UNMAHA – Menyusul wawancara kerja, kamu mungkin merasa tegang menunggu keputusan dari pewawancara. Salah satu cara untuk menunjukkan antusiasme dan profesionalisme adalah dengan mengirimkan email follow-up setelah wawancara kerja. Email ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk menegaskan minatmu terhadap posisi yang kamu lamar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tips menulis email follow-up setelah wawancara kerja yang sopan dan efektif agar kamu bisa meninggalkan kesan yang positif.
Tak hanya itu, email follow-up juga dapat memperkuat hubunganmu dengan pihak perusahaan. Dengan menulis email yang baik, kamu menunjukkan sikap proaktif dan keseriusan dalam melamar posisi tersebut. Mari kita bahas lebih dalam mengenai cara menulis email follow-up setelah wawancara kerja yang sopan dan efektif agar kamu bisa lebih percaya diri dalam proses ini.
1. Kirim Email dengan Tepat Waktu
Timing adalah kunci dalam menulis email follow-up setelah wawancara kerja. Usahakan untuk mengirimkan email dalam waktu 24-48 jam setelah wawancara. Hal ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar menghargai kesempatan yang diberikan. Jangan sampai email terjebak dalam tumpukan email lain yang mungkin masuk ke inbox pewawancara.
2. Gunakan Subjek yang Jelas
Pastikan subjek email jelas dan mencerminkan isi email. Misalnya, “Terima Kasih atas Kesempatan Wawancara” atau “Follow-Up Wawancara untuk Posisi [Nama Posisi]”. Subjek yang tepat akan menarik perhatian pewawancara dan membuat mereka lebih cenderung membuka email.
3. Mulai dengan Salam yang Sopan
Awali email dengan salam yang sopan dan profesional. Gunakan nama pewawancara jika kamu sudah mengetahuinya. Misalnya, “Halo [Nama Pewawancara],”. Salam yang tepat menciptakan kesan positif sejak awal.
Baca Juga: Cara Menjawab Pertanyaan Sulit saat Wawancara Kerja
4. Ucapkan Terima Kasih
Salah satu bagian terpenting dalam email follow-up adalah mengucapkan terima kasih. Ungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk wawancara. Misalnya, “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk bertemu dan mendiskusikan posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan].”
5. Reiterasi Minatmu
Jangan lupa untuk menegaskan kembali minatmu terhadap posisi yang dilamar. Jelaskan secara singkat mengapa kamu merasa bahwa posisi tersebut sesuai dengan keahlian dan tujuan karirmu. Ini adalah saat yang tepat untuk menunjukkan antusiasme dan kesiapan.
6. Tambahkan Informasi Tambahan
Jika ada informasi yang terlewat atau jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menambahkannya. Misalnya, “Saya ingin menambahkan bahwa saya memiliki pengalaman dalam [sebutkan keterampilan atau proyek relevan], yang saya percaya akan sangat berguna untuk tim.”
7. Tutuplah dengan Kesan Positif
Akhiri email dengan penutup yang positif. Misalnya, “Saya berharap untuk mendengar kabar dari Anda segera. Terima kasih sekali lagi atas kesempatan yang diberikan.” Penutup yang ramah dan optimis akan meninggalkan kesan baik di benak pewawancara.
8. Periksa Kembali Sebelum Mengirim
Sebelum mengklik tombol kirim, pastikan untuk memeriksa kembali email. Periksa tata bahasa, ejaan, dan pastikan bahwa semua informasi yang kamu sampaikan sudah akurat. Email yang rapi dan tanpa kesalahan akan menunjukkan profesionalisme.
Baca Juga: Ini Pertanyaan Umum saat Wawancara Kerja
Menulis email follow-up setelah wawancara kerja yang sopan dan efektif bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa menunjukkan sikap profesional dan antusiasme terhadap posisi yang dilamar. Ingatlah bahwa email ini adalah kesempatanmu untuk bersinar di antara kandidat lainnya.
Jika kamu sedang mencari peluang pendidikan yang bisa meningkatkan kariermu di masa depan, pertimbangkan untuk mendaftar di Universitas Mahakarya Asia. Dengan berbagai program studi dan fasilitas yang mendukung, UNMAHA siap membantumu mengembangkan potensi diri. Kunjungi PMB UNMAHA untuk informasi lebih lanjut dan daftarkan dirimu sekarang juga.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma