UNMAHA – Cara penulisan Rupiah yang benar sering kali menjadi hal yang membingungkan bagi banyak orang. Entah karena terburu-buru atau kurang memahami aturan resmi, penulisan rupiah sering dilakukan secara asal. Padahal, kesalahan dalam menuliskan nominal rupiah bisa berdampak buruk, terutama dalam dokumen resmi atau laporan keuangan.
Penulisan Rupiah sudah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sebagai panduan bagi masyarakat. Aturan ini tidak hanya sekadar soal estetika, tetapi juga mempermudah pembaca memahami informasi angka dengan lebih jelas dan akurat. Jika kamu terbiasa menulis “Rp 5000” atau “Rp 1.000.000,-,” maka kemungkinan besar kamu telah melanggar aturan penulisan yang berlaku.
Agar tidak bingung lagi, pelajari cara penulisan Rupiah yang benar melalui panduan berikut ini. Dengan menerapkan aturan ini, kamu dapat meningkatkan kredibilitas tulisan, baik dalam dokumen kerja, laporan akademis, maupun komunikasi sehari-hari.
Penulisan Rupiah yang Benar
1. Gunakan Simbol “Rp” Tanpa Spasi
Salah satu poin penting dalam Cara Penulisan Rupiah yang Benar adalah tidak adanya spasi antara simbol “Rp” dan angka. Contoh yang benar adalah “Rp500.000,” bukan “Rp 500.000.” Aturan ini terlihat sederhana, tetapi sering diabaikan.
Mengapa simbol “Rp” harus langsung diikuti angka tanpa spasi? Hal ini untuk menjaga keterbacaan dan konsistensi. Simbol “Rp” berfungsi sebagai penanda resmi mata uang, sehingga harus menyatu dengan nominal yang menyertainya. Jika kamu menambahkan spasi, penulisan tersebut bisa dianggap tidak formal, terutama dalam dokumen resmi.
Selain itu, menulis tanpa spasi membuat tampilan nominal lebih ringkas dan efisien. Bayangkan jika dalam sebuah laporan ada puluhan angka rupiah yang ditulis sembarangan. Bukankah itu akan terlihat berantakan? Maka dari itu, pastikan simbol dan angka ditulis tanpa jarak.
2. Pisahkan Ribuan dengan Titik
Ketika kamu melihat angka seperti “Rp1000000,” apakah mudah dibaca? Tentu tidak. Karena itu, aturan berikutnya dalam Cara Penulisan Rupiah yang Benar adalah penggunaan titik sebagai pemisah kelompok ribuan. Contoh penulisan yang tepat adalah “Rp1.000.000,” bukan “Rp1000000.”
Pemisahan ini penting agar angka yang panjang tidak membingungkan. Dengan menggunakan titik sebagai pemisah ribuan, pembaca bisa langsung mengenali nilai nominal tanpa perlu menghitung digit satu per satu. Aturan ini juga berlaku untuk angka kecil seperti “Rp1.000” dan angka besar seperti “Rp1.000.000.000.”
Jika kamu bekerja di bidang administrasi atau keuangan, aturan ini sangat penting untuk diikuti. Penulisan angka yang rapi menunjukkan profesionalisme dan membantu menghindari kesalahan interpretasi nilai. Kebiasaan baik ini juga mencerminkan perhatianmu terhadap detail.
Baca Juga: Penulisan Tanggal dalam Bahasa Inggris, Begini Formatnya!
3. Jangan Gunakan Koma untuk Pecahan
Dalam sistem bahasa Indonesia, tanda koma memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan dengan bahasa lain. Saat menulis pecahan dalam rupiah, tanda koma tidak digunakan sebagai pemisah sen. Sebagai gantinya, kamu perlu menyebutkan satuan seperti “sen” secara langsung. Misalnya, tulis “Rp10,25” sebagai “Rp10,25 sen.”
Mengapa ini penting? Karena penggunaan koma sebagai pemisah pecahan sering disalahartikan. Sebagian orang mungkin menganggap “Rp10,25” adalah sepuluh ribu dua puluh lima rupiah, padahal yang dimaksud sebenarnya adalah sepuluh rupiah dua puluh lima sen. Hal ini tentu bisa menyebabkan kekeliruan, terutama dalam transaksi keuangan.
Untuk menghindari kebingungan, pastikan kamu menuliskan satuan sen dengan jelas. Langkah sederhana ini dapat meningkatkan keakuratan informasi yang kamu sampaikan.
4. Awali dengan Huruf Kapital Jika Ditulis dalam Kalimat
Jika kamu memasukkan nominal rupiah dalam sebuah kalimat, simbol “Rp” harus selalu diawali dengan huruf kapital. Contohnya adalah: “Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp500.000 kepada warga terdampak.” Aturan ini menunjukkan bahwa penulisan nominal harus mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku.
Penulisan huruf kapital ini juga mencerminkan bahwa simbol “Rp” adalah bagian yang penting dan tidak bisa diabaikan. Dengan mematuhi aturan ini, tulisanmu akan terlihat lebih rapi dan profesional. Pastikan kamu selalu menggunakan huruf kapital pada awal simbol rupiah, apa pun konteksnya.
5. Hindari Penulisan yang Berlebihan
Menambahkan elemen yang tidak perlu, seperti tanda koma atau simbol tambahan, sering kali membuat penulisan rupiah menjadi salah. Contoh yang sering salah adalah “Rp100.000,-” atau “Rp10.000,00.” Penulisan semacam ini sebenarnya berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan EYD.
Cukup tulis “Rp100.000” untuk menyampaikan nominal dengan jelas dan ringkas. Tidak perlu menambahkan tanda koma atau simbol “,-” karena ini justru membingungkan. Dengan menyederhanakan penulisan, kamu tidak hanya mematuhi aturan, tetapi juga memudahkan pembaca memahami angka.
Memahami dan menerapkan cara penulisan Rupiah yang benar adalah langkah penting untuk menjaga profesionalisme dalam tulisan. Dengan mengikuti aturan EYD, kamu dapat memastikan bahwa informasi yang disampaikan jelas, akurat, dan mudah dipahami.
Jika kamu ingin mengasah kemampuan menulis yang lebih profesional, Universitas Mahakarya Asia adalah pilihan yang tepat untuk melangkah lebih jauh. Kampus ini menyediakan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, termasuk keterampilan komunikasi yang efektif.
Di Universitas Mahakarya Asia, kamu akan belajar dari dosen yang berpengalaman dan mendapatkan kurikulum yang dirancang untuk mempersiapkanmu bersaing di era digital. Selain itu, fasilitas modern dan program magang membantu mahasiswa memahami kebutuhan industri secara langsung.
Bergabung di Universitas Mahakarya Asia berarti berinvestasi pada masa depanmu. Dengan keunggulan akademis dan fokus pada pengembangan keterampilan praktis, kamu tidak hanya belajar teori, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja. Pilih Universitas Mahakarya Asia, dan wujudkan cita-citamu untuk sukses!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma