuk UX research yang akan membuat kamu lebih menonjol di antara kandidat lainnya.
Tips Mengisi CV untuk UX Research
1. Pilih Format CV yang Tepat
Dalam dunia UX research, pertama kali yang akan dilihat oleh perusahaan adalah format CV kamu. Pastikan format CV yang kamu pilih profesional dan mudah dibaca. Hindari penggunaan font yang terlalu rumit atau ukuran yang terlalu kecil. Gunakan desain yang simpel namun tetap elegan, sehingga semua informasi penting mudah ditemukan. Misalnya, pilih format kronologis atau fungsional tergantung pada pengalaman kamu, namun pastikan semuanya terstruktur dengan baik.
2. Highlight Pengalaman UX Research
Bagian pengalaman kerja adalah salah satu elemen paling penting dalam CV. Di bagian ini, kamu harus menunjukkan pengalaman yang relevan dengan UX research, baik itu pengalaman profesional atau proyek sampingan. Sebutkan pekerjaan yang pernah kamu lakukan di bidang UX, seperti mengumpulkan data pengguna, melakukan wawancara, atau menganalisis hasil riset. Jika kamu belum memiliki pengalaman profesional, sertakan proyek freelance atau pengalaman dari studi kasus yang pernah kamu kerjakan.
3. Sertakan Keahlian Utama yang Relevan
Pastikan kamu mencantumkan keahlian yang relevan dengan posisi UX researcher. Beberapa keahlian yang sering dicari oleh perusahaan adalah kemampuan dalam melakukan riset pengguna, analisis data, pembuatan persona, serta pengalaman dengan alat riset seperti UserTesting, Optimal Workshop, atau bahkan aplikasi analitik seperti Google Analytics. Menyertakan sertifikat yang mendukung keahlian tersebut bisa memberikan nilai tambah, seperti Sertifikasi UI/UX Designer yang bisa kamu ikuti untuk memperdalam keahlian kamu.
4. Tunjukkan Pemahaman terhadap Metode UX
Kamu juga perlu menunjukkan pemahaman mendalam mengenai metode-metode UX research, seperti penelitian kualitatif, kuantitatif, usability testing, dan persona development. Dalam CV, pastikan kamu memberikan penjelasan singkat tentang pengalaman atau keahlian yang berkaitan dengan masing-masing metode ini. Menunjukkan bahwa kamu paham dengan proses UX secara menyeluruh akan menunjukkan keseriusan kamu dalam bidang ini.
5. Keberhasilan yang Dicapai
Jangan lupa untuk mencantumkan pencapaian yang dapat diukur dalam pekerjaan sebelumnya. Misalnya, jika kamu berhasil meningkatkan pengalaman pengguna atau memperbaiki tingkat konversi dengan hasil penelitian, pastikan hal itu tercatat di CV. Menyertakan angka atau statistik yang mendukung hasil riset akan lebih meyakinkan perekrut untuk mempertimbangkan kamu.
6. Gunakan Deskripsi yang Padat dan Jelas
Hindari penjelasan yang terlalu panjang atau berbelit-belit. Perekrut hanya memiliki waktu sebentar untuk melihat CV kamu, jadi pastikan setiap deskripsi dalam CV jelas dan langsung pada intinya. Gunakan bullet point untuk menyoroti keahlian dan pengalaman penting agar mudah dipahami dan dibaca.
7. Pelajari Kembali dan Update CV Secara Berkala
Terakhir, selalu pastikan untuk memperbarui CV kamu setiap kali ada penambahan keahlian atau pengalaman baru. Dunia UX sangat dinamis, dan perusahaan sering mencari orang dengan keahlian terbaru di bidang ini. Jangan biarkan CV kamu ketinggalan zaman, selalu sesuaikan dengan tren terbaru.
Mengisi CV untuk posisi UX researcher memang membutuhkan ketelitian dan penekanan pada pengalaman yang relevan dengan bidang tersebut. Pastikan CV kamu tidak hanya terlihat profesional, tetapi juga mencerminkan keahlian dan pengalaman yang tepat. Jika kamu ingin mempersiapkan diri lebih lanjut untuk karier di UX research, pertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan di jurusan yang tepat, seperti S1 Sistem Informasi di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA). Dengan program-program unggulannya, kamu bisa memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang ini.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti course Sertifikasi UI/UX Designer atau course Attract and Engage Customers: Google Certified Digital Marketing untuk menambah kompetensi kamu. Daftarkan diri kamu sekarang juga sebagai mahasiswa baru di PMB UNMAHA untuk memperluas wawasan dan membuka lebih banyak peluang karier. Jangan ragu untuk menghubungi WhatsApp Universitas Mahakarya Asia jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai jurusan yang tepat untuk kamu.
Jika kamu tertarik untuk memulai karier di dunia digital marketing dan desain UI/UX lebih lanjut, reseller Adolo adalah pilihan yang tepat untuk kamu! Adolo memberikan berbagai solusi teknologi yang dapat mendukung pengembangan keterampilan kamu.
Segera daftar dan manfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan dan membangun karier yang cemerlang di industri digital! Jadi, tunggu apa lagi? Segera persiapkan CV UX research kamu, dan manfaatkan kesempatan untuk melangkah lebih jauh dalam karier kamu bersama Universitas Mahakarya Asia!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma