UNMAHA – Jika kamu tertarik dengan dunia IT, mungkin kamu sering mendengar dua istilah yang terdengar mirip, yaitu IT Support dan Network Engineer. Kedua profesi ini memang memiliki peran penting dalam mengelola dan mendukung infrastruktur teknologi di perusahaan, tetapi keduanya memiliki tanggung jawab yang berbeda. Apa saja perbedaan utama antara IT Support dan Network Engineer? Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan antara kedua profesi ini dan mengapa keduanya sama-sama penting.
Memahami perbedaan antara IT Support dan Network Engineer sangat penting, terutama jika kamu berniat untuk membangun karier di dunia IT. Meskipun kedua profesi ini berfokus pada teknologi dan jaringan, tugas dan skill yang dibutuhkan sangat berbeda. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya dan bagaimana kamu bisa memilih karier yang sesuai dengan minat dan keahlian kamu!
Perbedaan IT Support dan Network Engineer
Berikut ini perbedaan IT support dan Network Engineer:
1. Fokus Pekerjaan IT Support
IT Support bertugas memberikan dukungan teknis kepada pengguna komputer, perangkat keras, atau perangkat lunak di dalam organisasi. Tugas utama seorang IT support adalah membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada perangkat atau aplikasi yang digunakan oleh karyawan. Mereka menangani permasalahan teknis sehari-hari, seperti troubleshooting perangkat keras, pemulihan data, atau membantu pengguna yang kesulitan menggunakan software tertentu
Sebagai IT Support, kamu juga akan terlibat dalam instalasi perangkat dan pemeliharaan perangkat lunak di seluruh sistem perusahaan. Meskipun sebagian besar tugasnya bersifat reaktif (menangani masalah yang muncul), mereka tetap harus memiliki pemahaman teknis yang kuat untuk mengatasi masalah tersebut dengan cepat.
2. Fokus Pekerjaan Network Engineer
Di sisi lain, seorang Network Engineer berfokus pada desain, implementasi, dan pemeliharaan jaringan komputer yang lebih besar dan kompleks. Mereka bertanggung jawab untuk merancang dan mengonfigurasi infrastruktur jaringan seperti router, switch, dan firewall yang mendukung kelancaran komunikasi data di dalam perusahaan. Mereka juga memastikan agar jaringan tetap berjalan dengan aman dan efisien, serta dapat menangani lonjakan traffic yang besar.
Sebagai Network Engineer, kamu akan lebih sering bekerja dengan perangkat jaringan dan mengelola komunikasi antar sistem yang lebih luas, termasuk jaringan lokal (LAN), jaringan area luas (WAN), dan VPN. Pekerjaan ini lebih bersifat preventif, di mana kamu perlu memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan baik dan dapat mengatasi potensi masalah sebelum terjadi.
3. Perbedaan dalam Skill dan Keahlian
Perbedaan utama antara IT Support dan Network Engineer terletak pada keterampilan teknis yang dibutuhkan. IT Support membutuhkan keahlian dalam troubleshooting perangkat keras dan perangkat lunak, serta kemampuan untuk memberikan dukungan langsung kepada pengguna. Sebaliknya, Network Engineer harus memiliki pengetahuan mendalam tentang jaringan komputer, protokol, dan perangkat keras yang digunakan untuk membangun infrastruktur jaringan yang kompleks.
Kamu juga perlu menguasai alat dan teknologi yang berbeda. IT Support biasanya berurusan dengan perangkat komputer individu dan aplikasi software, sementara Network Engineer lebih fokus pada perangkat jaringan seperti router, switch, dan firewall.
4. Tanggung Jawab dalam Keamanan dan Pengelolaan Sistem
Selain itu, Network Engineer lebih terlibat dalam aspek keamanan jaringan, seperti pengaturan firewall dan sistem enkripsi data. Mereka memastikan agar jaringan perusahaan terlindungi dari ancaman luar, seperti hacker atau malware. IT Support, di sisi lain, meskipun juga harus mengatasi masalah keamanan perangkat, tidak terlalu terlibat dalam pengelolaan infrastruktur keamanan jaringan yang lebih besar.
Meskipun keduanya berhubungan dengan teknologi, peran Network Engineer lebih berfokus pada aspek teknis dan pengelolaan jaringan yang lebih luas, sementara IT Support lebih berfokus pada penyelesaian masalah perangkat keras dan perangkat lunak di tingkat individu atau tim.
5. Kualifikasi dan Sertifikasi yang Diperlukan
Kualifikasi yang dibutuhkan untuk IT Support lebih sering berhubungan dengan keterampilan dasar IT dan sertifikasi perangkat lunak, sedangkan Network Engineer membutuhkan sertifikasi lebih khusus di bidang jaringan, seperti Cisco Certified Network Associate (CCNA) atau CompTIA Network+. Sertifikasi ini membantu seorang Network Engineer dalam menguasai pengetahuan teknis dan standar industri yang dibutuhkan untuk mengelola dan merancang jaringan.
Baca Juga: Sertifikasi Google di Bidang IT Apa Saja? Cek di Sini
Memahami perbedaan antara IT Support dan Network Engineer penting bagi kamu yang ingin berkarir di dunia teknologi. Jika kamu lebih suka menangani masalah perangkat keras dan perangkat lunak langsung, profesi IT Support bisa jadi pilihan yang tepat. Namun, jika kamu lebih tertarik dengan desain dan pengelolaan jaringan yang lebih kompleks, Network Engineer adalah pilihan karir yang tepat.
Jika kamu tertarik mengejar karier di bidang Network Engineering atau IT Support, memilih jurusan yang tepat sangat penting. Jurusan Informatika di Universitas Mahakarya Asia bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk mempersiapkan diri di bidang ini. Selain itu, kamu juga bisa mengambil kursus seperti Sertifikasi Data Engineer untuk memperluas keterampilan kamu.
Jangan ragu untuk menghubungi kami melalui WhatsApp atau kunjungi PMB UNMAHA untuk informasi lebih lanjut. Kami siap membantu kamu memulai perjalanan pendidikan yang tepat untuk karier yang sukses di dunia IT!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma