UNMAHA – Kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang pesat di berbagai bidang, termasuk kesehatan. Kamu pasti sering mendengar tentang bagaimana teknologi ini digunakan untuk membuat sistem lebih efisien dan akurat. Dalam dunia medis, penerapan kecerdasan buatan membawa dampak besar pada diagnosa penyakit, pengobatan, hingga manajemen data kesehatan. Lantas, apa saja penerapan kecerdasan buatan di bidang kesehatan yang populer?
Saat ini, AI tidak hanya digunakan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien. Jika kamu tertarik mendalami bagaimana teknologi AI bisa digunakan dalam industri kesehatan, Universitas Mahakarya Asia membuka kesempatan untukmu belajar lebih lanjut melalui program-program yang relevan. Kamu bisa langsung mendaftar di link ini. Artikel ini akan membahas 7 penerapan kecerdasan buatan di bidang kesehatan yang populer. Jangan skip, ya!
1. Diagnosa Penyakit dengan AI
Penerapan kecerdasan buatan dalam diagnosa penyakit telah menjadi salah satu inovasi terbesar di bidang kesehatan. AI dapat memproses data medis dengan sangat cepat dan akurat, memberikan analisis mendalam yang membantu dokter dalam menentukan diagnosis. Misalnya, teknologi AI digunakan untuk mendeteksi kanker melalui analisis gambar radiologi. Dengan bantuan AI, deteksi dini kanker menjadi lebih mudah dilakukan, yang tentu saja dapat meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
2. Pengembangan Obat dan Perawatan
AI juga digunakan dalam pengembangan obat-obatan dan perawatan baru. Dengan analisis data besar (big data), AI membantu para ilmuwan menemukan formula baru yang efektif untuk menyembuhkan penyakit. Proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun kini bisa dipercepat dengan teknologi ini. Salah satu contoh adalah pengembangan vaksin COVID-19 yang terbantu oleh AI dalam mempercepat uji coba dan evaluasi data klinis.
3. Asisten Virtual dan Chatbot Medis
Asisten virtual atau chatbot medis semakin populer dalam membantu menjawab pertanyaan dasar pasien. AI dalam chatbot ini dirancang untuk merespons pertanyaan umum seputar gejala, jadwal konsultasi, hingga pemberian saran sederhana sebelum pasien menemui dokter. Chatbot seperti ini membantu mengurangi beban tenaga medis dan memberikan kenyamanan bagi pasien yang butuh jawaban cepat.
Baca juga: Penerapan Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Kendaraan Otonom
4. Robot Bedah yang Dikendalikan AI
Penerapan kecerdasan buatan di ruang operasi juga cukup populer. Robot bedah yang dikendalikan oleh AI memungkinkan dokter melakukan prosedur yang lebih presisi dan minim invasif. Robot ini biasanya digunakan dalam operasi kompleks yang membutuhkan ketepatan tinggi, seperti bedah jantung atau neurologi. AI membantu dokter mengontrol robot dengan presisi yang lebih tinggi daripada yang bisa dilakukan tangan manusia.
5. Manajemen Data Pasien
Manajemen data pasien yang besar dan kompleks bisa sangat sulit tanpa bantuan teknologi. Di sinilah AI memainkan perannya dalam mengelola, menyimpan, dan menganalisis data pasien dengan lebih efektif. Dengan teknologi ini, rumah sakit dapat mengakses informasi pasien secara real-time, memungkinkan perawatan yang lebih cepat dan akurat. AI juga membantu memprediksi kebutuhan medis di masa depan dengan analisis data yang mendalam.
Dalam era big data yang terus berkembang, peran Data Engineer menjadi semakin krusial. Profesi ini bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur data yang dapat diandalkan guna mendukung analisis dan pengambilan keputusan berbasis data. Sertifikasi Data Engineer memberikan pengakuan resmi atas kemampuan Anda dalam mengelola berbagai teknologi, alat, dan metode yang diperlukan untuk memproses serta mentransformasikan data menjadi aset bisnis yang berharga. Dengan sertifikasi ini, Anda tidak hanya meningkatkan kredibilitas profesional tetapi juga membuka peluang karier yang lebih luas di bidang data.
6. Pemantauan Pasien dengan Alat Wearable
Alat wearable seperti smartwatch yang dilengkapi dengan sensor kesehatan semakin umum digunakan. AI dalam alat ini membantu memantau kondisi kesehatan pengguna secara terus-menerus, seperti detak jantung, tekanan darah, dan aktivitas fisik. Data yang dikumpulkan oleh alat ini bisa digunakan oleh dokter untuk memantau kondisi pasien secara jarak jauh dan mengambil tindakan cepat jika ada perubahan yang signifikan.
7. Telemedicine yang Didukung AI
Telemedicine semakin populer, terutama sejak pandemi COVID-19. Teknologi ini memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh. AI memainkan peran besar dalam mendukung sistem ini, baik dalam menganalisis gejala yang dilaporkan pasien maupun memberikan rekomendasi pengobatan awal. Program Sarjana Informatika di UNMAHA mempersiapkan Anda untuk menjadi ahli dalam pemrograman, pengembangan mobile apps, dan jaringan komputer. Dengan kemampuan ini, Anda siap berkontribusi pada pengembangan teknologi masa depan.
Punya pertanyaan seputar PMB atau program studi? Admin UNMAHA siap membantu menjawab semua kebutuhan informasi. Hubungi langsung melalui WhatsApp di nomor resmi UNMAHA, dan dapatkan respons cepat serta informasi akurat. Jangan ragu, kami siap melayani!
Peluang Bisnis Menarik
Mau punya bisnis sampingan sambil kuliah? Menjadi reseller laptop adalah pilihan yang cerdas! Bergabunglah bersama Adolo untuk mendapatkan komisi dari setiap penjualan laptop berkualitas dengan harga bersaing. Selain meningkatkan peluang closing, Adolo juga menyediakan dukungan dan panduan untuk memulai bisnis sejak dini. Yuk, jadilah bagian dari komunitas bisnis reseller laptop Adolo sekarang.
Kecerdasan buatan di bidang kesehatan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga kualitas perawatan yang diterima pasien. Bagi kamu yang ingin mendalami penerapan teknologi ini di dunia medis, Universitas Mahakarya Asia menyediakan program pendidikan yang relevan untuk masa depan kariermu. Daftarkan diri sekarang melalui link ini untuk memulai perjalananmu dalam memahami teknologi di bidang kesehatan. Jadi, tunggu apa lagi? Teknologi masa depan sedang menunggumu!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma