UNMAHA – Pernah nggak sih, kamu melihat sebuah poster atau website yang desainnya sebenarnya keren, tapi langsung bikin malas baca gara-gara pilihan font yang nggak enak dipandang? Yup, tipografi yang keliru bisa benar-benar merusak tampilan keseluruhan dan bikin pesan yang ingin disampaikan jadi nggak efektif. Bayangkan, kamu sudah capek-capek bikin desain, tapi malah kehilangan pembaca atau klien potensial hanya karena font yang tidak cocok atau tata letak huruf yang berantakan. Jangan sampai kamu mengalami ini! Yuk, kita bahas beberapa kesalahan umum dalam tipografi yang sering terjadi, dan pastinya, bagaimana menghindarinya. Desainmu akan jadi lebih profesional dan memikat!
Kesalahan Umum dalam Tipografi yang Harus Dihindari
Meskipun terdengar sederhana, memilih dan menggunakan font yang tepat ternyata cukup menantang. Tidak sedikit desainer pemula, bahkan yang sudah berpengalaman, terjebak dalam kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Yuk, kita bahas beberapa kesalahan umum dalam tipografi dan bagaimana cara menghindarinya!
1. Terlalu Banyak Jenis Font dalam Satu Karya
Pernahkah kamu melihat poster yang menggunakan begitu banyak jenis font sehingga terasa berantakan? Inilah salah satu kesalahan yang paling umum. Menggunakan lebih dari dua atau tiga jenis font dapat membuat desain terlihat tidak kohesif dan membingungkan mata pembaca. Kuncinya adalah konsistensi. Pilihlah satu atau dua font yang saling melengkapi, lalu gunakan variasi seperti bold, italic, atau ukuran untuk menciptakan hierarki.
2. Mengabaikan Hierarki Tipografi
Hierarki tipografi bertujuan untuk memandu pembaca dari elemen yang paling penting ke elemen yang kurang penting. Jika semuanya terlihat sama besar dan menonjol, pembaca tidak tahu mana informasi yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Pastikan judul, sub-judul, dan isi memiliki pembedaan yang jelas, baik dari segi ukuran, tebal, atau warna. Dengan cara ini, pembaca dapat dengan mudah memahami struktur konten.
3. Spasi Huruf yang Tidak Seimbang
Kerning, leading, dan tracking adalah istilah teknis yang berhubungan dengan jarak antar huruf dan baris. Kesalahan dalam pengaturan spasi ini bisa membuat teks terlihat terlalu padat atau terlalu renggang, yang mengganggu kenyamanan membaca. Selalu periksa kembali apakah spasi antar huruf dan antar baris sudah proporsional dan mudah dibaca.
Baca Juga: Tips Memilih Font yang Tepat dan Sesuai dengan Desain Grafis yang Kamu Buat
4. Menggunakan Font yang Sulit Dibaca
Meskipun font dekoratif bisa menambahkan elemen menarik pada desain, hindarilah penggunaan font yang terlalu rumit untuk teks panjang. Misalnya, font skrip atau font dengan hiasan berlebihan mungkin cocok untuk judul atau elemen dekoratif, tetapi jangan menggunakannya untuk paragraf yang panjang. Prioritaskan keterbacaan, terutama jika desain digunakan untuk media cetak atau layar kecil.
5. Warna Kontras yang Buruk
Tipografi juga harus diperhatikan dari segi warna. Menggunakan warna teks yang terlalu mirip dengan latar belakang akan membuat tulisan sulit dibaca. Pastikan ada kontras yang cukup antara teks dan latar belakang, tetapi hindari juga kontras yang terlalu menyilaukan, seperti kombinasi merah dan hijau cerah. Ingat, kenyamanan mata pembaca adalah prioritas.
6. Menulis dalam Huruf Kapital Sepanjang Waktu
Penggunaan huruf kapital di seluruh kata atau kalimat bisa memberikan kesan seolah-olah “berteriak”. Ini bukan hanya membuat teks terlihat agresif, tetapi juga mengurangi keterbacaan. Gunakan huruf kapital dengan bijak, seperti pada judul atau untuk menekankan sesuatu, tetapi hindari menggunakannya untuk keseluruhan paragraf.
7. Lupa Memperhatikan Kesesuaian Font dengan Identitas Visual
Setiap font memiliki karakter dan nuansa yang berbeda. Misalnya, font Sans-serif sering dianggap modern dan minimalis, sedangkan Serif lebih klasik dan elegan. Memilih font yang tidak sesuai dengan pesan atau identitas visual bisa menciptakan kebingungan. Pastikan font yang kamu pilih selaras dengan brand atau tema desain.
Menghindari kesalahan dalam tipografi mungkin tampak sepele, tapi dampaknya sangat besar bagi desainmu. Dengan memperhatikan elemen-elemen seperti konsistensi font, hierarki yang jelas, dan pemilihan warna yang tepat, kamu bisa memastikan bahwa pesanmu tersampaikan dengan efektif dan tampilan desainmu terlihat profesional. Ingat, tipografi adalah seni yang bisa membuat atau merusak sebuah karya. Jadi, jangan remehkan kekuatannya! Desain yang cermat dengan tipografi yang benar akan membuat orang lebih betah membaca, lebih mudah memahami informasi, dan akhirnya lebih terhubung dengan pesan yang kamu sampaikan. Yuk, mulai perbaiki tipografi desainmu dan buat dampak yang lebih besar!
Memilih universitas itu mirip seperti memilih font yang pas untuk desainmu—penting untuk mencocokkan gaya, visi, dan masa depanmu. Universitas Mahakarya Asia percaya bahwa pendidikan adalah tentang membentuk identitas dan kreativitas. Di sini, kamu tidak hanya diajarkan bagaimana menjadi seorang ahli di bidang yang kamu pilih, tetapi juga didorong untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
Kami tahu, dunia profesional terus berkembang, dan begitulah kami menyesuaikan kurikulum kami—agar kamu siap menghadapi tantangan dengan kreatif dan inovatif. Jika kamu mencari tempat yang merayakan ide-ide baru dan mengasah potensimu, Universitas Mahakarya Asia adalah pilihan yang tepat. Bergabunglah dengan kami yang penuh semangat dan wujudkan impianmu!***
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma