UNMAHA – Saat kamu terjun ke dunia teknologi, pasti sering mendengar istilah full stack developer dan full stack designer. Kedua profesi ini terdengar mirip, tetapi sebenarnya mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jika kamu bingung memilih antara keduanya, artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaannya lebih jelas. Masing-masing memiliki peran yang penting dalam sebuah proyek digital, tetapi fokus dan keterampilan mereka sangat berbeda.
Penting untuk mengetahui apa yang membedakan mereka, terutama jika kamu berencana untuk mengejar karir di bidang teknologi. Banyak orang salah kaprah dan menganggap pekerjaan mereka sama, padahal keduanya memiliki keahlian dan tugas yang berbeda. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang kedua profesi ini agar kamu lebih paham!
Setiap profesi dalam dunia teknologi memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Full stack developer lebih fokus pada pengembangan aplikasi atau website dari sisi teknis, sedangkan full stack designer lebih banyak terlibat dalam desain dan pengalaman pengguna. Kedua profesi ini memiliki kontribusi besar, tetapi mereka bekerja di jalur yang berbeda. Mari kita lihat perbedaannya dengan lebih detail.
Apa Itu Full Stack Developer?
Full stack developer adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan aplikasi atau website secara keseluruhan. Mereka bisa bekerja di sisi front end maupun back end, mengelola database, dan memastikan semuanya berjalan dengan lancar.
Fokus Utama
Seorang full stack developer menguasai berbagai bahasa pemrograman dan framework untuk membangun aplikasi atau situs web. Mereka harus memahami baik sisi tampilan (user interface) hingga bagaimana aplikasi tersebut berfungsi di belakang layar. Jadi, jika kamu seorang developer, kamu akan berurusan dengan banyak kode, server, dan database.
Keterampilan yang Dibutuhkan
Beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh full stack developer antara lain:
- Penguasaan bahasa pemrograman seperti JavaScript, HTML, CSS, dan SQL.
- Familiaritas dengan framework seperti React, Angular, atau Node.js.
- Pengalaman bekerja dengan server dan API.
- Kemampuan untuk mengelola dan mengoptimalkan database.
Full stack developer memastikan bahwa aplikasi atau website yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik di semua perangkat dan platform. Mereka lebih fokus pada keandalan dan performa sistem secara keseluruhan.
Baca Juga: Sertifikasi yang Cocok untuk Full Stack Developer, Penting untuk Kamu Ikuti!
Apa Itu Full Stack Designer?
Sebaliknya, seorang full stack designer lebih fokus pada desain dan pengalaman pengguna. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa aplikasi atau website tidak hanya fungsional, tetapi juga menarik secara visual dan mudah digunakan. Profesi ini mencakup berbagai aspek desain, mulai dari desain antarmuka (UI) hingga pengalaman pengguna (UX).
Fokus Utama
Full stack designer akan mengerjakan desain visual untuk aplikasi atau website, termasuk elemen-elemen grafis, tipografi, dan pengaturan tata letak. Mereka juga akan menguji dan menganalisis pengalaman pengguna untuk memastikan desain yang dibuat memenuhi kebutuhan pengguna.
Keterampilan yang Dibutuhkan
Untuk menjadi seorang full stack designer, kamu harus menguasai berbagai keterampilan desain, seperti:
- Penguasaan perangkat lunak desain seperti Adobe XD, Figma, dan Sketch.
- Kemampuan dalam desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX).
- Pengetahuan tentang desain responsif dan prinsip desain visual.
- Kemampuan dalam membuat prototipe dan wireframe.
Full stack designer lebih fokus pada estetika dan pengalaman interaktif pengguna. Mereka akan memastikan pengguna merasa nyaman dan menikmati aplikasi atau situs web yang sedang digunakan.
Meskipun full stack developer dan full stack designer memiliki nama yang mirip, keduanya memiliki fokus yang sangat berbeda dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Full stack developer lebih terlibat dalam aspek teknis dan pengembangan aplikasi, sedangkan full stack designer lebih fokus pada desain dan pengalaman pengguna. Keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa aplikasi tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga menyenangkan untuk digunakan.
Mengembangkan Karier IT Kamu di Universitas Mahakarya Asia
Jika kamu tertarik mengembangkan keahlian di dunia teknologi, Universitas Mahakarya Asia bisa jadi pilihan yang tepat. Kampus ini menawarkan berbagai program studi unggulan, termasuk program IT Project Management yang mencakup kursus Google Certified E-Commerce Management dan sertifikasi ICT Project Manager. Terletak di Yogyakarta, dengan akses yang strategis, kampus ini juga memiliki program studi menarik lainnya seperti Informatika, Manajemen, dan Teknik Industri. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar di Kampus Yogyakarta, Jakarta, atau Baturaja. Hubungi Admin melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran mahasiswa baru dan sertifikasi!
Peluang Menjadi Reseller Elektronik di Adolo
Kalau kamu mencari reseller elektronik yang menawarkan berbagai produk berkualitas, coba deh kunjungi webiste Adolo Join In Here. Di sini, kamu bisa memilih berbagai macam produk, termasuk laptop dengan harga yang sangat kompetitif. Keunggulan reseller laptop di Adolo adalah jaminan kualitas produk dan harga yang transparan. Bagi kamu yang ingin menjadi reseller atau mencari produk elektronik dengan harga terbaik, Adolo adalah pilihan yang tepat.
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma