UNMAHA – Di era digital yang serba cepat ini, profesi Social Media Manager makin naik daun. Hampir setiap brand, bisnis, bahkan personal figure butuh seseorang yang bisa “menghidupkan” akun media sosial mereka. Tapi, jadi Social Media Manager itu bukan cuma soal bikin konten estetik, menjadwalkan postingan, atau balas komentar saja. Ada tanggung jawab moral yang tidak kalah penting yaitu kode etik seorang Social Media Manager.
Yup, profesi ini memang terlihat fun dan fleksibel. Tapi di balik layar, ada tanggung jawab besar dalam menjaga reputasi brand, membangun kepercayaan audiens, dan tentu saja, bermain dalam koridor yang etis. Makanya, buat kamu yang baru mulai atau sudah lama berkecimpung di dunia ini, penting banget untuk tahu dan paham kode etik ini.
Kode Etik Seorang Social Media Manager
Berikut 8 kode etik seorang social media manager:
1. Jujur dan Transparan
Hal pertama dan paling mendasar dalam kode etik adalah kejujuran. Seorang Social Media Manager harus bisa menyampaikan pesan yang benar dan tidak menyesatkan audiens. Misalnya:
- Jangan edit testimoni pelanggan biar terlihat lebih dramatis.
- Jangan bikin “gimmick” giveaway palsu yang hasilnya tidak jelas.
- Jangan asal repost tanpa menyebut sumber.
Transparansi penting banget, terutama jika kamu mewakili brand besar. Audiens zaman sekarang makin cerdas, mereka bisa mencium konten yang dibuat-buat atau terlalu ‘setting-an’. Jika ketahuan, bisa-bisa citra brand rusak, dan kamu juga kehilangan kepercayaan sebagai pengelola akun.
2. Jaga Rahasia Internal Brand
Jika kamu jadi Social Media Manager, berarti kamu otomatis punya akses ke banyak hal seperti strategi konten, rencana kampanye, data pelanggan, bahkan mungkin juga kondisi internal perusahaan. Nah, kerahasiaan ini wajib dijaga. Jangan asal cerita ke teman, apalagi sampai bocor ke publik. Bahkan setelah kamu resign atau tidak lagi pegang brand tersebut, informasi internal tetap harus kamu simpan rapat-rapat.
Kenapa? Karena kepercayaan itu tidak ternilai. Sekali kamu mengkhianati kepercayaan, akan sulit dapat kepercayaan baru di industri ini.
3. Menghargai Audiens dan Komunitas
Social media bukan sekadar platform buat jualan, tapi tempat untuk membangun komunitas. Seorang Social Media Manager yang baik harus tahu cara menghargai setiap interaksi dari audiens, sekecil apapun itu. Misalnya:
- Balas komentar atau DM dengan sopan dan personal
- Jangan asal hapus komentar negatif, tapi tanggapi dengan bijak
- Jangan balas nyinyiran dengan nyinyiran lagi (meskipun kadang gatal banget ingin balas)
Ingat, kamu bukan cuma mewakili dirimu sendiri, tapi juga membawa nama brand. Jadi, apapun yang kamu posting atau tanggapi, harus tetap profesional dan menghormati semua pihak.
4. Jangan Plagiasi Konten
Godaan untuk repost konten viral memang besar. Tapi, seorang Social Media Manager yang etis tidak akan asal comot konten orang tanpa izin atau tanpa mencantumkan kredit. Jika kamu mau repost, minimal:
- Minta izin dulu ke pemilik konten
- Sertakan tag atau kredit yang jelas
- Jika bisa, kolaborasi langsung dengan kreator tersebut
Selain menjaga etika, ini juga jadi kesempatan untuk membangun networking yang sehat antar kreator.
Baca Juga: Pilihan Kursus Social Media Specialist yang Bisa Kamu Ambil
5. Bertanggung Jawab atas Dampak Konten
Kamu pernah lihat brand yang dihujat gara-gara postingan mereka dianggap sensitif atau menyinggung kelompok tertentu? Ini bisa jadi akibat kurangnya tanggung jawab dan riset dalam membuat konten. Sebagai Social Media Manager, kamu harus peka terhadap isu-isu sosial dan budaya. Jangan asal bikin konten lucu, nyindir, atau kontroversial demi engagement. Tanyakan dulu:
“Apakah ini bisa disalahpahami?”
“Apakah ini menyinggung kelompok tertentu?”
“Apakah ini sejalan dengan nilai brand?”
Jika ragu, lebih baik diskusikan dulu dengan tim. Jangan sampai niatnya ingin viral, malah kena cancel culture.
6. Tahu Batas Promosi Pribadi
Kadang kita bangga dengan hasil kerja sendiri (dan itu wajar). Tapi hati-hati, jangan sampai akun brand kamu jadi ajang promosi personal. Misalnya:
- Post portofolio pribadi di akun brand
- Mention akun pribadi tanpa konteks brand
- Pakai followers brand buat ningkatin akun pribadi
Profesionalisme tetap harus dijaga. Kamu bisa saja dikenal sebagai Social Media Manager keren, tapi tetap tahu batas antara personal branding dan tanggung jawab terhadap brand yang kamu kelola.
7. Update Ilmu, Jangan Jalan di Tempat
Dunia social media itu dinamis banget. Algoritma berubah, tren berganti, tools terus berkembang. Seorang Social Media Manager yang etis tidak boleh malas belajar. Kenapa ini masuk kode etik? Karena jika kamu tetap pakai cara lama yang sudah tidak efektif, kamu bisa merugikan brand. Jadi, salah satu bentuk tanggung jawab etis kamu adalah:
- Selalu belajar tren baru
- Upgrade skill copywriting, desain, dan strategi
- Ikut webinar, baca artikel, gabung komunitas digital
Jadi, kamu tidak cuma jadi “admin sosmed“, tapi juga jadi aset strategis buat brand yang kamu tangani.
8. Menghormati Kompetitor
Ini yang kadang sulit yaitu bersaing secara sehat. Sebagai Social Media Manager, kamu pasti tahu akun kompetitor. Tapi jangan sampai kamu:
- Menjatuhkan mereka secara langsung di caption
- Mengolok-olok gaya konten mereka
- Ngebanding-bandingin terus dengan nada sinis
Bersaing boleh, tapi tetap elegan. Fokus saja pada keunikan brand kamu dan terus kembangkan value yang kamu tawarkan ke audiens. Respect di dunia digital itu mahal, lho!
Profesional Bukan Cuma Soal Skill, Tapi Juga Etika
Profesi Social Media Manager memang terlihat seru dan penuh kreativitas. Tapi seperti profesi lainnya, ada kode etik yang harus dijaga agar karier kamu tidak hanya sukses secara teknis, tapi juga dihormati secara profesional.
Jadi, jika kamu ingin jadi Social Media Manager yang keren, yang bukan cuma bisa bikin konten kece, tapi juga dipercaya klien dan audiens, pastikan kamu memahami dan menerapkan etika ini dalam keseharian kerja kamu. Yuk, bareng-bareng bangun dunia digital yang lebih sehat, profesional, dan menyenangkan!
Tertarik jadi Social Media Manager yang profesional dan beretika? Tidak cukup cuma jago bikin konten atau ngatur jadwal posting, kamu juga butuh fondasi ilmu yang kuat. Nah, kabar baik buat kamu, Universitas Mahakarya Asia lagi buka Penerimaan Mahasiswa Baru, lho!
Beberapa jurusan yang super cocok buat kamu yang pengin berkarier di dunia digital dan sosial media. Seperti Jurusan Sarjana Informatika, melalui program ini, kamu akan mendapatkan bekal untuk berkarier sebagai pengembang perangkat lunak, insinyur data, hingga ahli kecerdasan buatan di berbagai sektor industri.
UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi Social Media Marketing, lewat program sertifikasi ini, kamu akan mempelajari beragam teknik dan strategi efektif untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial guna mendukung pencapaian tujuan bisnis.
Kuliah sambil bangun portofolio digital? Bisa banget di Universitas Mahakarya Asia! Cari ilmu, bangun koneksi, dan siapkan masa depan yang kamu mau! Segera hubungi Admin PMB UNMAHA untuk info lebih lanjut!.
Hobi Kulik Gadget? Saatnya Jadi Bisnis Bareng Adolo.id!
Mau punya usaha dari rumah yang bisa langsung cuan? Gabung jadi reseller laptop di Adolo.id sekarang juga! Tanpa modal besar, tanpa ribet stok barang, kamu bisa dapetin margin untung menarik dan dukungan penuh dari tim Adolo. Bikin passion kamu soal teknologi jadi penghasilan nyata, yuk bareng Adolo.id!
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma