Perbedaan UX Research dan UX Designer yang Perlu Kamu Pahami

UNMAHA – Pernah mendengar istilah UX Research dan UX Designer, tapi masih bingung apa bedanya? Tenang, kamu nggak sendiri! Kedua profesi ini sering kali saling dikaitkan, namun masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. UX Research fokus pada pemahaman mendalam tentang pengguna dan perilaku mereka, sedangkan UX Designer lebih kepada merancang antarmuka yang user-friendly berdasarkan temuan dari riset. Yuk, kita ulas perbedaan keduanya lebih lanjut, supaya kamu semakin paham!

Memahami perbedaan antara UX Research dan UX Designer penting banget, terutama kalau kamu tertarik berkarir di bidang ini. Di artikel ini, kamu bakal mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang apa yang membedakan keduanya. Terlebih lagi, jika kamu ingin menekuni dunia UX, memilih jalur karir yang tepat bisa jadi keputusan besar dalam perjalanan profesional kamu.

Perbedaan UX Research dan UX Designer

1. Fokus Pekerjaan

Perbedaan yang paling jelas adalah fokus pekerjaan mereka. UX Researcher bekerja dengan data dan wawasan yang berhubungan langsung dengan pengguna, sementara UX Designer bekerja dengan aspek visual dan interaksi pengguna dengan produk. Jika UX Research lebih banyak berkutat dengan analisis, UX Designer lebih terfokus pada kreasi.

2. Hasil Kerja

Hasil dari UX Research adalah laporan yang berisi wawasan pengguna yang mendalam, sedangkan hasil kerja UX Designer adalah desain antarmuka yang siap untuk diimplementasikan dalam produk digital. UX Research lebih banyak menghasilkan data, sementara UX Designer menghasilkan produk visual yang siap digunakan.

3. Waktu dalam Proses Pengembangan Produk

UX Research biasanya dilakukan di awal pengembangan produk untuk memahami kebutuhan pengguna. Sedangkan UX Designer terlibat sepanjang siklus pengembangan, mulai dari perencanaan hingga desain akhir. Jadi, UX Researcher akan melakukan penelitian dan UX Designer akan mengimplementasikan temuan-temuan tersebut ke dalam desain.

4. Pendekatan terhadap Pengguna

UX Research lebih berfokus pada memahami perilaku dan kebutuhan pengguna melalui berbagai metode riset. Mereka melakukan wawancara, survei, dan tes untuk menggali informasi yang berguna. Di sisi lain, UX Designer berfokus pada bagaimana menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang mudah dimengerti dan digunakan oleh pengguna.

5. Keahlian yang Diperlukan

Keahlian yang diperlukan untuk UX Research dan UX Designer juga berbeda. UX Researcher perlu memiliki kemampuan analisis yang kuat, kemampuan berkomunikasi untuk menggali informasi, serta pemahaman tentang metodologi penelitian. Sedangkan UX Designer membutuhkan keterampilan dalam desain visual, prototyping, dan pengujian antarmuka. Meski keduanya membutuhkan pemahaman tentang pengguna, namun kemampuan teknis dan kreatif yang dibutuhkan sangat berbeda.

6. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan

UX Researcher lebih terlibat dalam tahap awal pengambilan keputusan yang berbasis data dan analisis tentang perilaku pengguna. Mereka memberikan dasar yang kuat untuk desain dan pengembangan produk. Sementara itu, UX Designer lebih terlibat dalam mengambil keputusan terkait implementasi dan penerapan desain. Mereka berfokus pada bagaimana menyampaikan temuan UX Research dalam bentuk antarmuka yang optimal untuk pengguna.

7. Dampak terhadap Pengalaman Pengguna

UX Research berfokus pada pengumpulan data yang relevan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik. Dengan wawasan yang kuat tentang pengguna, UX Research membantu mengurangi risiko kegagalan produk. Sementara itu, UX Designer memiliki dampak langsung pada pengalaman pengguna melalui desain yang dihasilkan. Mereka menciptakan antarmuka yang menyenangkan, intuitif, dan mudah digunakan, yang sangat memengaruhi kepuasan pengguna.

Baca Juga: Perbedaan Desainer UX dan UI yang Perlu Kamu Tahu

Jika kamu tertarik mengembangkan karir di bidang UX, ada banyak hal yang bisa kamu pelajari. Kamu bisa memilih untuk menjadi seorang UX Researcher atau UX Designer, tergantung minat dan keterampilan yang kamu miliki. Di Universitas Mahakarya Asia, kamu bisa mengambil jurusan Informatika untuk belajar lebih mendalam mengenai UX/UI.

Selain itu, kamu juga bisa mengikuti berbagai kursus sertifikasi yang mendukung karir di bidang ini. Misalnya, kamu bisa mengikuti Sertifikasi UI/UX Designer untuk memperdalam keterampilan desain atau Google Certified Digital Marketing: Attract and Engage Customers untuk memperkuat pemahaman kamu dalam menarik perhatian pengguna.

Jangan lupa, daftar sekarang juga untuk menjadi mahasiswa baru di PMB UNMAHA dan raih kesempatan mendapatkan ilmu terbaik di bidang UX/UI Design! Untuk info lebih lanjut, kamu bisa menghubungi kami lewat WhatsApp Universitas Mahakarya Asia. Juga, buat kamu yang tertarik memulai bisnis di bidang digital marketing, cobalah menjadi reseller Adolo dan nikmati keuntungan lebih!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *