Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber, Digital Maupun Cetak

UNMAHA – Jika kamu sedang menyusun makalah, skripsi, laporan, atau karya tulis lainnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah daftar pustaka. Bagian ini biasanya terletak di akhir tulisan, dan berisi sumber-sumber referensi yang kamu gunakan selama menulis. Meskipun kelihatannya sepele, nyatanya penulisan daftar pustaka seringkali bikin bingung, terutama saat harus mencantumkan sumber yang datang dari berbagai jenis—baik buku cetak, artikel jurnal, sampai konten digital seperti blog, video, dan postingan media sosial.

Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana cara menulis daftar pustaka dari berbagai sumber tersebut. Bukan cuma aturan baku, tapi juga tips agar kamu nggak salah langkah saat mengutip dan menuliskannya. Yuk, kita bahas satu per satu!

Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Daftar pustaka adalah bagian dari karya tulis ilmiah yang memuat informasi lengkap mengenai semua referensi yang digunakan selama proses penulisan. Tujuannya adalah memberikan penghargaan kepada penulis asli, menunjukkan bahwa karya kita berbasis pada sumber yang valid, serta membantu pembaca menelusuri kembali sumber tersebut jika ingin mempelajarinya lebih lanjut.

Penulisan daftar pustaka biasanya mengikuti gaya penulisan tertentu, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), Chicago Style, atau gaya lainnya. Di Indonesia, gaya penulisan yang paling sering digunakan untuk karya ilmiah kampus adalah gaya APA.

Nah, supaya kamu nggak bingung, kita akan bahas gaya penulisan yang umum digunakan dan paling simpel untuk pemula—yaitu gaya APA.

1. Sumber dari Buku Cetak

Buku adalah salah satu sumber utama dalam penulisan akademik. Untuk mencantumkan buku dalam daftar pustaka, informasi yang kamu perlukan adalah nama penulis, tahun terbit, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit.

Formatnya seperti ini:

Nama Belakang, Inisial Nama Depan. (Tahun). Judul buku (italic). Kota Terbit: Nama Penerbit.

Contoh:

Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Kalau ada dua atau tiga penulis, semuanya harus dituliskan. Tapi kalau lebih dari tiga, cukup tulis tiga pertama lalu tambahkan “dkk.” atau “et al.” (tergantung gaya penulisan yang kamu pakai).

Kamu ingin belajar bisnis yang menyediakan banyak benefit buat kamu? Sekarang kamu bisa loh mendapatkan penghasilan tambahan tanpa kamu harus stok barang, tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih yuk gabung sekarang dan raih cuan tanpa batas dengan bergabung reseller laptop di Adolo.Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Admin melalui WhatsApp.

2. Sumber dari Artikel Jurnal

Jurnal ilmiah juga sering jadi rujukan utama karena sifatnya yang lebih spesifik dan terkini. Untuk jurnal, kamu perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, dan nomor halaman.

Formatnya:

Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Nomor), halaman.

Contoh:

Putri, A. D., & Nugroho, B. S. (2021). Strategi pemasaran digital UMKM di masa pandemi. Jurnal Ekonomi Kreatif, 5(2), 45–56.

Kalau kamu mengambilnya dari jurnal online, tambahkan link DOI (Digital Object Identifier) jika ada, atau URL jika tidak ada DOI.

3. Sumber dari Website atau Artikel Online

Sekarang, banyak informasi valid juga bisa ditemukan secara online, baik itu dari blog ilmiah, artikel berita, atau portal edukasi. Tapi hati-hati, tidak semua konten internet bisa dijadikan referensi ilmiah. Pilihlah yang memang ditulis oleh sumber terpercaya dan mencantumkan informasi yang jelas.

Format untuk artikel online:

Nama Belakang, Inisial. (Tahun, Tanggal). Judul artikel. Nama Website. URL

Contoh:

Amanda, R. (2022, 10 Mei). Peran Artificial Intelligence dalam pendidikan masa depan. Tech Today. https://techtoday.id/ai-dalam-pendidikan

Kalau tidak ada nama penulis, kamu bisa menuliskan nama organisasi atau lembaga sebagai pengganti penulis.

4. Sumber dari Media Sosial

Meskipun jarang dipakai untuk karya ilmiah formal, terkadang kamu perlu mengutip sesuatu dari media sosial, misalnya kutipan dari akun resmi lembaga, pemerintah, atau tokoh publik.

Format umumnya:

Nama Pengguna. (Tahun, Tanggal). Isi unggahan [Jenis konten, misalnya: Status Facebook, Tweet, Video Instagram]. Nama Platform. URL

Contoh:

@Kemdikbud_RI. (2023, 2 Februari). Kami mendorong pembelajaran digital berbasis merdeka belajar… [Tweet]. Twitter. https://twitter.com/Kemdikbud_RI/status/1234567890

Ingat, hindari mencantumkan akun pribadi orang lain kecuali itu adalah tokoh publik atau postingannya relevan dan bersifat terbuka untuk umum.

Kamu ingin Menguasai Cara Menganalisis dan Mengukur Keberhasilan Pemasaran Bisnis? Kursus yang diajarkan oleh Google Career Certificates dengan Mentor dari Universitas Mahakarya Asia siap mengantarkan kamu dalam menguasai keterampilan analisis pemasaran bisnis. Karena mengukur kesuksesan kampanye pemasaran adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan memberikan hasil yang maksimal.

5. Sumber dari YouTube atau Video Digital

Video edukatif atau dokumenter di YouTube dan platform lain juga bisa dijadikan sumber, selama kamu mencantumkannya dengan benar.

Format:

Nama Pengunggah. (Tahun, Tanggal). Judul video [Video]. Nama Platform. URL

Contoh:

TED. (2018, 15 Juni). The power of vulnerability | Brené Brown [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=iCvmsMzlF7o

Kalau yang mengunggah bukan pembuat konten asli (misalnya reupload), sebaiknya cari sumber aslinya terlebih dahulu.

6. Sumber dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Jika kamu mengutip karya ilmiah orang lain seperti skripsi atau tesis, format penulisannya adalah:

Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul karya ilmiah (Jenis karya, misalnya Skripsi, Tesis). Nama Institusi.

Contoh:

Hidayat, F. (2020). Strategi komunikasi pemasaran pada UMKM kuliner berbasis digital (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.

Baca juga: Solusi Membuat Tanda Tangan Online Tanpa Aplikasi

7. Sumber dari E-book

E-book atau buku digital sebenarnya hampir sama formatnya dengan buku cetak, hanya saja biasanya ditambahkan informasi soal platform atau link tempat e-book itu diakses.

Format:

Nama Belakang, Inisial. (Tahun). Judul buku. Platform atau URL jika tersedia.

Contoh:

Hasanah, R. (2021). Pengantar Psikologi Pendidikan. Google Books. https://books.google.com/…

Kalau kamu mengunduh e-book dari database kampus atau perpustakaan digital, cantumkan juga nama platformnya.

Tips Menulis Daftar Pustaka dengan Benar

  1. Urutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis.
  2. Perhatikan tanda baca: titik, koma, tanda kurung, huruf miring, dan kapitalisasi sangat penting dalam daftar pustaka.
  3. Konsisten dengan satu gaya: Jangan campur gaya penulisan (misalnya mencampur gaya APA dan MLA dalam satu daftar pustaka).
  4. Gunakan tools jika perlu: Kamu bisa pakai bantuan seperti Zotero, Mendeley, atau situs seperti CiteThisForMe dan Scribbr untuk membantu menyusun daftar pustaka otomatis.
  5. Cek ulang nama penulis dan tahun terbit, karena ini sering jadi sumber kesalahan kecil yang bisa mengurangi kredibilitas karya kamu.

Daftar Pustaka Memiliki Peran Penting Dalam Karyamu

Menulis daftar pustaka mungkin tampak membosankan di awal, tapi sebenarnya sangat penting untuk menunjukkan bahwa tulisanmu bukan hasil plagiat, serta menunjukkan bahwa kamu menghargai karya orang lain. Dengan mengikuti format yang benar, kamu bisa menyusun daftar pustaka dari berbagai sumber, baik itu buku, jurnal, artikel digital, sampai video online, dengan percaya diri dan rapi.

Universitas Mahakarya Asia hadir sebagai tempat yang cocok buat bertumbuh menjadi generasi emas. Buat kamu yang sedang mencari program studi impian kamu kini Program Sarjana Manajemen  adalah pilihan tepat untuk mewujudkan impian kamu!

Tidak hanya mempelajari teori, tetapi kamu juga akan mendapatkan pengalaman langsung melalui proyek nyata, magang di perusahaan terkemuka, dan bimbingan dari dosen profesional. Dan ada juga kursus bahasa jepang gratis buat kamu yang berminat loh!

Selain itu, ada yang lebih menarik di UNMAHA menyediakan banyak beasiswa dari beasiswa pemerintah maupun swasta yang bisa kamu dapatkan. Beasiswanya yang pemotongan SPP sampai beasiswa full yang pastinya sangat membantu kamu dalam menata masa depanmu. Atau kamu ingin kuliah sambil kerja? Tenang di UNMAHA juga menyediakan kelas malam buat kamu yang sudah berkarier.

Dengan kurikulum komprehensif yang mencakup manajemen sumber daya manusia, strategi operasional, hingga analisis keuangan, kamu akan dibekali dengan keterampilan praktis dan wawasan strategis yang siap diaplikasikan di dunia bisnis nyata. Yuk cari info lebih lanjut mengenai program studi dan kamu dapat konsultasi langsung di PMB UNMAHA Daftarkan diri kamu sekarang dan wujudkan mimpi kamu bersama kami.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *