UNMAHA – Ketika membangun platform Internet of Things (IoT), banyak yang merasa bingung memilih antara menggunakan low code atau full code. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam artikel ini, kami akan membahas perbandingan antara low code dan full code, serta mana yang lebih efektif untuk membangun platform IoT yang sukses. Apakah kamu lebih memilih kemudahan atau fleksibilitas tinggi dalam pengembangan aplikasi IoT? Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Bagi kamu yang baru terjun dalam dunia pengembangan platform IoT, pemilihan antara low code dan full code dapat menentukan seberapa efisien dan cepat aplikasi yang kamu buat. Low code menawarkan kemudahan dalam pengembangan dengan lebih sedikit menulis kode, sementara full code memberikan kebebasan dan kontrol penuh atas setiap aspek pengembangan aplikasi. Kedua pendekatan ini dapat digunakan untuk membangun platform IoT, tetapi pilihan terbaik sangat bergantung pada kebutuhan proyek yang kamu jalankan. Mari kita bahas lebih lanjut!
Apa itu Low Code?
Low code adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membangun aplikasi dengan sedikit menulis kode atau bahkan tanpa menulis kode sama sekali. Dengan menggunakan platform low code, kamu bisa mempercepat pembuatan aplikasi tanpa harus menguasai keterampilan pemrograman mendalam. Platform ini menawarkan antarmuka grafis yang memungkinkan kamu drag-and-drop komponen aplikasi seperti database dan API, sehingga sangat cocok untuk prototyping cepat.
Keuntungan utama low code adalah kecepatan dan kemudahan. Bagi tim yang ingin mengembangkan platform IoT dengan sumber daya terbatas, low code bisa menjadi solusi tepat. Hanya dengan sedikit pengetahuan teknis, kamu bisa membuat aplikasi IoT fungsional dalam waktu singkat. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun mudah digunakan, platform low code terkadang memiliki keterbatasan dalam hal kustomisasi dan fleksibilitas.
Apa itu Full Code?
Sebaliknya, full code adalah metode pengembangan perangkat lunak yang melibatkan penulisan seluruh kode aplikasi dari awal hingga selesai. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dan kontrol penuh kepada pengembang, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan setiap detail dari aplikasi yang mereka buat, termasuk dalam membangun platform IoT yang sangat kompleks dan spesifik. Jika kamu membutuhkan fungsionalitas yang sangat terperinci, full code adalah pilihan yang tepat.
Keuntungan menggunakan full code adalah kemampuan untuk menciptakan aplikasi IoT dengan tingkat kustomisasi yang sangat tinggi. Kamu dapat mengintegrasikan berbagai sensor, perangkat, dan layanan pihak ketiga tanpa batasan. Namun, tantangan utama dari pendekatan ini adalah waktu pengembangan yang lebih lama dan membutuhkan keterampilan pemrograman yang lebih tinggi. Ini mungkin kurang ideal untuk pengembang pemula atau tim dengan waktu terbatas.
Perbandingan Kelebihan Low Code dan Full Code dalam Platform IoT
1. Kecepatan Pengembangan
Salah satu alasan utama banyak orang memilih low code adalah karena pengembangan aplikasi bisa dilakukan lebih cepat. Dengan menggunakan antarmuka visual, kamu bisa menghindari banyak tahapan pemrograman manual yang memakan waktu. Di sisi lain, full code memerlukan waktu lebih lama karena kamu perlu menulis dan menguji setiap bagian kode.
2. Fleksibilitas dan Kustomisasi
Full code memberikan kontrol penuh atas setiap aspek aplikasi. Kamu bisa mengubah dan menyesuaikan platform IoT sesuai dengan kebutuhan spesifik proyekmu. Low code lebih terbatas dalam hal ini karena fitur yang tersedia sering kali sudah ditentukan oleh platform yang digunakan.
3. Kemudahan Penggunaan
Low code memungkinkan pengembangan tanpa memerlukan pengetahuan mendalam tentang kode. Ini sangat cocok untuk tim yang ingin fokus pada ide kreatif tanpa harus berurusan dengan kompleksitas teknis. Sebaliknya, full code memerlukan pengalaman dan keterampilan pengkodean yang kuat untuk bisa mengelola dan mengembangkan platform IoT secara efektif.
Mana yang Lebih Efektif untuk Membangun Platform IoT?
Jika kamu bekerja dengan tim kecil atau memiliki keterbatasan waktu, platform low code bisa menjadi solusi yang sangat efisien. Low code sangat cocok untuk proyek-proyek IoT yang memerlukan aplikasi sederhana atau prototipe cepat. Namun, jika kamu membutuhkan kontrol penuh dan aplikasi IoT yang sangat canggih, full code adalah pilihan terbaik.
Namun, tidak ada yang salah dengan menggabungkan keduanya. Misalnya, kamu bisa menggunakan low code untuk membuat prototipe dan melakukan iterasi awal, kemudian beralih ke full code untuk pengembangan dan kustomisasi lebih lanjut.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan IoT atau Internet of Things
Memilih antara low code dan full code untuk membangun platform IoT tergantung pada tujuan dan sumber daya yang tersedia. Jika kamu ingin mempercepat pengembangan dengan fokus pada kemudahan, low code adalah pilihan yang baik. Namun, jika kamu membutuhkan fleksibilitas tinggi dan kontrol penuh, full code lebih cocok.
Bagi kamu yang tertarik mengembangkan keterampilan di bidang ini, Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) menawarkan jurusan Teknik Informatika dan program Sertifikasi Engineer Platform IoT yang sangat cocok untuk membekali kamu dengan pengetahuan mendalam. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti course Satisfaction Guaranteed: Google Certified Customer Loyalty untuk meningkatkan keterampilanmu dalam dunia IoT.
Jangan ragu untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di PMB UNMAHA dan mulailah perjalanan kamu menjadi ahli dalam teknologi IoT. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi WhatsApp UNMAHA. Jika kamu tertarik untuk menjadi reseller Adolo dan memanfaatkan peluang besar di industri IoT, yuk, bergabung sekarang!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma