UNMAHA – Bekerja di luar negeri sering kali dianggap sebagai peluang emas untuk meningkatkan taraf hidup, memperluas pengalaman, dan memperkuat kemampuan finansial. Tak sedikit warga negara Indonesia yang memutuskan untuk menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) atau tenaga kerja migran (TKM) demi masa depan yang lebih baik. Namun, di balik peluang tersebut, ada aspek penting yang sering kali terabaikan oleh para calon pekerja migran, yaitu pajak tenaga kerja Indonesia.
Banyak dari mereka yang berangkat ke luar negeri tanpa memahami kewajiban perpajakan yang menyertainya. Padahal, memahami regulasi pajak sebelum berangkat adalah hal krusial. Ketidaktahuan mengenai pajak bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari denda administratif hingga kesulitan dalam pengurusan dokumen di masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap calon TKI untuk memahami bagaimana sistem perpajakan berlaku baik di Indonesia maupun di negara tempat mereka bekerja.
Mengapa Pajak Penting untuk Diketahui oleh TKI
Pajak merupakan kewajiban setiap warga negara yang telah memenuhi kriteria sebagai subjek pajak. Dalam konteks tenaga kerja di luar negeri, pemahaman mengenai pajak menjadi sangat penting karena akan menentukan apakah seseorang masih berkewajiban membayar pajak di Indonesia, di negara tempat bekerja, atau bahkan di keduanya. Jika tidak dipahami dengan benar, bisa saja seseorang dianggap mangkir pajak oleh otoritas pajak suatu negara, padahal ia tidak menyadarinya.
Selain itu, pemahaman pajak juga berkaitan dengan hak-hak finansial pekerja, seperti akses terhadap fasilitas perpajakan, pemotongan pajak yang adil, dan penghindaran pajak berganda. Pengetahuan yang cukup tentang pajak akan membantu TKI mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak dan aman.
Kamu ingin belajar bisnis yang menyediakan banyak benefit buat kamu? Sekarang kamu bisa loh mendapatkan penghasilan tambahan tanpa kamu harus stok barang, tapi kamu juga akan mendapatkan keuntungan yang lebih yuk gabung sekarang dan raih cuan tanpa batas dengan bergabung reseller laptop di Adolo.Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi Admin melalui WhatsApp.
Status Subjek Pajak di Indonesia
Hal pertama yang perlu dipahami adalah apakah seseorang masih dianggap sebagai Subjek Pajak Dalam Negeri (SPDN) atau sudah berubah menjadi Subjek Pajak Luar Negeri (SPLN). Status ini sangat menentukan apakah penghasilan TKI di luar negeri masih dikenai pajak di Indonesia atau tidak.
Menurut ketentuan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), seseorang dikategorikan sebagai SPDN jika:
Tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau
Memiliki niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
Jika seseorang bekerja di luar negeri lebih dari 183 hari dan tidak memiliki pusat kepentingan ekonomi di Indonesia, maka statusnya bisa berubah menjadi SPLN. Sebagai SPLN, penghasilan yang diperoleh dari luar negeri tidak dikenai pajak oleh pemerintah Indonesia. Namun, penghasilan yang diperoleh dari dalam negeri tetap dikenai pajak.
Baca juga: Apa Itu Akuntansi Perpajakan, Pengertian dan Cara Menghitungnya
Pajak Tenaga Kerja Indonesia di Negara Tujuan Kerja
Setiap negara memiliki sistem perpajakan yang berbeda. Ada negara yang menerapkan pajak penghasilan secara langsung, ada pula yang membebaskan TKI dari pajak tertentu. Contohnya:
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dikenal tidak mengenakan pajak penghasilan pribadi, sehingga TKI bisa membawa pulang penghasilan utuh.
Singapura dan Malaysia mengenakan pajak penghasilan bagi siapa saja yang tinggal dan bekerja di sana selama periode tertentu.
Jepang dan Korea Selatan juga menerapkan sistem pajak progresif yang didasarkan pada besar kecilnya penghasilan.
Oleh karena itu, penting bagi calon TKI untuk mengetahui terlebih dahulu sistem pajak di negara tujuan. Informasi ini bisa diperoleh melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), situs pemerintah negara tujuan, atau agen penyalur resmi.
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
Indonesia memiliki perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan puluhan negara. P3B bertujuan untuk mencegah pemajakan ganda terhadap penghasilan yang sama di dua negara yang berbeda. Melalui P3B, seseorang yang bekerja di luar negeri hanya akan dikenai pajak di satu negara atau bisa mendapatkan kredit pajak (tax credit) jika terkena pajak di kedua negara.
Sebagai contoh, jika TKI bekerja di Jepang dan telah membayar pajak di sana, maka ia bisa mendapatkan pengurangan atau pembebasan pajak saat melaporkan penghasilan di Indonesia, sesuai ketentuan P3B antara Indonesia dan Jepang.
Namun, untuk bisa mendapatkan manfaat dari P3B, TKI perlu mengurus Surat Keterangan Domisili (SKD) dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai bukti bahwa ia masih memiliki status pajak tertentu di Indonesia.
Pelaporan SPT Tahunan Bagi TKI
Banyak TKI yang tidak menyadari bahwa mereka tetap memiliki kewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), terutama jika mereka masih terdaftar sebagai WP dalam negeri. Bagi mereka yang sudah menjadi WP luar negeri dan tidak memiliki penghasilan dari Indonesia, pelaporan SPT tetap bisa dilakukan dengan menyampaikan kondisi tersebut secara jujur.
Pelaporan SPT bisa dilakukan secara daring melalui sistem e-filing di situs DJP. Jika tidak ada penghasilan dari dalam negeri, maka kolom penghasilan bisa diisi nol, namun keterangan harus tetap dijelaskan untuk menghindari kesalahan administrasi atau denda di kemudian hari.
Kamu ingin Menguasai Cara Menganalisis dan Mengukur Keberhasilan Pemasaran Bisnis? Kursus yang diajarkan oleh Google Career Certificates dengan Mentor dari Universitas Mahakarya Asia siap mengantarkan kamu dalam menguasai keterampilan analisis pemasaran bisnis. Karena mengukur kesuksesan kampanye pemasaran adalah kunci untuk memastikan bahwa setiap upaya yang dilakukan memberikan hasil yang maksimal.
Manfaat Memahami Pajak bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Memahami pajak bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga soal hak. Dengan pemahaman yang baik tentang pajak, TKI bisa memperoleh beberapa manfaat berikut:
1. Menghindari Denda dan Sanksi
Tidak melaporkan pajak atau salah mengisi dokumen perpajakan dapat berujung pada sanksi administratif atau bahkan denda dalam jumlah besar.
2. Mendapatkan Perlindungan Hukum
Jika terjadi sengketa perpajakan atau kekeliruan, pengetahuan yang memadai memungkinkan TKI untuk membela hak-haknya secara hukum.
3. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik
Mengetahui potensi pemotongan pajak akan membantu TKI membuat rencana keuangan yang realistis dan terukur.
4. Kemudahan dalam Akses Kredit dan Pembiayaan
Riwayat pajak yang baik dapat menjadi nilai tambah saat TKI mengajukan pinjaman, baik di dalam maupun di luar negeri.
Langkah-langkah Praktis Bagi Calon TKI
Sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri, ada baiknya calon TKI melakukan beberapa hal berikut:
Cari Informasi Lengkap tentang sistem pajak di negara tujuan kerja.
Konsultasikan Status Pajak dengan kantor pajak di Indonesia atau perwakilan KBRI.
Urus Dokumen Perpajakan seperti NPWP, SKD, dan persyaratan lain.
Gunakan Agen Penyalur Resmi yang memahami peraturan perpajakan lintas negara.
Lakukan Pelaporan Pajak Tahunan secara tepat waktu, meskipun tidak ada penghasilan di Indonesia.
Persiapkan Semua Sebelum Berangkat
Menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri adalah keputusan besar yang melibatkan banyak pertimbangan, termasuk soal pajak. Dengan memahami bagaimana pajak bekerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Calon TKI dapat menghindari berbagai permasalahan administratif dan hukum yang bisa saja muncul di kemudian hari.
Lebih dari itu, pemahaman pajak menunjukkan bahwa TKI adalah warga negara yang bertanggung jawab dan sadar hukum. Pengetahuan ini adalah bagian dari perlindungan diri dan bukti bahwa bekerja di luar negeri bukan hanya soal mencari uang, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih teratur, aman, dan berkelanjutan.
Buat kamu yang sedang mencari program studi impian kamu kini Program Sarjana Akuntansi hadir di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) untuk kamu. Di mana ide-ide kamu akan mendapatkan pembelajaran yang praktis dan mendalam. Kurikulum inovatif kami mengintegrasikan teori dengan pengalaman nyata, menjadikan kamu siap bersaing di dunia kerja sejak hari pertama.
Selain itu, ada yang lebih menarik di UNMAHA menyediakan banyak beasiswa mulai dari beasiswa pemerintah maupun swasta yang bisa kamu dapatkan loh, Mulai dari pemotongan SPP sampai beasiswa full yang pastinya sangat membantu kamu dalam menata masa depanmu. Atau kamu ingin kuliah sambil kerja? Tenang di UNMAHA juga menyediakan kelas malam buat kamu yang sudah berkarier.
Yuk cari info lebih lanjut mengenai program studi dan kamu dapat konsultasi langsung di PMB UNMAHA. Daftarkan diri kamu sekarang dan wujudkan mimpi kamu bersama kami.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma