UNMAHA – Dalam dunia akademik, integritas adalah hal yang tidak bisa ditawar. Salah satu aspek yang kerap diperhatikan adalah batas maksimal plagiarisme skripsi. Banyak mahasiswa masih belum memahami seberapa besar tingkat kesamaan yang diperbolehkan dalam karya ilmiah, khususnya skripsi. Padahal, pelanggaran terhadap aturan ini bisa berujung pada penolakan sidang atau bahkan pembatalan kelulusan.
Jika kamu sedang menyusun skripsi atau baru mulai memasuki tahap perencanaan, penting sekali memahami batas maksimal plagiarisme skripsi. Hal ini bukan hanya menyangkut nilai akademik, tetapi juga reputasi serta masa depan profesional kamu. Yuk, kita bahas secara lengkap apa saja yang harus kamu ketahui dan bagaimana cara menghindari kesalahan fatal dalam menyusun skripsi.
Apa Itu Plagiarisme dalam Skripsi?
Sebelum membahas batasnya, kamu perlu paham dulu apa itu plagiarisme. Plagiarisme adalah tindakan menyalin atau mengambil karya orang lain tanpa mencantumkan sumber secara benar. Dalam konteks skripsi, ini bisa berupa menyalin kalimat, paragraf, bahkan ide dari artikel, buku, maupun internet tanpa memberikan kredit yang layak.
Di berbagai kampus, plagiarisme biasanya terdeteksi melalui aplikasi pendeteksi kemiripan seperti Turnitin. Aplikasi ini akan menunjukkan seberapa besar persentase kemiripan tulisanmu dengan sumber lain. Nah, di sinilah pentingnya kamu memahami batas maksimal plagiarisme skripsi agar dapat menghindari risiko gagal sidang atau revisi besar-besaran.
Batas Maksimal Plagiarisme Skripsi di Indonesia
Setiap kampus memiliki kebijakan berbeda, namun secara umum, persentase maksimal plagiarisme yang diperbolehkan dalam skripsi berada di angka 20% atau lebih rendah. Beberapa perguruan tinggi bahkan menerapkan batas hanya 15%, khususnya pada program studi dengan standar ketat.
Sistem ini tidak hanya berlaku untuk teks utama, tetapi juga daftar pustaka, kutipan langsung, dan bagian-bagian lainnya yang dapat terdeteksi sebagai duplikasi oleh perangkat lunak pengecek plagiarisme. Oleh karena itu, meskipun kamu mencantumkan sumber, teknik pengutipan yang tidak tepat bisa tetap meningkatkan persentase similarity.
Kamu yang sedang menempuh studi di bidang Sistem Informasi atau Teknik Informatika, tentu wajib memahami aspek teknis ini. Apalagi bila kamu melanjutkan studi di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA), baik di kampus Yogyakarta maupun Jakarta. Program-program unggulannya mengajarkan kamu bukan hanya membuat karya ilmiah yang solid, tetapi juga menghindari pelanggaran etika akademik.
Cara Menurunkan Persentase Plagiarisme Skripsi
Nah, setelah mengetahui batas maksimal plagiarisme skripsi yang diperbolehkan, kamu pasti ingin tahu bagaimana cara menurunkan persentase tersebut agar tidak melebihi ambang batas. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu terapkan:
1. Parafrase dengan Baik dan Benar
Banyak mahasiswa hanya mengganti beberapa kata dari kalimat asli, padahal ini masih terhitung plagiarisme. Cobalah memahami inti dari bacaan, lalu jelaskan kembali dengan bahasamu sendiri secara menyeluruh.
Baca juga: Contoh dan Cara Membuat Surat Pernyataan Skripsi yang Benar
2. Gunakan Kutipan Langsung Secara Bijak
Jika kamu memang perlu menggunakan kutipan langsung, pastikan tidak melebihi 10-15% dari keseluruhan skripsi. Sertakan tanda kutip dan sumber yang jelas sesuai dengan gaya penulisan yang ditetapkan kampusmu (APA, MLA, atau lainnya).
3. Manfaatkan Alat Pemeriksa Plagiarisme Sebelum Submit
Sebelum menyerahkan ke dosen pembimbing atau ke pihak kampus, cek dulu skripsimu melalui alat pendeteksi plagiarisme seperti Turnitin, Plagscan, atau Grammarly Premium. Ini membantu kamu mengidentifikasi bagian yang perlu diperbaiki.
4. Pelajari Teknik Menulis Akademik
Memiliki keterampilan menulis akademik sangat penting agar kamu dapat menyampaikan gagasan dengan baik tanpa menjiplak. Salah satu solusi terbaik adalah mengambil pelatihan tambahan seperti Sertifikasi SEO Specialist dari UNMAHA. Meskipun topiknya terkait digital marketing, modulnya mencakup teknik penulisan yang dapat membantu meningkatkan gaya tulismu.
Pentingnya Edukasi dan Etika Akademik
Memahami batas maksimal plagiarisme skripsi tidak hanya melindungi kamu dari sanksi akademik, tetapi juga menunjukkan bahwa kamu adalah mahasiswa yang memiliki etika tinggi. Edukasi mengenai etika penulisan ini sebenarnya telah diajarkan sejak awal perkuliahan, namun sering diabaikan.
Kalau kamu tertarik untuk memperdalam pengetahuanmu di bidang teknologi dan etika penulisan ilmiah secara komprehensif, Program Studi Sistem Informasi di UNMAHA Jakarta sangat layak dipertimbangkan. Dengan pengajar profesional dan kurikulum berbasis kebutuhan industri, kamu akan dibekali kemampuan yang tidak hanya teoritis tapi juga aplikatif.
Rekomendasi Bagi Mahasiswa yang Ingin Berkembang
Selain fokus pada skripsi, kamu juga bisa menambah nilai jual dirimu dengan mengambil sertifikasi resmi dari UNMAHA, seperti:
- Sertifikasi SEO Specialist
Program ini dirancang untuk meningkatkan keahlian kamu dalam konten digital dan etika penulisan yang relevan untuk dunia kerja saat ini. Cocok banget buat kamu yang ingin bekerja sebagai content writer, digital marketer, atau analis konten di masa depan.
Dan kalau kamu ingin mendapatkan penghasilan tambahan sembari kuliah, kamu juga bisa mendaftar menjadi reseller laptop di Adolo. Kamu bisa belajar bisnis sekaligus membantu teman-teman mahasiswa lain mendapatkan laptop berkualitas.
Jika kamu masih bingung soal jurusan, peluang kerja, atau tips skripsi, jangan ragu untuk langsung berkonsultasi via WhatsApp. Tim dari UNMAHA siap membantu kamu menentukan langkah terbaik dalam pendidikan dan karier kamu.
Dengan memahami dan mematuhi batas maksimal plagiarisme skripsi, kamu tidak hanya menjaga reputasi sebagai mahasiswa, tetapi juga menyiapkan diri untuk tantangan profesional yang lebih besar. Selalu utamakan orisinalitas, dan jangan ragu untuk mencari bimbingan serta pelatihan tambahan agar kualitas karyamu semakin optimal.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma