UNMAHA – Ketika melakukan UX Research, memiliki contoh hasil riset UX Research yang jelas sangat penting untuk menyampaikan temuan dengan tepat. Laporan yang baik tidak hanya berisi data mentah, tetapi juga menyajikan insight yang mudah dipahami oleh stakeholder. Dengan begitu, keputusan berbasis data dapat dibuat dengan lebih akurat.
Menulis laporan UX Research bukan sekadar mencatat hasil wawancara atau survei. Kamu harus bisa menyusun informasi dengan struktur yang jelas agar mudah dibaca dan dipahami. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh contoh hasil riset UX Research beserta cara menulisnya dengan baik dan efektif.
Struktur Penulisan Hasil UX Research
Sebelum melihat contoh hasil riset UX Research, ada baiknya kamu memahami bagaimana struktur penulisan yang baik. Laporan UX Research umumnya mencakup:
- Pendahuluan: Menjelaskan tujuan riset dan metode yang digunakan.
- Temuan Utama: Ringkasan dari hasil yang paling penting.
- Analisis Data: Pembahasan lebih mendalam tentang hasil riset.
- Kesimpulan dan Rekomendasi: Saran berdasarkan temuan riset.
Jika kamu ingin lebih mahir dalam UX Research, jurusan Informatika di Kampus UNMAHA bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan kurikulum berbasis industri, kamu akan belajar teknik riset pengguna, analisis data, dan pengembangan produk berbasis pengalaman pengguna. Daftar sekarang melalui PMB UNMAHA.
Contoh Hasil Riset UX Research dan Cara Menulisnya
Berikut adalah beberapa contoh hasil riset UX Research yang sering digunakan beserta cara menuliskannya dengan baik.
1. Heatmap Testing pada Website E-Commerce
Salah satu metode populer dalam UX Research adalah heatmap testing yang digunakan untuk mengetahui area mana yang paling sering diklik pengguna di website e-commerce.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Tujuan riset adalah memahami bagaimana pengguna menavigasi halaman produk.
- Temuan utama: Mayoritas pengguna lebih sering mengklik bagian gambar produk dibandingkan tombol “Beli Sekarang”.
- Rekomendasi: Mendesain ulang tombol CTA agar lebih menarik dan mudah terlihat.
2. User Journey Mapping untuk Aplikasi Mobile
User journey mapping digunakan untuk memahami perjalanan pengguna dalam menggunakan aplikasi dari awal hingga akhir.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Menjelaskan tujuan riset, misalnya mencari tahu titik kendala dalam penggunaan aplikasi.
- Temuan utama: Pengguna mengalami kesulitan saat mendaftar karena form yang terlalu panjang.
- Rekomendasi: Menyederhanakan form pendaftaran menjadi beberapa tahap.
3. A/B Testing pada Desain Landing Page
A/B testing dilakukan dengan membandingkan dua versi desain landing page untuk melihat mana yang lebih efektif dalam meningkatkan konversi.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Uji coba dilakukan untuk melihat apakah desain dengan gambar lebih menarik dibandingkan desain minimalis.
- Temuan utama: Versi dengan gambar memiliki tingkat konversi lebih tinggi 20% dibanding versi minimalis.
- Rekomendasi: Mengoptimalkan elemen visual pada halaman landing.
Baca juga: Perbedaan UX Research dan UX Designer yang Perlu Kamu Pahami
4. Wawancara Pengguna untuk Aplikasi Fintech
Metode wawancara membantu mendapatkan wawasan langsung dari pengguna mengenai aplikasi keuangan digital.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Tujuan riset adalah memahami kekhawatiran pengguna dalam menyimpan data keuangan.
- Temuan utama: 70% responden khawatir dengan keamanan data mereka.
- Rekomendasi: Meningkatkan fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor.
Untuk memperdalam kemampuan analisis UX Research, kamu bisa mengambil Sertifikasi UI/UX Designer. Dengan sertifikasi ini, kamu akan memiliki keahlian yang lebih profesional dalam mendesain pengalaman pengguna.
5. Eye-Tracking Study untuk Aplikasi Berita
Eye-tracking digunakan untuk mengetahui bagaimana pengguna membaca dan memproses informasi di aplikasi berita.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Riset dilakukan untuk memahami pola membaca pengguna.
- Temuan utama: Pengguna lebih fokus pada headline dibanding isi berita.
- Rekomendasi: Mendesain headline yang lebih informatif dan menarik.
6. Card Sorting untuk Desain Navigasi Website
Card sorting adalah metode riset yang membantu menyusun struktur navigasi website berdasarkan pemikiran pengguna.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Tujuan riset adalah memahami bagaimana pengguna mengategorikan informasi.
- Temuan utama: Pengguna lebih suka kategori produk yang lebih spesifik dibandingkan kategori umum.
- Rekomendasi: Mengubah struktur navigasi agar lebih intuitif.
7. Survey Kepuasan Pengguna pada Layanan Streaming
Survey digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna terhadap layanan streaming musik atau video.
Cara menulisnya:
- Pendahuluan: Menilai tingkat kepuasan pengguna terhadap fitur rekomendasi konten.
- Temuan utama: 65% pengguna merasa bahwa rekomendasi konten kurang relevan dengan preferensi mereka.
- Rekomendasi: Mengoptimalkan algoritma personalisasi konten.
Menulis hasil UX Research yang efektif memerlukan struktur yang jelas dan data yang mudah dipahami. Dengan mengikuti format yang tepat, tim pengembang bisa lebih mudah mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan.
Tertarik berkarier di bidang UX Research? Selain belajar teori, kamu juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi reseller laptop di ADOLO.ID. Cari tahu lebih lanjut di Reseller Laptop ADOLO dan mulai bisnismu sekarang!
Jika kamu butuh konsultasi lebih lanjut tentang UX Research, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui Admin WhatsApp.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma