UNMAHA – Di era digital yang semakin berkembang, banyak profesi baru bermunculan, dua di antaranya adalah IT auditor dan data scientist. Meskipun keduanya berfokus pada bidang teknologi, banyak orang yang bingung mengenai perbedaan antara keduanya. Jika kamu penasaran apa yang membedakan kedua profesi ini, simak artikel ini sampai habis untuk memahami lebih dalam peran dan tanggung jawab mereka.
IT auditor dan data scientist memiliki keahlian dan tujuan yang berbeda, meskipun keduanya sama-sama berada dalam ranah teknologi. Profesi IT auditor lebih menitikberatkan pada pemeriksaan dan pengelolaan sistem informasi dalam perusahaan, sedangkan data scientist lebih berfokus pada analisis data untuk mendapatkan wawasan yang bisa mendukung pengambilan keputusan. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai perbedaan mendasar antara kedua profesi ini!
Perbedaan IT Auditor dan Data Scientist
1. Tanggung Jawab Utama IT Auditor dan Data Scientist
Tanggung jawab seorang IT auditor lebih berfokus pada pengecekan dan evaluasi sistem IT yang ada di perusahaan. Mereka memastikan bahwa sistem tersebut aman dan sesuai dengan standar serta peraturan yang berlaku. Sementara itu, data scientist bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data untuk memberikan wawasan yang bisa digunakan untuk merumuskan strategi bisnis.
2. Keahlian yang Dibutuhkan
Keahlian yang dibutuhkan oleh seorang IT auditor umumnya berfokus pada keamanan informasi, audit teknologi, dan pemahaman mendalam tentang kebijakan serta peraturan yang berlaku di dunia IT. Sedangkan data scientist harus menguasai keahlian dalam analisis data, machine learning, dan pemrograman untuk mengolah data dalam jumlah besar. Kedua profesi ini membutuhkan pengetahuan teknis yang sangat dalam, tetapi fokus dan tujuan mereka berbeda.
3. Jenis Pendidikan yang Diperlukan
Untuk menjadi seorang IT auditor, biasanya kamu memerlukan gelar di bidang teknologi informasi atau akuntansi, dengan sertifikasi seperti Certified Information Systems Auditor (CISA). Di sisi lain, data scientist umumnya membutuhkan latar belakang pendidikan di bidang matematika, statistik, atau ilmu komputer. Pendidikan ini sangat penting untuk mendukung kemampuan analitis yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka.
4. Gaji dan Prospek Karir
Gaji seorang IT auditor di Indonesia bisa bervariasi tergantung pada pengalaman, sertifikasi, dan perusahaan tempat bekerja. Namun, secara umum, gaji seorang IT auditor bisa mulai dari Rp 5 juta per bulan dan meningkat seiring dengan pengalaman. Di sisi lain, gaji seorang data scientist juga cukup menggiurkan, terutama di perusahaan teknologi besar yang membutuhkan keahlian mereka dalam menganalisis data besar untuk pengambilan keputusan strategis.
5. Apa yang Membuat Kedua Profesi Ini Menarik?
Baik IT auditor maupun data scientist sama-sama memiliki prospek karir yang cerah. Semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan data yang lebih akurat, permintaan akan kedua profesi ini terus meningkat. Jika kamu tertarik untuk terjun ke dunia teknologi, kedua profesi ini menawarkan peluang yang sangat bagus untuk berkembang.
6. Pengalaman Kerja dan Networking yang Diperlukan
Untuk berkembang di dunia IT auditor atau data scientist, pengalaman kerja dan kemampuan untuk membangun jaringan sangatlah penting. Dalam profesi IT auditor, pengalaman di bidang audit sistem informasi dan keamanan data sangat dihargai. Sementara itu, bagi data scientist, pengalaman dalam menganalisis data dengan menggunakan alat dan teknik analitik serta pengalaman bekerja dengan berbagai industri akan sangat membantu. Networking dengan profesional di bidang ini juga memberi kesempatan untuk belajar lebih banyak, mendapatkan mentor, serta membuka peluang karir yang lebih luas.
Baca Juga: Standar dan Regulasi yang Harus Dipahami oleh IT Auditor
Meskipun IT auditor dan data scientist sama-sama beroperasi di bidang teknologi, kedua profesi ini memiliki peran, tanggung jawab, dan keahlian yang berbeda. IT auditor fokus pada pengelolaan dan keamanan sistem informasi, sementara data scientist lebih mengutamakan analisis data untuk mengambil keputusan strategis. Jika kamu ingin berkarir di bidang ini, pastikan untuk mengambil pendidikan yang tepat dan mengikuti kursus yang relevan, seperti Sertifikasi IT Auditor atau Assess for Success: Google Certified Marketing Analytics.
Bergabunglah dengan PMB UNMAHA dan pilih jurusan Informatika yang sesuai dengan dunia digital ini. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kamu bisa menghubungi kami melalui WhatsApp di Universitas Mahakarya Asia.
Selain itu, bagi kamu yang ingin menambah penghasilan atau berbisnis, jadi reseller Adolo adalah peluang yang menjanjikan! Jadilah bagian dari bisnis yang sedang berkembang ini dan raih keuntungan dengan menjadi reseller Adolo!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma