Contoh Penerapan Internet of Things di Bidang Pertanian

UNMAHA – Internet of Things (IoT) telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk bidang pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, petani kini dapat memantau dan mengelola proses pertanian secara lebih efisien. Penggunaan Internet of Thing di bidang pertanian dikenal dengan sebutan “smart farming” atau pertanian pintar. Artikel ini akan membahas beberapa contoh penerapan IoT di bidang pertanian yang dapat membantu meningkatkan hasil panen dan efisiensi operasional.

Melalui penerapan IoT, petani dapat memanfaatkan perangkat cerdas untuk mengumpulkan data secara real-time dan membuat keputusan berbasis data. Dari sensor kelembaban tanah hingga pengendalian irigasi otomatis, berbagai teknologi dapat digunakan untuk mendukung pertanian yang lebih produktif. Berikut adalah beberapa contoh penerapan IoT yang dapat membantu petani dalam mengelola lahan mereka lebih baik.

Contoh Penerapan Internet of Thing di Bidang Pertanian

1. Pemantauan Kelembaban Tanah dengan Sensor IoT

Salah satu penerapan IoT yang umum di bidang pertanian adalah pemantauan kelembaban tanah secara otomatis. Dengan menggunakan sensor IoT yang terpasang di tanah, petani dapat mengetahui tingkat kelembaban tanah secara real-time. Data ini kemudian dikirim ke perangkat yang dapat diakses oleh petani melalui aplikasi di ponsel pintar mereka.

Hal ini memungkinkan petani untuk mengatur irigasi secara lebih efisien. Jika tanah terlalu kering, sistem irigasi otomatis bisa langsung menyiram tanaman tanpa perlu intervensi manual. Ini tidak hanya menghemat air, tetapi juga memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang tepat untuk tumbuh optimal.

2. Sistem Irigasi Pintar

Di sektor pertanian, irigasi yang efisien adalah hal yang sangat penting. Dengan menggunakan IoT, petani bisa memonitor kondisi tanaman dan tanah serta mengatur sistem irigasi otomatis berdasarkan data yang diterima. Sistem irigasi pintar ini dapat disesuaikan dengan kondisi cuaca dan kelembaban tanah untuk memastikan tanaman mendapatkan air sesuai kebutuhan tanpa pemborosan.

Sistem ini bekerja dengan menghubungkan sensor kelembaban tanah, data cuaca, dan perangkat irigasi secara langsung. Ketika sensor mendeteksi bahwa tanah sudah cukup lembab, sistem akan menghentikan aliran air secara otomatis, yang bisa mengurangi penggunaan air secara signifikan.

3. Pemantauan Cuaca dengan Sensor IoT

Cuaca adalah faktor penting yang mempengaruhi hasil pertanian. Dengan perangkat IoT yang dilengkapi dengan sensor cuaca, petani bisa mendapatkan informasi lebih akurat mengenai suhu, kelembaban, dan kondisi angin. Sensor ini akan memberikan data real-time yang bisa digunakan untuk merencanakan aktivitas pertanian, seperti waktu yang tepat untuk menanam atau memanen.

Informasi cuaca yang akurat juga membantu petani mempersiapkan diri terhadap bencana alam seperti hujan lebat atau angin kencang yang dapat merusak tanaman. Dengan data tersebut, petani bisa mengambil langkah preventif untuk melindungi hasil pertanian mereka.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

IoT juga dapat membantu petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Sensor yang dipasang di tanaman atau di sekitar area pertanian dapat mendeteksi tanda-tanda awal serangan hama atau penyakit. Dengan informasi yang cepat, petani bisa mengambil tindakan yang diperlukan, seperti menggunakan pestisida atau melakukan pemangkasan, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Selain itu, teknologi ini juga dapat mengurangi penggunaan pestisida secara berlebihan, yang tentunya lebih ramah lingkungan dan mengurangi biaya operasional petani.

Baca Juga: Peran Microsoft Azure Computer Vision dalam Era Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) telah membawa revolusi besar dalam sektor pertanian dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan penerapan teknologi seperti sensor kelembaban tanah, irigasi pintar, pemantauan cuaca, dan pengendalian hama, petani bisa mengelola lahan mereka dengan lebih cerdas dan berkelanjutan. Teknologi ini tidak hanya membantu meningkatkan hasil panen, tetapi juga mendukung keberlanjutan dalam jangka panjang.

Jika kamu tertarik untuk mendalami bidang IoT dan aplikasinya dalam sektor pertanian, kamu bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA). Jurusan Teknik Informatika  adalah pilihan yang tepat untuk memperdalam pengetahuan kamu di bidang ini. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan Sertifikasi Engineer Platform IoT dan mengikuti Course Assess for Success: Google Certified Marketing Analytics untuk meningkatkan keterampilan digital dan analitik.

Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran mahasiswa baru di UNMAHA, kamu bisa mengunjungi PMB UNMAHA atau menghubungi kami melalui WhatsApp di UNMAHA. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan karier kamu di bidang teknologi yang sedang berkembang pesat ini.

Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi reseller Adolo, bergabung dengan program reseller kami juga bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Adolo Reseller Program memberikan kesempatan untuk menjual perangkat IoT berkualitas tinggi dan solusi digital.***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *