Mengenal Fungsi Higher Order dalam Pemrograman Fungsional

UNMAHA – Kalau kamu baru mulai mendalami pemrograman fungsional, istilah “fungsi higher order” mungkin sudah sering terdengar. Konsep ini bisa dibilang salah satu pilar penting dalam pemrograman fungsional, yang memberikan fleksibilitas dan kekuatan luar biasa dalam penulisan kode. Jadi, apa sebenarnya fungsi higher order dalam pemrograman fungsional dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Fungsi higher order dalam pemrograman fungsional adalah fungsi yang menerima fungsi lain sebagai argumen atau mengembalikan fungsi sebagai hasilnya. Dengan kata lain, fungsi higher order adalah cara untuk membuat kode kamu lebih modular, dapat digunakan kembali, dan lebih mudah dikelola. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang konsep ini dan melihat bagaimana penerapannya dalam berbagai bahasa pemrograman.

Apa Itu Fungsi Higher Order?

Fungsi higher order adalah salah satu fitur utama dalam pemrograman fungsional yang memungkinkan kamu untuk memperlakukan fungsi sebagai “warga negara kelas satu” (first-class citizen). Ini berarti kamu bisa memberikan fungsi sebagai argumen ke fungsi lain, mengembalikan fungsi dari fungsi lain, dan menyimpan fungsi dalam variabel. Misalnya, dalam bahasa seperti JavaScript atau Python, kamu mungkin sudah sering melihat fungsi higher order tanpa menyadarinya.

Misalnya, dalam JavaScript, fungsi `map` adalah contoh sempurna dari fungsi higher order. Fungsi ini menerima fungsi lain sebagai argumen dan menerapkannya pada setiap elemen dalam array. Dengan cara ini, kamu bisa dengan mudah mengubah seluruh array hanya dengan satu baris kode. Begitu juga dengan `filter` dan `reduce`, yang juga merupakan fungsi higher order.

Mengapa Fungsi Higher Order Penting?

Salah satu alasan utama mengapa fungsi higher order begitu penting adalah karena mereka memungkinkan kamu untuk menulis kode yang lebih abstrak dan reusable. Dengan menggunakan fungsi higher order, kamu bisa menciptakan template umum yang bisa digunakan kembali dengan berbagai fungsi spesifik. Ini tidak hanya menghemat waktu kamu dalam menulis kode, tetapi juga membuat kode kamu lebih bersih dan mudah dibaca.

Selain itu, fungsi higher order memungkinkan adanya “komposisi fungsi” yang memungkinkan kamu untuk menggabungkan beberapa fungsi menjadi satu. Ini sangat berguna dalam pemrograman fungsional, di mana kamu sering ingin menggabungkan beberapa operasi sederhana menjadi satu operasi yang lebih kompleks.

Misalnya, bayangkan kamu memiliki beberapa fungsi kecil yang masing-masing melakukan satu tugas sederhana. Dengan menggunakan fungsi higher order, kamu bisa dengan mudah menggabungkan fungsi-fungsi ini untuk membentuk sebuah pipeline, di mana data mengalir melalui setiap fungsi secara berurutan. Hasil akhirnya adalah kode yang lebih modular, lebih mudah diuji, dan lebih mudah dipelihara.

Contoh Implementasi Fungsi Higher Order

Untuk lebih memahami bagaimana fungsi higher order bekerja, mari kita lihat beberapa contoh dalam bahasa pemrograman populer.

1. JavaScript

“`javascript

function add(a) {

return function(b) {

return a + b;

};

}

 

const addFive = add(5);

console.log(addFive(10)); // Output: 15

“`

Dalam contoh ini, fungsi `add` adalah fungsi higher order yang mengembalikan fungsi lain. Ketika kamu memanggil `add(5)`, kamu mendapatkan kembali fungsi yang menambahkan 5 ke argumen apa pun yang diberikan kepadanya.

Baca juga: Cara Belajar Pemrograman JavaScript untuk Pemula

2. Python

“`python

def greet(name):

return f”Hello, {name}!”

 

def loud(func):

def wrapper(name):

return func(name).upper()

return wrapper

 

loud_greet = loud(greet)

print(loud_greet(“Alice”)) # Output: HELLO, ALICE!

“`

Di sini, `loud` adalah fungsi higher order yang menerima fungsi lain (`greet`) dan mengembalikan versi baru dari fungsi tersebut yang mengubah output menjadi huruf besar.

Fungsi higher order dalam pemrograman fungsional bukan hanya konsep teoretis, tapi juga alat yang sangat praktis untuk membuat kode yang lebih efisien dan mudah dikelola. Dengan memanfaatkan konsep ini, kamu bisa membuat kode yang lebih modular, reusable, dan mudah diuji. Apakah kamu seorang pemula atau profesional berpengalaman, memahami dan menerapkan fungsi higher order akan membawa keterampilan pemrogramanmu ke level berikutnya.

Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih lanjut tentang konsep-konsep seperti ini dan ingin mengasah kemampuan pemrograman fungsional, kamu bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Mahakarya Asia. Mereka menawarkan berbagai program studi yang bisa membantu kamu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Kunjungi PMB UNMAHA untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru dan mulai perjalananmu di dunia pemrograman dengan dasar yang kuat!

Dengan pemahaman yang mendalam tentang fungsi higher order, kamu siap untuk menjelajahi lebih banyak konsep dalam pemrograman fungsional dan menggunakannya untuk menulis kode yang lebih efisien dan powerful!***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *