Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Pemula Wajib Tahu!

UNMAHA – Jika kamu sedang merintis bisnis jasa atau baru belajar akuntansi, pasti sering dengar istilah “siklus akuntansi perusahaan jasa”. Nah, buat yang masih bingung, jangan khawatir! Artikel ini bakal kupas tuntas tahap-tahap siklus akuntansi perusahaan jasa dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa?

Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah proses pencatatan keuangan yang terjadi secara berulang dalam suatu periode akuntansi, mulai dari mencatat transaksi hingga menyusun laporan keuangan. Bedanya dengan perusahaan dagang atau manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang dagangan, karena yang mereka jual adalah layanan atau keahlian.

Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Nah, sekarang kita bahas tahap-tahap dalam siklus akuntansi perusahaan jasa. Ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan agar laporan keuangan bisa tersusun dengan rapi dan akurat.

1. Identifikasi dan Pencatatan Transaksi

Setiap bisnis pasti melakukan transaksi keuangan, seperti menerima pembayaran dari pelanggan atau membayar biaya operasional. Semua transaksi ini harus dicatat dalam jurnal umum. Contohnya:

  • Menerima pembayaran jasa dari klien
  • Membayar sewa kantor
  • Menggaji karyawan

Pencatatan ini penting agar kita bisa melacak arus uang masuk dan keluar.

2. Posting ke Buku Besar

Setelah transaksi dicatat di jurnal umum, langkah berikutnya adalah memindahkan data tersebut ke buku besar. Buku besar ini berisi akun-akun yang menggambarkan kondisi keuangan bisnis, seperti:

  • Kas
  • Piutang usaha
  • Modal
  • Pendapatan jasa

Buku besar membantu kita melihat saldo akhir dari setiap akun sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.

3. Penyusunan Neraca Saldo

Setelah semua transaksi dicatat dan diposting, kita perlu membuat neraca saldo. Ini adalah daftar saldo dari semua akun di buku besar. Tujuannya adalah memastikan bahwa jumlah debit dan kredit seimbang. Jika ada ketidakseimbangan, kemungkinan ada kesalahan pencatatan yang harus diperbaiki.

4. Penyesuaian Jurnal (Jurnal Penyesuaian)

Tidak semua transaksi langsung mempengaruhi laporan keuangan. Ada beberapa akun yang harus disesuaikan sebelum laporan keuangan dibuat. Contohnya:

  • Beban yang belum dicatat (misalnya biaya listrik yang belum dibayar)
  • Pendapatan yang masih harus diterima
  • Penyusutan aset tetap

Dengan melakukan penyesuaian, laporan keuangan jadi lebih akurat dan mencerminkan kondisi bisnis yang sebenarnya.

5. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, kita perlu menyusun neraca saldo yang sudah disesuaikan. Neraca saldo ini akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan.

Baca Juga: Contoh dan Cara Membuat Buku Besar Akuntansi yang Efektif

6. Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Ada beberapa laporan penting yang harus dibuat:

  • Laporan Laba Rugi. Menunjukkan pendapatan dan beban dalam satu periode, sehingga kita tahu apakah bisnis untung atau rugi.
  • Laporan Perubahan Modal. Menunjukkan perubahan modal pemilik selama satu periode.
  • Neraca. Menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.
  • Laporan Arus Kas. Menunjukkan bagaimana uang masuk dan keluar dalam bisnis.

7. Jurnal Penutup

Setelah laporan keuangan selesai, kita perlu menutup akun-akun pendapatan dan beban agar saldo mereka menjadi nol di awal periode berikutnya. Ini disebut jurnal penutup. Akun yang ditutup biasanya adalah:

  • Pendapatan jasa
  • Beban operasional
  • Ikhtisar laba rugi

Dengan begitu, siklus akuntansi siap dimulai kembali di periode berikutnya.

8. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Setelah jurnal penutup dibuat, kita menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca ini hanya berisi akun-akun yang masih memiliki saldo, seperti kas, modal, dan utang.

9. Jurnal Pembalik (Opsional)

Langkah terakhir adalah membuat jurnal pembalik, tapi ini hanya opsional. Jurnal ini dibuat untuk membalikkan beberapa jurnal penyesuaian yang sebelumnya dibuat, agar pencatatan transaksi di periode berikutnya jadi lebih mudah.

Pahami Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Bisnismu Jadi Lebih Rapi!

Siklus akuntansi perusahaan jasa bukan sesuatu yang sulit jika dipahami tahap demi tahap. Mulai dari mencatat transaksi, memposting ke buku besar, menyusun laporan keuangan, hingga membuat jurnal penutup, semuanya memiliki peran penting dalam menyajikan informasi keuangan yang akurat.

Dengan memahami siklus ini, pemilik bisnis jasa bisa lebih mudah mengelola keuangan mereka dan mengambil keputusan yang lebih baik. Jadi, jangan malas belajar akuntansi, ya! Karena jika keuangan bisnis rapi, kesuksesan pun lebih mudah diraih.

Semoga artikel ini membantu, dan selamat belajar akuntansi!

Mau belajar akuntansi lebih dalam dan jadi ahli di bidang keuangan? Yuk, gabung di Universitas Mahakarya Asia! Kami membuka penerimaan mahasiswa baru dengan berbagai jurusan unggulan. Jika kamu tertarik dengan akuntansi dan bisnis, pilihan jurusan Sarjana Akuntansi cocok banget buat kamu.

UNMAHA juga menawarkan program Sertifikasi Business Intelligence Analyst, yang menjadi bukti keahlianmu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah data untuk mendapatkan wawasan bisnis yang lebih mendalam dan strategis.

Yuk, tunggu apa lagi! Segera hubungi Admin PMB UNMAHA dan Daftar sekarang untuk wujudkan masa depan cerah bersama kami!

Bisnis Simpel, Untung Maksimal! Gabung Jadi Reseller Laptop Sekarang

Mau bisnis online yang praktis tapi cuannya maksimal? Jadi reseller laptop di Adolo.id aja! Tidak perlu modal besar, tanpa stok barang, dan bisa jualan kapan pun, di mana pun. Cocok banget buat kamu yang ingin memulai bisnis dengan mudah. Yuk, gabung sekarang dan raih untung dari penjualan laptop!

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *