UNMAHA – ISO adalah salah satu pengaturan penting dalam fotografi yang dapat mempengaruhi kualitas hasil foto kamu. Sebagai fotografer pemula, mungkin kamu bertanya-tanya, apa itu ISO dan bagaimana cara setting ISO dalam fotografi yang benar? Pada dasarnya, ISO mengontrol seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin sensitif sensor terhadap cahaya, tetapi ini juga bisa membuat foto menjadi lebih berisik (noise). Sebaliknya, ISO yang rendah akan menghasilkan foto yang lebih tajam dan jernih, namun membutuhkan lebih banyak cahaya.
ISO sangat penting untuk mengatur exposure, terutama saat kamu memotret dalam kondisi pencahayaan yang tidak ideal. Mengatur ISO yang tepat akan mempengaruhi ketajaman dan kebersihan gambar kamu. Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat menyesuaikan ISO, seperti jenis cahaya di lingkungan sekitar, jenis objek yang dipotret, dan efek visual yang ingin kamu capai. Yuk, simak langkah-langkah setting ISO dalam fotografi berikut!
Mengerti Fungsi ISO dalam Fotografi
Sebelum kamu mulai menyesuaikan ISO, penting untuk mengerti terlebih dahulu bagaimana ISO mempengaruhi foto kamu. ISO berfungsi untuk mengatur seberapa banyak cahaya yang diperlukan agar gambar yang dihasilkan bisa terlihat jelas. Saat kamu memotret di luar ruangan dengan cahaya matahari yang cukup, kamu bisa menggunakan ISO rendah, seperti ISO 100 atau 200. Tetapi, jika kamu memotret di dalam ruangan yang kurang cahaya atau pada malam hari, ISO tinggi seperti 1600 atau 3200 diperlukan untuk memastikan gambar tetap terang dan jelas.
1. Tentukan Kondisi Cahaya di Sekitar
Langkah pertama dalam setting ISO adalah menilai kondisi cahaya yang ada. Jika kamu memotret di luar ruangan saat siang hari, kamu bisa menggunakan ISO rendah (100-200). Untuk pemotretan di dalam ruangan, atau saat cahaya kurang, kamu perlu meningkatkan ISO (800-1600). Jika kamu memotret di malam hari atau dalam kondisi cahaya sangat minim, ISO 3200 atau lebih tinggi mungkin diperlukan. Namun, ingatlah untuk tidak selalu mengandalkan ISO tinggi, karena ini bisa menambah noise pada foto.
2. Menyesuaikan Kecepatan Rana dan Aperture
Setelah menentukan ISO, kamu perlu menyesuaikan kecepatan rana (shutter speed) dan aperture agar mendapatkan exposure yang tepat. Kecepatan rana yang lambat (misalnya 1/30 detik) cocok untuk kondisi cahaya rendah, tetapi ini dapat menyebabkan blur jika tangan kamu tidak stabil. Di sisi lain, aperture (f-stop) yang lebih besar (misalnya f/2.8) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke sensor, yang berarti kamu bisa menurunkan ISO untuk menghindari noise.
Baca Juga: Perhatikan Tips dan Trik Fotografi Outdoor untuk Pemula Berikut
3. Tes Hasil Foto dan Periksa Noise
Setelah mengatur ISO, kecepatan rana, dan aperture, coba ambil beberapa foto dan periksa hasilnya. Jika fotonya terlalu gelap, coba naikkan ISO sedikit. Sebaliknya, jika foto terlalu terang atau ada banyak noise, turunkan ISO atau sesuaikan kecepatan rana dan aperture. Pengaturan ISO yang tepat akan bervariasi tergantung pada situasi dan tujuan foto kamu.
4. Pelajari Kamera dan Pengaturan ISO dengan Baik
Setiap kamera memiliki pengaturan ISO yang berbeda. Pastikan kamu memahami dengan baik cara mengatur ISO di kamera kamu, apakah itu melalui menu atau tombol cepat. Dengan mengenal kamera kamu lebih baik, kamu akan lebih cepat menyesuaikan ISO dan mendapatkan foto yang lebih baik.
Kamu bisa mulai mempraktikkan setting ISO ini untuk meningkatkan kualitas foto kamu, baik untuk hobi atau kebutuhan profesional. Jika kamu tertarik untuk lebih mendalami fotografi dan ingin mengejar karier di bidang ini, kamu bisa mempertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan di bidang yang relevan.
Jangan ragu untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA) melalui link pendaftaran PMB UNMAHA. Di sini, kamu bisa belajar lebih banyak tentang teknik-teknik fotografi dan pengembangan keterampilan lainnya yang dibutuhkan dalam industri kreatif.***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma