UNMAHA – Kartun dan anime sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki banyak perbedaan yang cukup signifikan. Pasti kamu pernah bingung membedakan keduanya, kan? Jangan khawatir, kita akan kupas tuntas perbedaan kartun dan anime agar kamu lebih paham.
Meskipun keduanya sama-sama berupa animasi, kartun dan anime memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Bagi kamu yang ingin menjadi animator, sangat penting untuk mengenal perbedaan ini agar bisa lebih memilih gaya yang cocok dengan gaya berkarya yang ingin kamu capai. Jadi, yuk simak lebih lanjut agar kamu semakin paham dan siap untuk menciptakan karya animasi yang luar biasa.
Sekarang, mari kita bahas perbedaan kartun dan anime yang harus kamu ketahui, agar pemahamanmu semakin mendalam tentang dunia animasi dan siap menciptakan karya yang unik dan menarik.
Perbedaan Kartun dan Anime
Sebelum kita masuk ke perbedaannya, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu kartun dan anime. Kartun adalah jenis animasi yang umumnya diproduksi di negara-negara Barat, dengan karakter yang lebih sederhana dan cerita yang ringan serta humoris. Biasanya, kartun memiliki durasi pendek dan menyasar audiens anak-anak atau keluarga.
Di sisi lain, anime adalah animasi yang berasal dari Jepang dan memiliki ciri khas visual yang lebih detil dan alur cerita yang lebih kompleks. Anime bisa menyasar berbagai usia, dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan tema yang lebih beragam, mulai dari petualangan, fantasi, hingga isu sosial yang lebih berat.
1. Asal dan Budaya
Kartun biasanya berasal dari negara-negara Barat, seperti Amerika dan Eropa. Beberapa contoh terkenal adalah Tom and Jerry, SpongeBob SquarePants, dan Looney Tunes. Sementara itu, anime berasal dari Jepang dan sering memuat elemen budaya Jepang dalam ceritanya. Perbedaan utamanya adalah anime seringkali memuat unsur budaya Jepang seperti makanan, tradisi, hingga bahasa Jepang itu sendiri. Jadi, meskipun keduanya animasi, budaya yang diangkat sangat berbeda.
2. Gaya Visual
Gaya visual juga menjadi perbedaan yang paling mudah dikenali antara kartun dan anime. Karakter dalam anime umumnya digambarkan dengan mata yang besar, ekspresi wajah yang lebih dramatis, dan detail visual yang sangat kaya. Sebaliknya, kartun cenderung lebih sederhana dalam hal desain karakter. Kartun juga lebih banyak menonjolkan ekspresi wajah yang berlebihan dan sering kali lebih mengarah ke humor. Jadi, jika kamu melihat mata besar atau ekspresi yang sangat dramatis, kamu mungkin sedang menonton anime.
3. Target Audiens
Kartun biasanya lebih fokus untuk anak-anak, meskipun ada beberapa kartun yang ditujukan untuk orang dewasa seperti Family Guy atau South Park. Anime, di sisi lain, memiliki audiens yang lebih luas dan beragam. Ada anime yang memang ditujukan untuk anak-anak, namun banyak juga anime yang memiliki tema serius dan cocok untuk orang dewasa, seperti Attack on Titan atau Death Note. Jadi, audiens yang disasar anime bisa sangat bervariasi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang menginginkan cerita yang lebih kompleks.
4. Durasi dan Format
Kartun biasanya memiliki durasi yang lebih singkat, sekitar 5 hingga 15 menit per episode. Biasanya, cerita dalam kartun tidak begitu kompleks dan lebih berfokus pada situasi yang lucu dan ringan. Sementara itu, anime sering kali memiliki episode yang lebih panjang dengan cerita yang berkelanjutan. Banyak anime juga memiliki musim yang lebih banyak, dengan cerita yang berkembang dan lebih mendalam. Jadi, anime cenderung lebih panjang dan lebih terstruktur daripada kartun.
5. Cerita dan Tema
Kartun lebih sering menonjolkan elemen hiburan yang ringan dan humoris. Biasanya, kartun berfokus pada cerita yang tidak terlalu serius, lebih ke situasi konyol yang mengundang tawa.
Disisi lain, anime sangat bervariasi dalam hal tema dan cerita. Banyak anime yang mengangkat isu-isu serius, seperti perang, persahabatan, pengorbanan, dan kadang-kadang mengeksplorasi konsep-konsep filosofis. Misalnya, Neon Genesis Evangelion yang mengangkat tema eksistensial dan konflik batin tokohnya. Jadi, tema dalam anime bisa sangat bervariasi, tidak hanya fokus pada humor.
Baca Juga: Apa Itu Anime, Fungsi, Contoh, dan Cara Membuatnya
6. Pengaruh Budaya
Salah satu perbedaan besar lainnya adalah pengaruh budaya. Anime sangat dipengaruhi oleh budaya Jepang, mulai dari festival, makanan, hingga kebiasaan sehari-hari yang sering muncul dalam cerita. Di sisi lain, kartun lebih cenderung memiliki pengaruh budaya Barat yang lebih universal. Beberapa kartun mungkin mengambil inspirasi dari budaya tertentu, tapi kebanyakan kartun tidak terlalu menonjolkan aspek budaya tertentu dibandingkan anime yang sangat kuat dalam hal ini.
7. Teknik Animasi
Anime sering kali menggunakan animasi yang lebih halus dengan jumlah frame per detik yang lebih sedikit. Walaupun lebih sedikit dalam frame, animasi dalam anime seringkali terasa lebih dinamis dan ekspresif, dengan fokus pada detail gerakan wajah dan tubuh. Sementara kartun, dengan teknik animasi yang lebih cepat dan lebih banyak frame per detik, biasanya menonjolkan gerakan yang lebih cepat dan dinamis, terutama dalam adegan slapstick atau humor. Jadi, perbedaan teknik animasi ini juga sangat mempengaruhi bagaimana kedua jenis animasi ini terasa ketika ditonton.
8. Musik dan Efek Suara
Anime seringkali memiliki soundtrack yang sangat ikonik dan mendalam, yang benar-benar menambah suasana cerita. Lagu pembuka dan penutup anime pun sering kali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman menonton. Di sisi lain, kartun menggunakan musik dan efek suara yang lebih ringan dan sederhana. Musik di kartun cenderung lebih untuk menambah kesan ceria dan lucu, sementara di anime, musik sering kali lebih dramatis dan dapat mendalamkan suasana cerita.
9. Produksi dan Industri
Produksi anime umumnya melibatkan tim kreatif yang lebih besar dan mendalam dalam setiap aspeknya. Industri anime di Jepang sangat besar, dengan banyak produk sampingan seperti manga, game, dan light novel yang mengikuti. Kartun, meskipun juga diproduksi dalam skala besar, biasanya lebih berfokus pada hiburan massal dan pemasaran yang lebih luas. Kartun sering kali lebih mudah diakses oleh audiens global tanpa terlalu banyak memerlukan pemahaman budaya tertentu.
Meningkatkan Skill Animasi dengan Pendidikan yang Tepat
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara kartun dan anime, dan itu tentu saja akan membantumu dalam perjalanan menjadi animator. Kalau kamu tertarik untuk memperdalam skill animasi dan belajar bagaimana cara menghasilkan karya yang menarik, Universitas Mahakarya Asia adalah tempat yang tepat untuk kamu. Di sana, kamu akan belajar langsung dari para profesional dan mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia animasi.
Tidak hanya itu, dengan keterampilan yang kamu pelajari, kamu bisa mulai menciptakan karya-karya animasi yang tak hanya menginspirasi banyak orang, tapi juga bisa menghasilkan cuan dari internet. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah perjalananmu di dunia animasi sekarang juga dan tingkatkan skill kreatifmu di Universitas Mahakarya Asia!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma