UNMAHA – Kalau kamu sedang belajar tentang jaringan komputer, pasti pernah dengar tentang mikrotik. Mikrotik adalah salah satu perangkat populer yang sering digunakan untuk mengatur dan mengelola jaringan. Banyak teknisi jaringan yang menggunakan mikrotik karena kemudahannya dan fitur lengkap yang ditawarkannya. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas cara konfigurasi jaringan komputer menggunakan mikrotik, dari langkah dasar hingga tips yang bisa memaksimalkan pengaturan jaringanmu.
Konfigurasi jaringan komputer menggunakan mikrotik sebenarnya tidak terlalu sulit jika kamu sudah paham dasarnya. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting yang perlu kamu lakukan agar jaringan di tempatmu bisa berjalan lancar. Selain itu, mikrotik sangat cocok digunakan untuk mengelola jaringan dalam skala kecil hingga menengah, seperti di kantor atau institusi pendidikan.
Apa Itu Mikrotik?
Sebelum kita masuk ke langkah-langkah konfigurasi, ada baiknya kamu tahu dulu apa itu mikrotik. Mikrotik adalah perangkat keras yang berfungsi sebagai router dan digunakan untuk mengelola lalu lintas jaringan. Dengan Mikrotik, kamu bisa mengatur segala macam aspek jaringan, seperti bandwidth, IP address, hingga firewall.
Mikrotik juga menyediakan perangkat lunak bernama RouterOS, yang memiliki antarmuka pengguna cukup ramah bagi pemula. Bahkan, kalau kamu belum terlalu familiar dengan jaringan, mikrotik bisa jadi pilihan yang pas untuk memulai.
Langkah-Langkah Konfigurasi Jaringan Menggunakan Mikrotik
1. Menghubungkan Mikrotik ke Jaringan
Langkah pertama dalam konfigurasi jaringan komputer menggunakan mikrotik adalah menghubungkan perangkat ke jaringanmu. Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu menghubungkan mikrotik ke modem atau sumber internet menggunakan kabel ethernet. Setelah itu, sambungkan komputer atau laptopmu ke salah satu port mikrotik.
2. Mengakses Mikrotik Melalui Winbox
Winbox adalah aplikasi yang digunakan untuk mengakses Mikrotik secara grafis. Kamu bisa download Winbox di situs resmi Mikrotik. Setelah mengunduh dan menginstal Winbox, buka aplikasinya dan masukkan IP address mikrotik ke dalam kolom yang disediakan. Biasanya, IP default mikrotik adalah 192.168.88.1, tapi kamu bisa mengeceknya di manual perangkat atau pengaturan default.
Masukkan username dan password default (biasanya “admin” tanpa password), lalu klik “Connect”. Setelah terhubung, kamu akan melihat antarmuka Winbox yang memungkinkan kamu untuk mulai mengatur jaringanmu.
3. Konfigurasi IP Address
Setelah berhasil masuk ke mikrotik, langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi IP address. Pada bagian ini, kamu perlu mengatur IP untuk interface yang terhubung ke jaringan lokal dan internet. Caranya adalah sebagai berikut:
- Klik “IP” di menu utama Winbox.
- Pilih “Addresses”.
- Tambahkan IP address baru untuk interface yang terhubung ke jaringan lokal dan internet. Misalnya, untuk jaringan lokal, kamu bisa menggunakan IP 192.168.1.1/24.
- Simpan pengaturan.
Dengan langkah ini, Mikrotik sudah bisa mengenali jaringan internal dan eksternal.
Baca juga: Cara Mengatasi Masalah di Jaringan Komputer
4. Mengatur DHCP Server
Agar semua perangkat yang terhubung ke jaringan mendapatkan IP secara otomatis, kamu perlu mengatur DHCP Server. Mikrotik memiliki fitur DHCP yang mudah diatur:
- Klik “IP” di menu utama.
- Pilih “DHCP Server”.
- Pilih interface yang akan dijadikan server DHCP.
- Tentukan rentang IP yang akan diberikan ke perangkat yang terhubung.
Dengan DHCP server ini, semua perangkat yang terhubung ke jaringan akan mendapatkan IP address secara otomatis tanpa perlu kamu atur satu per satu.
5. Setting NAT (Network Address Translation)
Agar perangkat di jaringan lokal bisa mengakses internet, kamu perlu mengatur NAT di Mikrotik. Caranya adalah sebagai berikut:
- Klik “IP” dan pilih “Firewall”.
- Masuk ke tab “NAT” dan klik “Add”.
- Pilih chain “srcnat” dan masukkan interface yang terhubung ke internet.
- Pada action, pilih “masquerade”.
Setelah NAT diaktifkan, semua perangkat di jaringan lokal akan bisa mengakses internet melalui Mikrotik.
Tips untuk Mengoptimalkan Jaringan dengan Mikrotik
Mikrotik punya banyak fitur yang bisa membantu kamu mengoptimalkan jaringan. Salah satu yang sering digunakan adalah fitur bandwidth management. Dengan fitur ini, kamu bisa mengatur seberapa besar bandwidth yang bisa digunakan oleh tiap perangkat, sehingga tidak ada satu perangkat yang memonopoli koneksi.
Selain itu, mikrotik juga menyediakan fitur firewall yang memungkinkan kamu untuk mengamankan jaringan dari serangan luar. Kamu bisa mengatur aturan firewall yang membatasi akses ke jaringanmu dari IP atau protokol tertentu.
Konfigurasi jaringan komputer menggunakan mikrotik mungkin terasa rumit di awal, tapi seiring waktu dan latihan, kamu akan terbiasa dengan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Mikrotik bukan hanya alat yang powerful, tapi juga memberikan fleksibilitas yang besar dalam mengelola jaringanmu.
Kalau kamu tertarik lebih jauh belajar soal jaringan komputer, Mikrotik, atau teknologi lainnya, Universitas Mahakarya Asia bisa jadi tempat yang tepat buatmu. Di sana, kamu bisa belajar langsung dari para ahli di bidangnya dan mempersiapkan dirimu untuk karir yang gemilang di dunia IT. Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung, daftar sekarang di PMB UNMAHA!
Dengan memahami cara konfigurasi jaringan komputer menggunakan Mikrotik, kamu sudah selangkah lebih maju dalam mengelola jaringan yang andal dan efisien. Selamat mencoba, dan jangan ragu untuk terus belajar!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma