UNMAHA – Bekerja di luar negeri menjadi impian banyak orang karena menawarkan gaji yang lebih tinggi, lingkungan kerja yang profesional, dan pengalaman internasional yang berharga. Salah satu hal yang perlu diketahui sebelum bekerja di luar negeri adalah jam kerja di luar negeri, karena setiap negara memiliki aturan dan budaya kerja yang berbeda. Dengan memahami peraturan ini, kamu bisa menyesuaikan diri lebih cepat dan bekerja dengan lebih nyaman.
Sebelum membahas lebih lanjut, jika kamu ingin bekerja di luar negeri dengan pengakuan resmi, maka kamu wajib memiliki sertifikat kompetensi yang diakui secara internasional. Program Sertifikasi Staff SDM dari UNMAHA akan membantu meningkatkan peluang diterima kerja di perusahaan luar negeri. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lengkap seputar program sertifikat yang dapat membantumu lebih cepat dan bekerja dengan lebih nyaman.
Jam Kerja di Luar Negeri: Umum dan Bervariasi
Aturan jam kerja di luar negeri umumnya ditentukan oleh kebijakan pemerintah dan sektor industri masing-masing negara. Rata-rata jam kerja mingguan berkisar antara 25 hingga 43 jam, tergantung pada sistem kerja yang diterapkan. Negara-negara Eropa Barat umumnya menerapkan jam kerja yang lebih singkat, sementara negara-negara Asia seperti Jepang dan Korea Selatan dikenal dengan jam kerja yang lebih panjang.
Mengetahui informasi ini sejak awal akan membantumu untuk menyiapkan diri, baik dari sisi fisik, mental, maupun manajemen waktu.
Perbandingan Jam Kerja di Berbagai Negara
Berikut ini adalah daftar perbandingan jam kerja di luar negeri yang sering menjadi tujuan tenaga kerja asal Indonesia:
1. Jepang (40 – 43 Jam per Minggu)
Jepang memiliki budaya kerja yang terkenal disiplin dan produktif. Meskipun undang-undang Jepang menetapkan 40 jam per minggu, kenyataannya banyak perusahaan menerapkan lembur, terutama di sektor manufaktur dan teknologi. Bekerja di Jepang membutuhkan ketahanan dan dedikasi tinggi.
2. Korea Selatan (40 – 52 Jam per Minggu)
Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan jam kerja tertinggi. Undang-undang menetapkan 40 jam kerja reguler dan maksimal 12 jam lembur, menjadikan total maksimum 52 jam per minggu. Namun, beberapa sektor sudah mulai mengurangi jam kerja untuk meningkatkan work-life balance.
3. Australia (38 Jam per Minggu)
Negara ini dikenal dengan sistem kerja yang fleksibel dan menghargai waktu luang. Pekerja penuh waktu rata-rata bekerja 38 jam per minggu, dan lembur harus dibayar sesuai ketentuan. Pekerjaan paruh waktu sangat umum dan diminati oleh pelajar internasional.
4. Jerman (35 – 40 Jam per Minggu)
Jerman menerapkan sistem kerja yang efisien. Banyak perusahaan hanya mewajibkan 35 jam per minggu, khususnya di sektor teknologi dan pendidikan. Pekerja di Jerman juga mendapatkan hak cuti yang cukup panjang dan sistem asuransi kerja yang baik.
5. Kanada (40 Jam per Minggu)
Kanada mengatur jam kerja maksimum 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Jika bekerja melebihi jam tersebut, maka akan dihitung sebagai lembur. Selain itu, Kanada juga memberlakukan hak cuti tahunan yang wajib diberikan perusahaan.
6. Prancis (35 Jam per Minggu)
Prancis memiliki jam kerja terpendek di antara negara-negara besar lainnya. Kebijakan ini diterapkan untuk mendorong keseimbangan hidup dan pekerjaan. Pekerja tetap menerima upah penuh meskipun jam kerja mingguan lebih singkat.
Faktor yang Mempengaruhi Jam Kerja
1. Jenis Industri
Setiap sektor memiliki regulasi kerja yang berbeda. Misalnya, industri kesehatan dan perhotelan memiliki sistem kerja shift, sementara sektor perkantoran lebih kaku dengan jadwal reguler.
2. Kebijakan Pemerintah
Beberapa negara memiliki undang-undang ketat yang mengatur batas maksimum jam kerja dan lembur. Negara seperti Jepang dan Korea Selatan bahkan memberlakukan reformasi kerja untuk mengurangi jam kerja yang berlebihan.
3. Status Pekerjaan
Pekerja tetap biasanya memiliki jam kerja lebih terstruktur dibanding pekerja freelance atau paruh waktu. Pemahaman ini penting sebelum kamu memilih jenis pekerjaan yang sesuai.
Manfaat Mengetahui Jam Kerja di Negara Tujuan
Mengetahui jam kerja di luar negeri membantu kamu untuk:
Mengatur ekspektasi dan kesiapan fisik serta mental
Memilih negara dengan sistem kerja yang sesuai dengan gaya hidup
Mempersiapkan dokumen legal, termasuk sertifikat kerja resmi
Menghindari risiko pelanggaran hukum ketenagakerjaan
Pemahaman ini akan menjadi nilai tambah di mata perekrut karena menunjukkan bahwa kamu siap secara profesional.
Baca Juga: 9 Tips Kerja di Luar Negeri yang Aman, Harus Kamu Pahami!
Pilih Universitas Mahakarya Asia untuk Masa Depan Global
Ingin siap kerja, siap global, dan memiliki skill sesuai kebutuhan industri? Bergabunglah dengan Universitas Mahakarya Asia. Pilihan jurusan seperti Manajemen, Sistem Informasi, dan Teknik Informatika membuka peluang besar untuk berkarier di luar negeri.
Kunjungi Universitas Mahakarya Asia untuk informasi lengkap pendaftaran dan beasiswa!
Ikuti Program Sertifikat untuk Pengakuan Resmi
Jangan biarkan kesempatan kerja di luar negeri terlewat begitu saja hanya karena belum memiliki sertifikat resmi. Dengan mengikuti program Sertifikasi Staff SDM dari UNMAHA, kamu bisa mendapatkan pengakuan yang diakui secara internasional. Informasi lengkap bisa kamu dapatkan dengan menghubungi kami melalui WhatsApp.
Dapatkan Penghasilan Tambahan dari Program Reseller Laptop Adolo
Ingin bekerja dari rumah dengan penghasilan menarik? Gabung sekarang juga dalam program Reseller Laptop Adolo. Tanpa harus stok barang dan tanpa modal besar. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran yang ingin tambahan pendapatan. Yuk, jadi bagian dari komunitas reseller sukses di Indonesia!
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma