Data Visualization Tools yang Sering Digunakan dalam Data Science

Unmaha – Di dunia yang penuh dengan data, visualisasi data adalah cara terbaik untuk memahami informasi yang rumit dengan cepat. Apakah kamu pernah merasa bingung dengan angka-angka yang sulit dicerna? Nah, di sinilah data visualization tools menjadi penolong. Mereka memungkinkan kita mengubah data mentah menjadi grafik, diagram atau chart yang lebih mudah dipahami. Dalam data science, visualisasi data memainkan peran penting untuk menemukan pola, tren atau insight yang mungkin tersembunyi di balik tumpukan data. Kamu yang sedang mendalami atau bekerja di dunia data science pasti sudah akrab dengan berbagai alat visualisasi data.

Bagi kamu yang belum tahu atau mungkin ingin menambah wawasan, di artikel ini kita akan bahas beberapa data visualization tools yang sering digunakan dalam data science. Masing-masing alat ini punya kelebihan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Yuk, kita simak bersama!

1. Tableau

Tableau adalah salah satu tools visualisasi data yang paling populer dan sering digunakan. Kelebihannya adalah kemampuan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar tanpa penurunan performa. Tableau juga memiliki antarmuka drag-and-drop yang mudah digunakan, jadi kamu tidak perlu jago coding untuk bisa menghasilkan visualisasi yang menarik.

Selain itu, Tableau dapat terhubung ke berbagai sumber data, seperti Excel, Google Sheets, SQL, hingga Big Data platform seperti Hadoop. Hal ini membuat Tableau sangat fleksibel digunakan di berbagai proyek data science. Jadi, jika kamu mencari tool yang powerful dan mudah digunakan, Tableau bisa jadi pilihan terbaik.

2. Power BI

Power BI adalah tool dari Microsoft yang juga cukup populer di kalangan data scientist dan business analyst. Tool ini terintegrasi dengan baik dengan produk Microsoft lainnya seperti Excel dan SQL Server. Salah satu keunggulan Power BI adalah kemampuannya dalam menyediakan visualisasi interaktif serta laporan real-time yang bisa diakses di berbagai perangkat, termasuk ponsel.

Selain itu, Power BI juga menawarkan kemampuan untuk membuat dashboard yang sangat intuitif dan mudah dipahami. Ini sangat cocok buat kamu yang butuh alat yang powerful tapi tetap user-friendly.

3. Google Data Studio

Kalau kamu mencari tool visualisasi data yang gratis, Google Data Studio bisa jadi pilihan. Seperti namanya, tool ini berasal dari Google dan memungkinkan kamu membuat dashboard serta laporan visual yang interaktif. Keunggulan lainnya, Google Data Studio terhubung dengan berbagai sumber data seperti Google Analytics, Google Ads, hingga BigQuery.

Dengan antarmuka yang cukup sederhana, Google Data Studio bisa menjadi solusi yang tepat jika kamu bekerja dengan data berbasis web atau digital marketing. Terlebih lagi, kolaborasi tim juga jadi lebih mudah karena berbasis cloud.

Baca Juga: Rahasia Sukses Penggunaan Big Data dalam Proyek Data Science yang Wajib Kamu Ketahui!

4. D3.js

Buat kamu yang suka tantangan dan ingin lebih fleksibel dalam membuat visualisasi data, D3.js adalah tool yang patut dicoba. Berbeda dari Tableau atau Power BI yang lebih drag-and-drop, D3.js adalah pustaka JavaScript yang memungkinkan kamu membuat visualisasi yang sangat customizable langsung di halaman web.

D3.js memberikan kontrol penuh terhadap tampilan visualisasi, mulai dari jenis grafik hingga animasinya. Namun, karena berbasis coding, kamu mungkin butuh sedikit waktu untuk mempelajari dan menguasainya. Meski begitu, hasilnya sepadan jika kamu ingin visualisasi yang benar-benar unik dan menarik.

5. Matplotlib dan Seaborn (Python Libraries)

Jika kamu sudah familiar dengan Python, Matplotlib dan Seaborn adalah dua libraries yang wajib kamu pelajari untuk membuat visualisasi data. Matplotlib adalah pustaka dasar yang sangat fleksibel, sementara Seaborn dibangun di atas Matplotlib dengan tampilan yang lebih modern dan menarik.

Kedua libraries ini sering digunakan dalam proyek data science yang membutuhkan visualisasi berbasis kode. Meski mungkin membutuhkan sedikit pengetahuan teknis, Matplotlib dan Seaborn bisa memberikan visualisasi yang detail dan tepat sasaran.

6. Plotly

Plotly adalah tool yang bisa digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman seperti Python, R, dan JavaScript. Keunggulan Plotly adalah kemampuannya untuk membuat visualisasi interaktif yang bisa di-zoom, di-slice, atau diatur sesuai keinginan pengguna. Ini sangat cocok digunakan ketika kamu ingin membuat presentasi atau dashboard yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan data.

Plotly juga menyediakan berbagai jenis visualisasi yang mungkin tidak kamu temukan di tools lain, seperti 3D charts, contour plots, dan geographic maps. Jika kamu butuh visualisasi yang lebih kompleks, Plotly bisa jadi andalanmu.

Data visualization tools adalah alat penting yang membantu kita memahami data dengan lebih baik dan cepat. Pilihan tool yang kamu gunakan tentunya tergantung pada kebutuhan dan tingkat kenyamanan. Tableau dan Power BI cocok buat kamu yang ingin solusi cepat tanpa ribet, sedangkan D3.js dan Plotly bisa jadi pilihan jika kamu lebih suka fleksibilitas dengan visualisasi yang lebih interaktif. Jangan lupa, visualisasi yang baik bisa membuat data yang rumit jadi lebih mudah dipahami, dan tentunya membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Kalau kamu tertarik mendalami dunia data science dan ingin menguasai berbagai tools visualisasi data seperti Tableau, Power BI, atau D3.js, sekarang saatnya ambil langkah! PMB Unmaha punya program yang pas buat kamu yang ingin jadi ahli data science dengan skill terkini. Di sini, kamu akan belajar langsung dari para praktisi berpengalaman yang siap membimbing kamu memahami berbagai aspek data science, termasuk visualisasi data yang krusial di dunia profesional. Jangan sampai ketinggalan, yuk daftar sekarang dan mulai perjalananmu di dunia data yang super menarik ini! Info lebih lanjut bisa kamu cek di website resmi Unmaha.***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *