Urutan Penomoran pada Skripsi yang Benar

UNMAHA – Buat kamu yang lagi sibuk menulis skripsi, pasti pernah merasakan mumetnya menyusun format penomoran. Sudah capek-capek menulis bab, tapi ternyata salah memberi nomor halaman. Disuruh revisi lagi. Padahal, hal sepele seperti “penomoran pada skripsi” ini sering banget jadi alasan dosen pembimbing memberi catatan merah. Makanya, penting banget buat kamu tahu urutan penomoran pada skripsi yang benar biar skripsi kamu tidak hanya keren isinya, tapi juga rapi tampilannya.

Yuk, kita bahas bareng-bareng soal bagaimana sih cara penomoran skripsi yang sesuai aturan, tapi dengan bahasa yang santai, tanpa bikin dahi berkerut.

Kenapa Penomoran Halaman Itu Penting Banget?

Sebelum masuk ke teknis, coba kita bahas dulu deh, kenapa sih penomoran ini penting?

Bayangkan kamu lagi baca buku tanpa nomor halaman. Terus dosen bilang, “Coba lihat halaman 48.” Lah..48 yang mana? Kamu harus bolak-balik halaman hanya buat mencari satu bagian. Capek, kan?

Itulah kenapa penomoran skripsi itu penting. Selain buat navigasi, penomoran juga menunjukkan kerapian dan kepatuhan kamu terhadap format akademik. Dosen biasanya peka banget soal ini. Jika penomoran kamu sudah acak-acakan, mereka langsung ilfeel sebelum baca isinya.

Struktur Umum Skripsi

Skripsi umumnya terbagi jadi tiga bagian besar yaitu bagian awal (Preliminary), bagian inti (Isi Skripsi) dan bagian akhir (Penunjang). Masing-masing bagian punya aturan penomoran yang berbeda. Yuk kita bedah satu per satu.

1. Bagian Awal. Pakai Angka Romawi Kecil (i, ii, iii, …)

Bagian awal skripsi biasanya mencakup:

  • Halaman Sampul (tidak diberi nomor)
  • Halaman Pengesahan
  • Halaman Pernyataan
  • Kata Pengantar
  • Abstrak (bahasa Indonesia dan Inggris)
  • Daftar Isi
  • Daftar Gambar
  • Daftar Tabel
  • Daftar Lampiran (jika ada)

Nah, di bagian ini kamu harus pakai angka Romawi kecil. Tapi perlu diingat ya, halaman sampul dan pengesahan biasanya tidak ditampilkan nomornya, meskipun tetap dihitung. Misalnya, halaman pengesahan itu sebenarnya halaman i, tapi angkanya tidak kamu tulis di pojok bawahnya. Baru di halaman Kata Pengantar kamu mulai tulis “ii”.

Catatan penting: Jangan sampai kamu campur aduk antara angka Romawi dan angka biasa. Karena ini adalah standar akademik, bukan selera pribadi.

2. Bagian Inti. Pakai Angka Arab (1, 2, 3, …)

Setelah bagian awal, masuk ke bagian inti skripsi. Ini dia bagian paling penting, yang isinya:

  • BAB I: Pendahuluan
  • BAB II: Tinjauan Pustaka / Kajian Teori
  • BAB III: Metode Penelitian
  • BAB IV: Hasil dan Pembahasan
  • BAB V: Kesimpulan dan Saran

Nah, di sinilah kamu mulai pakai angka Arab biasa (1, 2, 3, dan seterusnya). Biasanya halaman pertama BAB I dimulai dari angka 1. Contohnya:

  • Halaman judul BAB I → halaman 1
  • Halaman setelahnya → halaman 2, 3, dst.

Ingat ya, jangan pakai angka Romawi di sini, karena itu sudah lewat. Bagian isi skripsi harus jelas dan konsisten pakai angka biasa. Jika kamu campur-campur, dosen bisa langsung komentar, “Format penomoran kamu belum sesuai.”

3. Bagian Akhir. Tetap Lanjutkan Angka Arab

Setelah BAB V selesai, masuk ke bagian akhir yang berisi:

  • Daftar Pustaka
  • Lampiran-lampiran
  • Riwayat Hidup (biodata penulis)

Di sini kamu tetap pakai angka Arab, ya. Jadi jika BAB V kamu berakhir di halaman 57, maka Daftar Pustaka dimulai dari halaman 58, Lampiran halaman 59, dan seterusnya. Jangan mengulang dari 1 lagi. Banyak mahasiswa yang keliru dan bikin halaman Daftar Pustaka dari angka 1. Padahal seharusnya halaman tetap berurutan dari isi sebelumnya.

Baca Juga: 10 Judul Skripsi Arsitektur yang Menarik, Bisa Jadi Referensi

Tips Praktis Biar Tidak Salah Penomoran

Jika kamu mengetik skripsi pakai Microsoft Word, berikut beberapa trik yang bisa bantu:

1. Pakai Section Break

Biar kamu bisa ganti format penomoran antara Romawi dan Arab, kamu perlu bagi dokumen jadi beberapa “section”. Gunakan:

  • Page Layout > Breaks > Next Page (Section Break)

2. Atur Format Nomor Halaman

Setelah bikin section, kamu bisa atur nomor halamannya lewat:

  • Insert > Page Number > Format Page Number
  • Pilih Romawi (i, ii, iii) untuk bagian awal, dan angka biasa (1, 2, 3) untuk bagian isi dan akhir.

3. Cek Konsistensi

Setelah selesai, scroll dokumen kamu dari atas sampai bawah. Pastikan:

  • Semua halaman ada nomornya.
  • Format Romawi hanya di bagian awal.
  • Angka Arab dimulai dari BAB I dan terus berlanjut.

Kesalahan Umum yang Sering Terjadi

  • Mengulang nomor halaman dari awal di bagian akhir. Ini bikin bingung, apalagi jika ada kutipan yang mengacu ke Daftar Pustaka.
  • Salah urutan format (campur-campur Romawi dan Arab). Misalnya, Bab I masih pakai “ii” atau Lampiran pakai “i” lagi.
  • Tidak pakai section break. Akibatnya, tidak bisa bikin format halaman beda di bagian awal dan inti.
  • Nomor halaman di tengah atau kanan atas (tidak konsisten). Idealnya: halaman awal (Romawi) di tengah bawah, isi skripsi di kanan atas. Tapi ini tergantung kebijakan kampus, jadi cek lagi pedoman skripsi kampusmu.

Menulis Skripsi itu Tidak Harus Bikin Stres

Mengerjakan skripsi memang penuh perjuangan, tapi urusan penomoran jangan sampai bikin kamu menyerah. Sering kali hal-hal kecil seperti ini yang bikin revisi berkali-kali. Padahal, jika dari awal kamu mengerti urutan penomoran skripsi yang benar, semua bisa lebih lancar.

Jadi, yuk mulai sekarang lebih teliti! Cek ulang penomoran skripsimu, pastikan semuanya konsisten dan sesuai aturan. Skripsimu bukan hanya harus kuat isinya, tapi juga harus rapi tampilannya. Semangat ya buat kamu yang lagi berjuang menyelesaikan skripsi. Jangan lupa, revisi itu bukan musuh, tapi bagian dari proses menuju kelulusan!

Lagi pusing mengerjakan skripsi? Atau baru lulus SMA dan sudah memikirkan nanti bakal ribet juga seperti ini? Nah, daripada bingung, yuk mulai langkah awalmu dengan kuliah di tempat yang tepat, yaitu Universitas Mahakarya Asia!

Di UNMAHA, kamu tidak hanya belajar teori, tapi juga dapat banyak pengalaman praktis dan support buat siap terjun ke dunia kerja. Jurusan-jurusan di sini juga relevan banget buat kamu yang suka dunia teknologi dan bisnis, misalnya jurusan Sarjana Informatika, yang cocok banget buat kamu yang mau jago coding, bikin aplikasi, atau kerja di dunia startup.

UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi SEO Specialist, sertifikasi ini akan membantu kamu memahami strategi SEO secara mendalam, mulai dari cara menemukan kata kunci yang tepat, menganalisis performa data, sampai ke tahap implementasi teknis di website.

Yuk, segera hubungi Admin PMB UNMAHA dan bergabung bersama ribuan mahasiswa lainnya di Universitas Mahakarya Asia, tempat kuliah yang relate, asik, dan mendukung mimpi kamu jadi nyata. Daftar sekarang, kuota terbatas lho!

Cuan Ngalir Tanpa Ribet. Jadi Reseller Laptop Bareng Adolo.id!

Mau cuan dari jualan tapi bingung mulai dari mana? Jadi reseller laptop Adolo saja! Modal kecil, untung maksimal, dan kamu tidak perlu stok barang. Semuanya bisa jalan dari HP kamu saja! Yuk, mulai bisnismu bareng Adolo.id, karena jualan itu gampang, asal bareng yang terpercaya

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *