UNMAHA – Kamu pernah dengar istilah Lean Manufacturing? Iya, ini adalah pendekatan yang sudah jadi andalan banyak perusahaan buat bikin proses produksi jadi lebih efisien, hemat, dan minim limbah. Namun, di balik konsep kerennya itu, ada 5 langkah penting yang jadi inti dari produksi ramping dalam Lean Manufacturing atau lean production?
Nah, di artikel ini kita bakal bahas 5 langkah produksi ramping dalam Lean Manufacturing secara lengkap dan santai. Jadi jika kamu anak teknik industri, manajemen, atau lagi kerja di bidang manufaktur, artikel ini bisa banget jadi referensi kamu. Siap? Yuk kita mulai!
Apa Itu Produksi Ramping dalam Lean Manufacturing?
Sebelum masuk ke langkah-langkahnya, kita perlu paham dulu apa itu “produksi ramping.” Secara simpel, produksi ramping adalah proses produksi yang dirancang untuk menghilangkan pemborosan (waste), meningkatkan efisiensi, dan fokus hanya pada hal-hal yang benar-benar memberi nilai ke pelanggan.
Dalam dunia nyata, pemborosan bisa berupa waktu tunggu, stok berlebih, proses yang tidak perlu, transportasi yang ribet, atau bahkan tenaga kerja yang tidak dimanfaatkan dengan optimal. Nah, Lean Manufacturing ini hadir untuk menyapu semua itu.
5 Langkah Produksi Ramping dalam Lean Manufacturing
Berikut adalah langkah-langkah penting yang harus dilalui jika kamu ingin menerapkan produksi ramping secara maksimal:
1. Menentukan Nilai (Define Value)
Langkah pertama dalam produksi ramping adalah menentukan nilai dari sudut pandang pelanggan. Ini penting banget, karena apa gunanya kamu kerja mati-matian produksi barang, tapi ternyata pelanggan tidak merasa terbantu?
Contohnya, pelanggan kamu butuh sepatu yang nyaman, bukan proses rumit dan mahal yang bikin harga sepatu naik. Jadi, kamu harus fokus pada fitur, kualitas, dan kecepatan pengiriman yang dianggap penting oleh pelanggan.
Tujuannya? Supaya setiap proses yang kamu lakukan benar-benar berkontribusi pada nilai yang diinginkan pelanggan.
2. Memetakan Aliran Nilai (Map the Value Stream)
Langkah kedua ini juga tidak kalah penting. Kamu harus memetakan seluruh proses produksi, dari awal sampai produk sampai ke tangan konsumen. Ini biasa disebut Value Stream Mapping (VSM). Nah, dari proses itu, kamu bisa lihat mana bagian yang memang menciptakan nilai (value-adding) dan mana yang hanya buang waktu dan tenaga (non-value-adding).
Contohnya:
- Proses pengecekan kualitas → Value-adding
- Menunggu giliran mesin → Non-value-adding
Gunanya? Supaya kamu bisa eliminasi pemborosan yang tidak perlu dan bikin proses kerja jadi lebih ringkas.
3. Menciptakan Aliran Proses (Create Flow)
Setelah pemborosan diidentifikasi dan dibuang, selanjutnya kamu harus memastikan proses produksi bisa mengalir lancar tanpa hambatan. Bayangkan saja seperti sungai. Jika alirannya lancar, airnya sampai ke hilir lebih cepat. Tapi jika ada batu besar di tengah, air bakal terhambat dan bisa banjir.
Di dunia produksi, hambatan itu bisa berupa:
- Antrian kerjaan yang menumpuk
- Mesin yang sering rusak
- Koordinasi antar tim yang kurang jelas
Makanya, kamu perlu atur ulang urutan kerja, tata letak peralatan, dan sistem operasional biar kerjaan bisa “mengalir” dari satu tahap ke tahap berikutnya dengan mulus.
4. Menetapkan Sistem Tarik (Establish Pull System)
Langkah keempat ini cukup unik. Lean menganut prinsip “tarik” (pull), bukan “dorong” (push) dalam produksi. Artinya, kamu hanya memproduksi sesuatu ketika ada permintaan nyata dari pelanggan. Kenapa ini penting? Karena produksi berlebihan (overproduction) adalah salah satu bentuk waste paling besar!
Contohnya. Jika kamu bikin 1000 kaos padahal pesanan hanya 200, sisa 800 nya bakal nganggur di gudang. Padahal kamu sudah keluar biaya bahan, tenaga, dan tempat. Dengan sistem tarik, kamu produksi sesuai kebutuhan, jadi lebih hemat dan efisien.
5. Mengejar Kesempurnaan (Pursue Perfection)
Langkah terakhir ini bukan berarti kamu harus sempurna 100% dalam semalam ya. Tapi lebih ke arah komitmen untuk terus memperbaiki proses sedikit demi sedikit. Di sinilah konsep Kaizen (perbaikan berkelanjutan) masuk.
Setiap karyawan, dari manajer sampai operator, harus punya mindset bahwa proses selalu bisa ditingkatkan. Bahkan hal kecil kayak memindahkan tempat alat potong supaya lebih dekat bisa jadi bagian dari perbaikan. Intinya Lean itu perjalanan, bukan tujuan akhir. Kamu tidak pernah “selesai” selalu ada ruang untuk jadi lebih baik.
Baca Juga: Memahami 6 Proses Bisnis Manufaktur yang Perlu Kamu Ketahui
Studi Kasus Sederhana
Misalnya kamu punya bisnis produksi minuman herbal. Awalnya, kamu beli bahan banyak-banyak, produksi banyak, dan simpan di gudang sambil nunggu pembeli. Ternyata banyak produk expired. Setelah pakai prinsip Lean
- Kamu riset pelanggan dan tahu mereka suka produk fresh.
- Kamu petakan alur kerja dan temukan waktu nunggu yang panjang di bagian pengemasan.
- Kamu ubah proses jadi lebih lancar, pakai sistem pre-order.
- Kamu hanya produksi saat ada pesanan.
- Tiap minggu kamu evaluasi dan temukan cara agar pengiriman lebih cepat.
Boom! Sekarang usahamu lebih sehat, minim rugi, dan pelanggan pun puas.
Waktunya Bekerja Lebih Ramping dan Efektif !
Jadi, sudah paham kan sekarang tentang 5 langkah produksi ramping dalam Lean Manufacturing? Meskipun kelihatannya sederhana, implementasinya butuh komitmen dan konsistensi. Tapi hasilnya? Produktivitas meningkat, biaya turun, dan pelanggan pun makin loyal. Lean bukan hanya strategi, tapi budaya kerja yang bisa diterapkan di mana aja—baik di pabrik besar, UKM, bahkan kehidupan sehari-hari!
Kamu suka mikir efisien? Ingin tahu bagaimana caranya bikin sistem kerja yang cerdas, minim pemborosan, tapi hasilnya maksimal? Cocok banget! Karena sekarang Universitas Mahakarya Asia lagi buka Penerimaan Mahasiswa Baru, dan mereka punya jurusan yang pas buat kamu seperti Sarjana Teknik Industri, jika kamu lulusan Teknik Industri, peluang kerjanya banyak banget! Mulai dari jadi perencana produksi, analis proses, sampai konsultan manajemen di berbagai industri.
UNMAHA juga menyediakan program Sertifikasi Social Media Marketing, lewat program sertifikasi ini, kamu bakal belajar cara-cara jitu memanfaatkan media sosial supaya bisa bantu banget ke arah tujuan bisnismu. Di sini, kamu tidak hanya kuliah teori, tapi juga dikasih bekal biar siap masuk ke dunia kerja yang serba cepat dan efisien.
Jangan tunggu nanti, segera hubungi admin UNMAHA untuk daftar sekarang dan jadi bagian dari Mahakarya masa depan!
Bisnis Gampang Tanpa Modal Besar? Coba Jadi Reseller Laptop!
Ingin penghasilan tambahan tanpa harus keluar rumah? Gabung saja jadi reseller laptop di Adolo.id! Tanpa modal besar, tanpa ribet stok barang, kamu bisa jualan laptop berkualitas dan dapetkan komisi menarik. Cocok banget buat pelajar, mahasiswa, karyawan, atau kamu yang aktif di medsos. Yuk, mulai sekarang dan wujudkan bisnis impianmu bareng Adolo.id!
Editor: Mahfida Ustadhatul Umma
