Di dalam pengembangan perangkat lunak, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip desain yang baik sangatlah penting. Tentunya untuk menciptakan kode yang bersih, mudah dipelihara, dan fleksibel. Salah satu pendekatan yang paling populer adalah prinsip SOLID di Python. Serangkaian lima prinsip desain yang membantu pengembang membuat struktur kode yang lebih baik.
Prinsip SOLID adalah seperangkat pedoman desain perangkat lunak yang membantu pengembang menghasilkan kode yang mudah dipahami, mudah dipelihara, dan mudah diperluas. Kelima prinsip ini, yang dikenal sebagai SOLID, adalah Singe Responsibility Principle (SRP), Open/Closed Principle (OCP), Liskov Substitution Principle (LSP), Interface Segregation Principle (ISP), dan Dependency Inversion Principle (DIP).
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam masing-masing prinsip SOLID di Python, serta bagaimana menerapkannya untuk meningkatkan kualitas kode dan menghindari masalah umum yang sering dihadapi dalam pengembangan perangkat lunak skala besar.
5 Prinsip Solid yang Ada di Python
Single Responsibility Principle (SRP)
Prinsip SRP menyatakan bahwa sebuah kelas seharusnya hanya memiliki satu alasan untuk berubah. Dalam hal ini, “alasan untuk berubah” berarti alasan untuk memodifikasi kelas tersebut. Ketika sebuah kelas memiliki lebih dari satu tanggung jawab, itu dapat menjadi sulit untuk memahami, memelihara, dan memodifikasinya.
Contoh SRP di Python
Kelas Customer hanya bertanggung jawab atas data pelanggan, sementara kelas Order bertanggung jawab atas pesanan dan perhitungan diskon. Ini adalah contoh pengikutan prinsip SRP.
Open/Closed Principle (OCP)
Prinsip OCP mengatakan bahwa perangkat lunak seharusnya terbuka untuk perluasan, tetapi tertutup untuk modifikasi. Artinya, kita seharusnya dapat menambahkan fitur baru tanpa harus merubah kode yang sudah ada.
Contoh OCP di Python
Dalam contoh ini, kita dapat dengan mudah menambahkan bentuk geometri baru yang mengimplementasikan Shape tanpa harus mengubah kelas Shape, mematuhi prinsip OCP.
Liskov Substitution Principle (LSP)
Prinsip LSP mengatakan bahwa objek dari subclass seharusnya dapat menggantikan objek dari superclass tanpa merusak integritas aplikasi. Ini berarti subclass seharusnya tidak mengubah perilaku yang diwarisi dari superclass.
Contoh LSP di Python
Kelas Ostrich menggantikan kelas Bird tanpa mengubah perilaku yang diharapkan dari Bird, mematuhi prinsip LSP.
Interface Segregation Principle (ISP)
Prinsip ISP mengatakan bahwa sebuah klien tidak seharusnya dipaksa untuk bergantung pada antarmuka yang tidak diperlukan. Ini berarti kita seharusnya memisahkan antarmuka menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan spesifik.
Contoh ISP di Python
Dalam contoh ini, kelas Engineer dan Janitor hanya perlu mengimplementasikan metode yang diperlukan oleh mereka, mematuhi prinsip ISP.
Dependency Inversion Principle (DIP)
Prinsip DIP mengatakan bahwa kelas seharusnya bergantung pada abstraksi, bukan pada implementasi. Ini berarti kita seharusnya menghindari ketergantungan langsung pada kelas konkret.
Contoh DIP di Python
Dalam contoh ini, Switch bergantung pada abstraksi (device) dan tidak tergantung langsung pada implementasi, mematuhi prinsip DIP.
Prinsip-prinsip SOLID adalah panduan penting dalam desain perangkat lunak yang membantu kita menghasilkan kode yang lebih mudah dipahami, dipelihara, dan diperluas.
Baca juga tentangĀ Cara Menggunakan Python untuk Analisis Data Besar
Dalam Python, kita dapat mengikuti prinsip-prinsip ini dengan baik, memungkinkan kita untuk membangun aplikasi yang kuat dan mudah dikembangkan. Dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip SOLID, Anda dapat menjadi seorang pengembang yang lebih baik dan menghasilkan kode yang lebih berkualitas.
Universitas Mahakarya Asia melalui program studi Teknik Informasi memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip pemrograman yang dibutuhkan, termasuk penerapan prinsip Solid di berbagai bahasa pemrograman seperti Python.
Kurikulum yang ditawarkan UNMAHA dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Dosen yang mengajar pun berpengalaman dan memastikan setiap mahasiswa mendapatkan bimbingan yang optimal dalam mengembangkan potensi mereka.
Dengan lingkungan akademik yang mendukung, mahasiswa tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga diberi keleluasaan untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka dalam pengembangan perangkat lunak. DY