Istilah Akuntansi Syariah, Apa Bedanya dengan Akuntansi Lainya

UNMAHA – Mungkin kamu sudah familiar dengan akuntansi konvensional, tapi bagaimana dengan istilah akuntansi syariah? Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang mengikuti prinsip-prinsip hukum Islam. Mengetahui istilah-istilah penting dalam akuntansi syariah bisa membantu kamu memahami perbedaannya dengan akuntansi lain.

Kamu pasti bertanya-tanya, apa yang membedakan akuntansi syariah dari akuntansi konvensional? Akuntansi syariah memiliki aturan dan prinsip khusus yang sesuai dengan hukum Islam. Dalam artikel ini, kita akan membahas istilah-istilah kunci dalam akuntansi syariah dan bagaimana penerapannya berbeda dari akuntansi konvensional.

Istilah Akuntansi Syariah dan Bedanya dengan Akuntansi Lain

1. Riba

Riba adalah istilah untuk bunga atau tambahan yang dilarang dalam Islam. Berbeda dengan akuntansi konvensional yang mungkin mencatat bunga sebagai pendapatan, akuntansi syariah menghindari semua bentuk riba dalam transaksi dan laporan keuangan.

2. Zakat

Zakat adalah kewajiban untuk memberikan sebagian harta kepada yang berhak. Dalam akuntansi syariah, zakat dicatat sebagai kewajiban dan dapat mempengaruhi laporan keuangan. Ini berbeda dengan akuntansi konvensional di mana kontribusi amal tidak secara spesifik diatur.

3. Halal dan Haram

Halal berarti diperbolehkan, sementara haram berarti dilarang. Akuntansi syariah memastikan bahwa semua transaksi dan investasi memenuhi prinsip-prinsip halal dan menghindari hal-hal yang haram. Ini sangat berbeda dengan akuntansi konvensional yang tidak mempertimbangkan aspek halal dan haram.

BACA JUGA: Inovasi untuk Integritas Keuangan: Analisis Penerapan Blockchain dalam Pencegahan Accounting Fraud

4. Musyarakah

Musyarakah adalah bentuk kemitraan di mana semua pihak menyumbang modal dan berbagi keuntungan serta kerugian. Dalam akuntansi syariah, musyarakah dicatat dengan cara yang memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, berbeda dengan model kemitraan di akuntansi konvensional.

5. Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian di mana satu pihak menyediakan modal dan pihak lainnya mengelola usaha. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung oleh penyedia modal. Ini memiliki pengaturan yang berbeda dibandingkan dengan pinjaman atau investasi di akuntansi konvensional.

6. Ijarah

Ijarah adalah kontrak sewa di mana penyewa membayar sewa untuk menggunakan aset. Dalam akuntansi syariah, ijarah harus sesuai dengan prinsip syariah dan tidak melibatkan unsur riba atau gharar (ketidakpastian).

7. Bai’ al-Murabaha

Bai’ al-Murabaha adalah penjualan dengan margin keuntungan yang telah disepakati. Ini digunakan untuk pembiayaan dengan cara yang sesuai dengan syariah, berbeda dengan bunga dalam akuntansi konvensional.

8. Bai’ al-Istisna

Bai’ al-Istisna adalah kontrak jual beli barang yang akan diproduksi atau dipesan terlebih dahulu. Akuntansi syariah mencatat transaksi ini dengan cara yang sesuai dengan prinsip syariah, menghindari ketidakpastian yang berlebihan.

9. Bai’ al-Salam

Bai’ al-Salam adalah kontrak jual beli di mana pembayaran dilakukan di muka dan barang diserahkan di masa depan. Ini memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah yang melarang transaksi yang tidak jelas.

10. Gharar

Gharar adalah istilah untuk ketidakpastian atau spekulasi yang dilarang dalam Islam. Akuntansi syariah menghindari transaksi yang mengandung unsur gharar, berbeda dengan beberapa praktik dalam akuntansi konvensional yang mungkin melibatkan spekulasi.

BACA JUGA: Cepat dan Mudah Membuat Invoice di Excel.

Memahami istilah-istilah akuntansi syariah membantu kamu membedakannya dari akuntansi konvensional. Prinsip syariah yang diterapkan dalam akuntansi ini bertujuan memastikan kepatuhan terhadap hukum Islam dalam setiap transaksi.

Kamu yang ingin memperdalam pengetahuan tentang akuntansi syariah atau keuangan, melanjutkan studi di bidang ini bisa jadi pilihan yang baik. Universitas Mahakarya Asia menawarkan program studi akuntansi dengan kurikulum yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip syariah. Dengan fasilitas lengkap dan dosen berpengalaman, kamu akan mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Universitas Mahakarya Asia tempat yang tepat untuk meraih masa depan yang cerah. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk bergabung bersama UNMAHA yang memberikan pembelajaran sesuai keinginan. Segera daftarkan diri di UNMAHA dan dapatkan manfaat kuliah di sana.***

 

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

2 thoughts on “Istilah Akuntansi Syariah, Apa Bedanya dengan Akuntansi Lainya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *