Langkah-langkah Membangun Portofolio UX Research yang Efektif

UNMAHA – Membangun portofolio UX research yang efektif adalah salah satu langkah utama dalam kariermu sebagai UX researcher. Portofolio ini bukan hanya tentang menunjukkan keterampilan teknis kamu, tetapi juga menceritakan proses riset yang kamu lakukan. Dengan portofolio yang solid, kamu bisa memperlihatkan bagaimana riset yang kamu lakukan memberikan dampak pada desain produk dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Portofolio UX research yang baik akan menjadi aset penting saat kamu melamar pekerjaan atau menawarkan jasa freelance. Di artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting yang perlu kamu ikuti untuk membangun portofolio UX research yang menarik dan efektif. Pastikan kamu mengikuti panduan ini agar portofolio kamu bisa menonjol dan mencuri perhatian perekrut!

Langkah-langkah Membangun Portofolio UX Research

1. Tentukan Tujuan Portofolio Kamu

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tujuan portofolio kamu. Apakah kamu ingin mencari pekerjaan penuh waktu sebagai UX researcher, atau kamu lebih fokus untuk mendapatkan proyek freelance? Menyusun tujuan yang jelas akan membantu kamu mengarahkan proses pembuatan portofolio. Jika kamu ingin melamar pekerjaan, pastikan portofolio menonjolkan kemampuan riset dan analisis data pengguna.

2. Pilih Proyek yang Relevan dan Menonjol

Selanjutnya, pilih proyek-proyek riset yang paling relevan dan menunjukkan kemampuan kamu dengan baik. Pilih proyek yang bisa memperlihatkan bagaimana kamu menjalankan proses UX research secara menyeluruh, mulai dari pengumpulan data hingga analisis hasil riset. Ini akan menunjukkan kepada perekrut bahwa kamu paham bagaimana cara melakukan riset yang mendalam untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

3. Deskripsikan Proses Riset dengan Jelas

Penting untuk mendokumentasikan dan mendeskripsikan proses riset yang kamu lakukan dalam setiap proyek. Jelaskan tahapan-tahapan yang kamu ikuti, dari wawancara pengguna, survei, hingga pengujian kegunaan. Proses ini sangat penting karena menunjukkan kemampuan kamu dalam merencanakan dan menjalankan riset dengan metodologi yang tepat. Tunjukkan juga tantangan yang kamu hadapi dan bagaimana kamu menyelesaikannya.

4. Tampilkan Hasil yang Dicapai

Jangan hanya mencantumkan prosesnya, tapi pastikan untuk menunjukkan hasil yang kamu capai dari riset yang telah dilakukan. Jika kamu bisa memberikan data kuantitatif atau kualitatif yang menunjukkan perubahan positif yang terjadi setelah riset, itu akan menjadi nilai tambah. Misalnya, kamu bisa menunjukkan bagaimana rekomendasi dari hasil risetmu berhasil meningkatkan konversi atau meningkatkan kepuasan pengguna.

5. Gunakan Visual yang Menarik dan Mudah Dipahami

Karena UX research berhubungan erat dengan desain, pastikan portofolio kamu juga terlihat menarik dan mudah dinavigasi. Gunakan visual yang jelas dan relevan seperti grafik, wireframes, dan diagram untuk membantu menggambarkan temuan dan hasil riset. Visual yang baik akan mempermudah perekrut dalam memahami proses dan hasil kerja yang kamu lakukan.

6. Fokus pada Metode Riset yang Kamu Kuasai

Sebagai UX researcher, kamu pasti menguasai beberapa metode riset tertentu, seperti wawancara pengguna, survei, usability testing, atau bahkan eksperimen A/B. Pilih metode-metode riset yang paling kamu kuasai dan tunjukkan bagaimana metode tersebut dapat memberikan wawasan yang berharga bagi proyek yang kamu kerjakan. Jangan ragu untuk memberikan penjelasan singkat tentang mengapa kamu memilih metode tertentu dan bagaimana itu membantu tujuan riset.

7. Buat Portofolio yang Mudah Diakses

Pastikan portofolio kamu mudah diakses oleh siapa saja yang melihatnya. Pilih platform yang memungkinkan kamu untuk menyusun portofolio secara online, seperti Behance, Dribbble, atau website pribadi. Pastikan bahwa portofolio tersebut dapat dilihat dengan mudah di berbagai perangkat, mulai dari desktop hingga smartphone.

8. Terus Perbarui Portofolio Secara Berkala

Portofolio adalah representasi dari perjalanan karier kamu, jadi pastikan untuk terus memperbarui portofolio secara berkala. Setiap kali kamu menyelesaikan proyek baru atau mendapatkan pengalaman tambahan, masukkan ke dalam portofolio. Ini akan memastikan portofolio kamu selalu relevan dan mencerminkan perkembangan keterampilan serta pengalaman terbaru kamu.

Baca Juga: Cara Membangun Portofolio di Bidang Cyber Security

Membangun portofolio UX research yang efektif membutuhkan waktu dan usaha, namun hasilnya sangat berharga untuk kariermu. Pastikan kamu menunjukkan proses riset yang jelas, hasil yang terukur, dan visual yang menarik dalam portofolio kamu. Portofolio yang solid akan meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan pekerjaan atau proyek freelance sebagai UX researcher.

Jika kamu ingin mempersiapkan diri lebih lanjut dan meningkatkan keterampilan kamu di bidang UX research, pertimbangkan untuk mendaftar di S1 Sistem Informasi di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA). Dengan program-program unggulannya, kamu akan mendapatkan pendidikan yang membekali kamu dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia UX research dan desain.

Selain itu, kamu juga bisa mengikuti Sertifikasi UI/UX Designer atau course Attract and Engage Customers: Google Certified Digital Marketing untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan kamu. Daftarkan diri kamu sekarang sebagai mahasiswa baru di PMB UNMAHA dan dapatkan peluang karier yang lebih luas. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi WhatsApp Universitas Mahakarya Asia.

Jika kamu tertarik untuk memulai karier digital yang lebih cemerlang, bergabunglah sebagai reseller Adolo untuk mendapatkan akses ke berbagai solusi teknologi dan sumber daya yang dapat mendukung perkembangan karier kmu. Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *